Kebanyakan Petani tidak akan menyerah dengan keadaan yang kadang tidak berpihak pada mereka. Bagi mereka bekerja dengan alam memberikan ketenangan dan semagat tersendiri untuk terus tekun dan giat berusaha.
Alhamdulillah pada era modern ini informasi cepat tersebar dan mudah diakses dengan adanya internet. Hal ini sangat membantu petani untuk mendapatkan ilmu bercocok tanam, mencari informasi pestisida yang tepat dan cara pengolahan dan penjualan produk pertanian. Dengan adanya kemudahan ini harusnya menyadarkan genarasi muda untuk tidak gengsi menekuni dunia pertanian.
Dengan adanya kemudahan mengakses informasi ini akan lebih memudahkan kita untuk berinovasi dalam bercocok tanam agar kinerja menjadi lebih ringan dan hasil lebih melimpah. Nah, alasan lainnya yang sering membuat orang takut terjun ke dunia pertanian adalah resiko gagal panen yang kaan menyebabkan merugi. Sekarang kalau dipikir dengan seksama, usaha apakah yang tidak ada resikonya? Baca juga Cara Budidaya Cabe Merah Sistem Mulsa Plastik
Semua usaha mempunyai resiko. Tinggal bagaimana kita meminimalisir resiko tersebut dan mengatasinya dengan baik. Untuk itulah pada artkel kali ini kami akan berbagi informasi mengenai tips sukses bertani dan bercocok tanam yang akan membantu anda berhasil mengelola pertanian dengan tepat dan minim resiko gagal. Berikut adalah beberapa tips sukses bertani dari kami.
1. Pahami Dulu Ilmunya baru Menanam
Ya, ini poin dasar yang harus anda lakukan. Jadi bertani yang sukses itu bukan hanya asal dari pada tidak ada kerjaan
Oleh karena itu kami selalu menyarankan pada anda agar senantiasa mempelajari dulu ilmunya sebelum menanam varietas tertentu. Anda harus memahami musim, karakter tanaman, cara pemupukan dan perawatan yang benar agar tidak hancur karena serangan hama akibat salah musim dan lain-lain. Baca juga Cara Menanam Cabe Rawit
Tak masalah jika harus memakan waktu lama hingga berhari-hari atau berminggu-minggu untuk memahami. Cari baik-baik informasi dari sumber terpercaya dan jangan remehkan informasi mengenai hma dan penyakit tanaman karena itu adalah masalah utama yang nantinya akan sangat mengganggu. Setelah memahami ilmunya baru kita bisa mulai praktek menanam.
2. Menggunakan Bibit Unggul Tahan Penyakit
Bagi anda yang pemula dan takut resiko akan serangan hama dan penyakit yang merugikan maka sebaiknya anda
Perlu anda ketahui bahwa pada musim kemarau rata-rata penyakit adalah virus yang ditularkan oeh serangga kutu daun sedangkan pada musim penghujan penyakitnya adalah dari jenis cendawan patogen dan bakteri. Baca juga artikel Menanam Cabe Besar atau Cabe Rawit?
Nah, anda bisa memilih varietas tanamann yang tahan penyakit sesuai musimnya. Ini akan menunjang kesuksesn anda dalam bertani anti gagal.
3. Pemupukan yang Tepat dan Seimbang
Yang dimaksud tepat adalah sesuai kebutuhan tanaman dan yang dimaksud seimbang adalah terpenuhi baik unsur makro maupun mikro sesuai porsinya masing-masing. Pemupukan berlebihan tanpa memahami manfaat unsur pupuknya justru akan membuat tanaman tumbuh abnormal.
Lalu tanaman jeni kacang-kacangan juga memiliki kemampuan fiksasi unsur Nitrogen sehingga tak membutuhkan pupuk Nitrogen terlalu banyak sekalipun di musim kemarau. Rata-rata tanaman sangat membutuhkan Nitrogen ketika masa awal pertumbuhan dan mulai berkurang drastis ketika memasuki masa berbunga (generatif).
Anda bisa mempelajari lebih lanjut mengenai macam-macam pupuk dan manfaatnya untuk tanaman sehingga tanaman bisa sukses tumbuh dengan subur.
4. Memilih Tanaman yang Sesuai Musim
Jika ingin sukses bercocok tanam maka jangan biasakan menanam tanpa memperhatikan musim. Tanaman seperti cabe misalnya, buahnya sanagt rentan terserag patek (antraknosa) ketika di musim hujan sedangkan daunnya mudah keriting dan terserang bulai di puncak kemarau. Jadi solusinya adalah dengan mulai menanam cabe diakhir musim penghujan (Februari-Maret) dan panen diawal musim kemarau.
Menanam jagung juga sebaiknya di awal Kemarau (April) agar mudah mengeringkannya nanti tanpa khawatir hujan.
5. Melakukan Metode Tumpangsari
Ini adalah tips sukses bertani yang terbukti ampuh sepanjang jaman karena sampai sekarang terus dipraktekkan para
Dengan begitu anda bisa menjaring harag sekaligus mengurangi resiko rugi. Yang perlu anda ketahui adalah agar memilih jenis tanaman yang tepat dn saling bersinergi untuk ditumpangsarikan karena salah menjejerkan jenis tanaman justru akan semakin menguatka hama dan patogen penyebab penyakit. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa pada Cabe
6 Mengolah dan Menjual Hasil Pertanian Sendiri
Ini adalah suatu kepastian dimana anda akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dengan menjual hasil panen anda sendiri tanpa melalui tengkulak. Anda akan tahu harga yang sebenarnya. Untuk meningkatkan harga jual maka anda bisa mengolah hasil panen anda terlebih dahulu enjadi produk jadi nilainya lebih tinggi ketimbang produk mentah dari panen.
Demikianlah beberapa tips sukses bertani dan bercocok tanam yang bisa kami sampaikan untuk anda terutama generasi muda agar menyadari betapa potensialnya dunia pertanian terutama di Indonesia yang tanahnya subur ini. Jangan takut susah atau capek, sekarang teknologi sudh maju. Jika bukan kita yang mulai memajukan pertanian Indonesia, siapa lagi?
Jika masih ada kesempatan insyaAllah akan kami sambung lagi pada artikel mendatang agar anda membantu anda semakin sukses bertani dan bercocok tanam. Baca juga Cara Menanam Jagung Hibrida dan Cara Menanam Semangka Inul
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…