Kerontokan bunga pada lada sering terjadi karena beberapa hal. Bagi Anda para petani lada, hal ini termasuk ke dalam permasalahan serius yang harus diatasi. Anda perlu mengetahui cara agar bunga lada tidak rontok.
Lada adalah bumbu memasak yang memberikan sensasi hangat, pahit, pedas. Lada sering juga disebut dengan merica atau sahang. Umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam untuk bumbu memasak. Anda dapat mempelajari cara menanam lada hitam jika tertarik dengan jenis tanaman ini.
Lada memiliki nama latin Piper Albi Linn. Lada kaya akan kandungan kimia seperti minyak lada, minyak lemak, dan pati. Lada disebut sebagai The King of Spice karena kebutuhan lada yang tinggi di dunia. Lada Indonesia hampir 80 persennya diekspor ke luar negeri.
Salah satu faktor yang menyebabkan bunga lada mudah rontok adalah serangan hama dan penyakit. Jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman lada diantaranya adalah:
- Hama penggerek batang (Lophobaris piperis)
Hama penggerek batang adalah jenis hama yang paling merugikan tanaman lada. Larva hama ini dapat merusak batang dan cabang tanaman. Sedangkan serangga dewasanya dapat menyerang bagian tanaman seperti pucuk, buah, dan bunga.
- Hama penghisap bunga (Diconocoris hewetti)
Hama penghisap bunga dikenal dengan sebutan enduk-enduk, nyamuk lada, dan kapal terbang. Pada saat nimfa maupun dewasa dapat merusak bunga dan tandan bunga.
Serangan ringan menyebabkan tandan rusak dan buah hanya sedikit. Apabila serangan berat maka akan menyebabkan seluruh bunga rusak, tangkai hitam, dan bunga gugur sebelum waktunya.
- Penyakit busuk pangkal batang (BPB)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytopthora capsici. Penyakit busuk pangkal batang menyerang seluruh bagian tanaman lada, terutama pada pangkal batang dan akar. BPB dapat menyebabkan kematian singkat.
- Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh serangan nematoda Radopholus similis, Meloidogy incognita, dan jamur (Fusarium axysporum). Kesuburan tanah yang kurang dan rendahnya kelembaban tanah atau kadar air tanah juga dapat menjadi penyebab munculnya penyakit kuning.
Tanaman lada yang terserang pertumbuhannya terhambat. Daun-daun akan menjadi kuning, kaku, dan tergantung tegak lurus. Daun-daun yang sudah menguning akan gugur, sehingga menyebabkan tanaman menjadi gundul. Apabila penyakit ini menyerang bagian akar, maka sebagian akar rambut rusak.
- Penyakit kerdil/ keriting
Penyakit ini menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman menjadi kerdil. Selain itu dapat menurunkan produktivitas atau bahkan tidak berbuah. Penyebab penyakit ini adalah virusl Pepper Yellow Virus (PYMV) atau Cucumber Mosaic Virus (CMV). Tanaman lada yang sudah terserang penyakit ini tidak boleh dijadikan bibit.
Setelah mengetahui hama dan penyakit yang dapat membuat bunga lada mudah rontok, selanjutnya adalah mencari tahu cara agar bunga lada tidak rontok. Cara agar bunga lada tidak rontok diantaranya adalah dengan menerapkan Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PHT). Hal ini terdiri dari:
- Pengendalian secara kultur teknik
Pengendalian secara kultur teknik dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
- Bahan tanaman
Bahan tanaman dapat menjadi sumber inokulum hama dan penyakit dan menjadi sumber penyebaran dan penyakit di lokasi baru. Jadi Anda perlu memilih tanaman yang sehat untuk dijadikan bibit tanaman lada. Jangan memilih tanaman bibit yang sudah terkena hama dan penyakit.
- Pemanfaatan biomas
Biomas dari hasil pemangkasan tajar (dadap dan gliricidae) jika dibenamkan dalam tanah akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
Media tanam atau tanah akan menjadi lebih baik apabila diberi pupuk organik dari kotoran ternak atau kompos. Proses pelapukan bahan organik terjadi lebih cepat dan menghambat perkembangan patogen berbahaya di dalam tanah. Anda perlu mengetahui cara membuat pupuk organik untuk lada, cara membuat kotoran kambing menjadi pupuk kompos berkualitas, dan cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi dengan em4.
- Pemangkasan dan saluran drainase
Anda perlu membuat saluran drainase agar tanaman lada tidak tergenang air di musim hujan. Air tergenang adalah media yang baik untuk perkembangan patogen BPB. Pemangkasan sulur cacing dan sulur gantung yang tidak berguna dapat mengurangi kemungkinan terinfeksinya tanaman lada oleh P. capsici dari tanah. Bekas pangkasan diolesi dengan vaselin/ lilin/ teer atau insektisida.
- Pemupukan
Pemupukan meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif. Dosis, komposisi, dan cara pemberian pupuk perlu diperhatikan. Anda perlu mengetahui cara membuat pupuk perangsang bunga dan buah.
- Pengendalian hayati
Pengendalian hayati untuk BPB dapat dilakukan dengan pemberian kotoran ternak dicampur dengan alang-alang dan agensi hayati T. harzanium. Aplikasi alang-alang, agensi hayati, dan aplikasi pupuk kandang dapat dilakukan untuk mengurangi serangan P. capsici.
Pemberian bahan organik dibenamkan dalam tanah yaitu di bawah tajuk tanaman lada sehingga berfungsi sebagai sumber nutrisi, meggemburkan tanan, dan meningkatkan populasi mikroorganisme antagonis.
Sedangkan untuk mengatasi hama peggerek batang, Anda dapat memangkas gulma antara tanaman atau menanam tanaman berbunga diantara tanaman lada seperti kumis kucing. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan keragaman dan populasi parasitoid serta menghambat penyebaran patogen pada musim hujan.
- Pengendalian mekanis
Fase pradewasa (larva dan pupa) dari hama penggerek batang yang berada di dalam jaringan tanaman yang mati secara periodik dimabil untuk menekan atau memutus populasi.
Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan mengambil bagian tanaman yang mati berupa batang, cabang, dan ranting untuk kemudian dimasukkan dalam kantong plastik dan dimusnahkan.
Inilah cara agar buga lada tidak rontok. Meskipun jenis hama dan penyakit yang telah disebutkan tidak menyerang bunga lada secara langsung, tetapi terserangnya bagian lain seperti batang atau daun pastinya memberikan pengaruh pada bunga lada. Semoga artikel ini bermanfaat.