Unggas

9 Cara Budidaya Burung Cucak Jenggot Bagi Pemula

Burung cucak jenggot adalah salah satu burung berukuran mungil yang banyak disukai sekarang ini. Cara budidaya burung cucak jenggot ini tidaklah sulit dan hampir sama dengan cara budidaya burung nuri kepala hitam. Dimana membutuhkan setidaknya satu indukan jantan dan satu indukan betina. Dan agar metode cara budidaya cucak jenggot ini berhasil, setidaknya miliki lah indukan yang berkualitas.

Penasaran bagaimana cara budidaya burung cucak jenggot? Simak terus penjelasan dari artikel ini ya. Karena kali ini kami akan menjelaskan secara detail cara budidaya burung cucak jenggot agar berhasil secara baik dan mendaptkan hasil budidaya yang bagus. Berikut beberapa langkah cara budidaya burung cucak jenggot seperti yang dibahas pada artikelcara budidaya burung cendet.

1. Memilih Indukan Burung

Karena sebuah budidaya burung sangat bergantung pada jenis dan kualitas indukan maka sangat disarankan untuk mencari dan memilih sepasang indukan yang baik. Berikut beberapa faktor yang harus anda pertimbangkan dan perhatikan ketika memilih indukan dari burung cucak jenggot:

  • Tubuh : Jangan sampai tubuh indukan jantan maupun betina mendaptkan kecacatan. Dimana sang jantan harus memiliki tubuh yang proposional. Sedangkan untuk indukan betina memang harus terlihat sedikit berisi dan agak lebih gemuk. Tubuh betina agak pendek dan akan terlihat lebih tidak professional namun jangan sampai ada cacat baik bagi betina maupun pada burung jantan.
  • Gunakan pendekatan juga untuk melihat paruh dari burung tersebut, gunakan dan pilihlah paruh burung yang memiliki pangkal paruh yang agak tebal dan sedikit lebih lebar tentunya.
  • Kejinakan : Jinak adalah salah satu poin plus. Dimana burung yang jinak akan lebih mudah dibudidayakan tentunya. Seperti yang tercantum di cara merawat burung cucak rowo. Bahkan untuk maslaah stress burung ini akan mudah dikelola, dan proses perjodohan juga akan lebih mudah ketimbang burung yang masih agak liar. Jadi jika memilih indukan dari peternak lain maka usahakan indukan tersebut sudah agak jinak.
  • Burung yang pas dan cocok dijadikan indukan adalah burung yang sudah memiliki mental baja diaman mereka sudah tidak lagi takut dan bisa didekati oleh manusia.
  • Kelincahan : Jika burung terlihat sangat aktif dan lincah ini juga menjadi salah satu indikator kesehatan terhadap burung tersebut. Nafsu makan dari burung yang sehat juga akan baik dan tinggi.
  • Gacor : ya, ini adalah nilai postif lainnya yang bisa didapatkan dari indukan berkualitas yang tentunya akan menghasilkan anakan yang bagus juga nantinya. Apalagi jika pasangan tersebut rajin bernyanyi, tentunya akan menjadi indukan sempurna untuk budidaya anda.
  • Usia : Ini merupakan faktor lain yang perlu diperhatikan dimana usia minimal dari betina dalah 8 bulan dan usia minimal dari sang jantan diatas 1 tahun. Betina yang sudah mencapai umur 8 bulan sudah mampu menghasilkan telur.

2. Persiapan Kandang

Persiapan kandang tentunya akan disesuaikan dengan jumlah dari burung yang akan dibudidayakan dan juga harus menggunakan material yang tidak bersifat korosif dan burung bagi burung. Sesuaikan jenis kandang dengan ukuran dan jumlah burung yang nantinya akan dibudidayakan. Jika Anda menginginkan budidaya dalam jumlah yang besar maka ukuran kandang juga harus luas.

3. Pemilihan Lokasi Kandang

Seperti ketika anda mempelajari cara budidaya burung beo nias, diperlukan sebuah lokasi yang pas dan cocok. Tentunya lokasi yang pas disni adalah lokasi yang tenang dan jauh dari kebisingan maupun suara hiruk pikuk. Dimana burung tersebut membutuhkan sebuah tempat yang baik dan damai agar bisa berkembang dengan baik. Sters akan melanda burung jika di tempatkan diwilayah yang ramai dan banyak sekali gangguannya. 

4. pemilihan Ukuran Kandang dan Desain Kandang

Seperti yangtelah dijelaskan sebelumnya bahwa variasi ukuran kandang akan bergantung pada banyaknya burung yang akan dipelihara. Selain ukuran, memilih desain yang tepat juga menjadi salah satu faktr berhasil atau tidaknya budidaya ini.

  • Dimana ukuran kandang yang umum digunakan adalah 150 cm lebar, 200 cm tinggi dan 150 cm panjang, (jika lahan anda cukup luas).
  • Dan gunakan ukuran kandang sekitar 1 m x 180 cm x 1 m (untuk lahan yang agak sempit). Atap adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan kandang ini dimana melindungi burung dari hal-hal yangtidak diinginkan dan juga kelancaran sirkulasi udara.
  • Dimana buatlah kandang dari bahan kawat hingga sirkulasi udara dikandang tidak menjadi masalah. Jangan lupa menambahkan wadah makan dan tempat minum, ya.
  • Selain hal tersebut ada beberapa peralatan lain seperti tangkringan dan sarang burung nantinya untuk persiapan bertelur.

5. Pembuatan Pintu Kandang

Setidaknya pintu dari kandang burung anda harus ada minimal dua, ya. Berikut penjabarannya :

  • Pintu yang pertama : Ini adalah salah satu pintu yang nantinya digunakan sebagai temoat untuk mebersihkan kandang dari beragam hal-hal yang menggangu.
  • Pinti yang kedua : Buatlah sebuah pintu lainnya dengan ukuran lebih kecil yang berguna untuk tempat mengganti minuman serta makanan yang nantinya akan menjadi konsumsi sang burung.
  • Tempatkan sarang burung didalam kotak atau wadah lain yang bisa menjadi penanyangga agar sarang tidak jatuh. Biarkan keberadaan sarang di gantung di temoat yang lebih tinggi. Bahkan anda bisa menempelkan sarang tersebut di bagian tembok agar tidak terjadi gangguan ketika proses pemberian makan, minum dan memeriksa telur. 

6. Menjodohkan Burung

Sebenarnya ini bukanlah sebuah proses yang rumit. Namun, terkadang butuh waktu yang lumayan agak lama sehingga burung tersebut bisa berjodoh. Perjodohan burung cucak jenggok mirip dengan cara cara budidaya burung murai ekor panjang, dimana indukan dipisahkan di 2 kandang. Namun dekatkan kandang mereka, agar bisa menjadi perkenalan satu sama lain.

Indukan jantan hanya boleh dimasukan atau disatukan dengan indukan betina jika indukan betina telah nyaman dan bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya tersebut. Biasanya proses ini akan memerlukan waktu dari 2 hingga 3 minggu lamanya.

7. Pakan

Agar libido atau birahi indukan terjaga dan optimal, maka peranan pakan sangatlah penting ketika metde perjodohan berlangsung. Biasanya voer tetap menjadi pilihan pakan utama. Namun anda juga bisa menambahkan buah segar seperti pisang, tomat, pepaya, apir atau buah apel Karena sumber vitamin yang dihasilkan untuk pembentukan telur banyak terdapat pada buah-buahan segar tersebut.

8. Perawatan Setelah Bertelur

Jika proses penjdohan berhasil maka selanjutnya indukan betina akan menghasilkan telur. Dimana butuh waktu sekitar 21 hingga 25 hari bagi induk mengerami telurnya dan sudah bia anda panen ketika berumur 10 hingga 15 hari. Anakan akan bertahan dengan induk selama 1 hingga 2 bulan dan anda bisa saja mebiarkan hal tersebut.

9. Memberi makan anakan

Anakan bisa langsung dipisah ketika berumur minimal 15 hari agar cepat jinak. Namun tentunya anda harus meberi mereka makan. Caranya adalah memotong kecil jangkrik dan berikan kepada anakan dengan cara diloloh. Dimana umur 45 hari mereka sudah biasa makan sendiri.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

3 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

3 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

4 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

6 months ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

6 months ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

6 months ago