Poksay hongkong merupakan salah satu jenis poksay paloing popular yang diminati di Indonesia. Pada awal tahun 2013, burung ini bersama dengan burung impor lainnya seperti burung robin dan hwamei, pernah menghebohkan sejumlah pasar burung di Indonesia, tetapi impor ini sempat diberhentikan karena adanya wabah virus flu burung yang saat itu sedang marak.
Maka dari itu, banyak sisa-sisa penjualan burung yang masih ada di Indonesia diusahakan untuk melakukan budidaya burung ini sendiri di Indonesia, termasuk burung Poksay hongkong. Maka dari itu, bagi anda yang ingin memulai bisnis budidaya burung poksay hongkong ataupun sekadar memelihara, artikel ini akan membahas 6 cara budidaya burng poksay hongkong bagi pemula.
1. Kenali Ras Poksay Hongkong
Seperti cara budidaya burung merpati, hal pertama yang wajib dilakukan sebelum memulai budidaya adalah mengetahui jenis-jenis burung poksay hongkong yang ada. Ada 5 jenis poksay hongkong yag tersebar di berbagai kawasan Indochina, yaitu sebagai berikut:
- Garrulax chinensis chinensis: di wilayah tenggara China, Laos, dan Vietnam.
- Garrulax chinensis lochmius: di wilayah selatan China (Yunnan), wilayah timur Myanmar, wilayah utara Thailand, dan wilayah baratlaut Laos.
- Garrulax chinensis propinquus: di wilayah selatan Myanmar dan wilayah barat Thailand.
- Garrulax chinensis germaini: di wilayah selatan Vietnam dan Kamboja.
- Garrulax chinensis monachus: di Pulau Hainan, China.
2. Habitat, Perilaku, dan Kebiasaan
Mengetahui mengenai habitat, perilaku, dan kebiasaan burung di alam liar juga hal yang penting untuk dilakukan sebagai salah satu dari 6 cara budidaya burung poksay hongkong bagi pemula. Di alam liar, poksay hongkong tinggal di kawasan hutan dengan pohon berdaun lebar dan cemara. Mereka juga sering ditemukan terlihat berkembang biak di semak belukar atau di antara pepohonan bambu yang rindang.
Poksay hongkong hidup dalam berpasangan atau kelompok kecil, baik sesame jenis aataupun dengan jenis poksay lain. Mereka juga senang bersembunyi sehingga sulit untuk ditemukan keberadaannya. Musim kawin untuk burung ini dimulai dari Maret hingga Agustus dengan siklus yang teratur setiap tahunnya. Pada bulan-bulan tersebut, poksay jantan biasanya akan lebih gacor daripada biasanya. Sarang yang digunakan oleh mereka juga berbentuk mangkuk terbuka lebar yang terbuat dari rotan, bambu, daun kering, dan akar. Sarang yang dibuat akan diletakkan di lokasi yang tersembunyi di antara semak-semak ataupun ranting pohon yang rindang dengan ketinggian sekitar 1 -2 meter dari permukaan tanah.
Pakan favorit burung ini biasanya terdiri dari buah-buahan atau bagian lain dari tanaman seperti biji. Mereka suka mencari makanan di semak-semak, pepohonan, dan ranting pohon yang lebih rendah. Untuk pakan dalam kandang, biasanya menggunakan voer, buah, dan serangga seperti cara budidaya burung gould amadin. Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memelihara burung poksay ini, yaitu sebagai berikut:
- Perhatikan Jenis Kelamin
Burung jantan dan betina poksay memiliki preferensi yang berbeda dalam hal pakan, dimana si jantan menyukai segala jenis voer sedangkan betina lebih menyukai voer yang lebih halus. Jika diberikan voer kasar, maka si betina akan berusaha melembutkannya sendiri sebelum dimakan. Jika ingin burung poksay peliharaan berkicau dengan baik, perhatikanlah nutrisi yang diberikan dalam voer.
- Penyuka buah papaya
Burung poksay ini cenderung lebih suka papaya dibandingka buah laiinya. Jika ingin divariasikan, gantilah dengan buah pisang. Setiap pagi, ganti pakan sisa dari hari yang sebelumnya dengan yang masih segar.
- Jangkrik dan ulat hongkong/ulat bambu
Serangga ini biasanya diberikan setiap pagi setelah dimandikan dan sore hari. Sekali makan, bisa diberikan 2 – 3 ekor jangkrik dan 1 – 2 ekor ulat.
3. Mandikan Burung Poksay
Burung poksay hongkong merupakan jenis burung yang suka mandi, terutama pada saat hujan. Jadi, sebaiknya mandikan burung secara rutin dengan cara disemprot lalu diangin-anginkan di tempat yang teduh. Bila ada hari hujan, maka keluarkan biarkan burung poksay untuk berhujan-hujan selama beberapa menit, tetapi pastikan hujan jangan terlalu deras dan jangan dibiarkan terlalu lama agar burung tidak sakit. Selain itu, sebaiknya juga jangan dikeluarkan saat hujan di sore hari karena ada kemungkinan air hujan sudah terkena polusi. Simak juga cara budidaya burung parkit.
4. Pembuatan dan Peletakan Sangkar
Untuk pembuatan sangkar, sangat dianjurkan untuk diberikan tanaman rindang di dalamnya untuk menciptakan situasi yang sama dengan habitatnya di alam liar. Bahan untuk sarang bisa menggunakan jerami atau rumput kering dan diletakan di dalam kandang. Biasanya burung poksay sendiri yang akan menyusun sarangnya selama ada bahan-bahan yang tersedia.
Peletakan sangkar merupakan salah satu hal penting dalam 6 cara budidaya burung poksay hongkong bagi pemula karena lokasi sangkar harus memenuhi kenyamanan burung. Ada saatnya dimana burung perlu dijemur dan ada saatnya dimana ia istirahat. Selain itu, pastikan juga bahwa lokasi sangkar burung poksay aman dan jauh dari gangguan seperti binatang lain maupun manusia.
Waktu yang cocok untuk menjemur burung poksay adalah pada saat pagi hari sebelum sinar matahari menjadi lebih terik, berbeda dengan cara budidaya burung hantu celepuk. Letakan sangkar selama 1 – 1,5 jam lalu masukan kembali ke tempat teduh. Untuk membiarkan burung beristirahat di malam hari, letakan sangkar di dalam rumah dan jangan letakan di tempat yang terlalu terang. Kondisi gelap dan redup akan membantu burung poksay untuk tertidur.
5. Masa Perkawinan hingga Penetasan Telur
Proses penjodohan burung poksay juga tidak terlalu sulit, dimana anda bisa meletakan kedua sangkar jantan dan betina secara berselebahan setiap paginya sama dengan cara budidaya burung serindit. Tahap perkenalan akan berlanjut ke tahap mengikat dimana biasanya ditandai dengan tarian khas burung jatnan dan suara balasan khas dari burung betina. Ketika sudah berjodoh, masukan mereka ke dalam kandang penangkaran yang diawali denga betina terlebih dahulu kemudian jantan menyusul di malam hari.
Poksay betina akan membuat sarangnya di antara dedaunan rindang dan menyembunyikannya disana. Pada masa itu, pastikan bahwa sarang tidak diganggu karena akan membuat burung merasa terganggu dan mengabaikan telurnya. Induk betina biasanya menghasilkan sebanyak 2 – 4 butir telur dan akan dierami selama 17 hari. Simak jugacara budidaya burung jalak suren.
6. Pasca Penetasan
Setelah telur menetas, anakan akan tumbuh dengan cepat dan akan mandiri saat berumur 14 – 16 hari. Burung muda ini akan benar-benar disapih setelah berumur 35 – 45 hari. Pada masa pelolohan, pemberian pakan bisa ditingkatkan menjadi 2 – 4 kali lipat dari biasanya.
Tetapi untuk memanen anakan sejak awal, angkat anakan pada saat berumur 10 hari bersama sarangnya dan dirawat dengan cara handfeeding. Metode ini akan mempercepat burung untuk cepat jinak dan cepat berbunyi pada saat dewasa nanti. Induk juga bisa lebih cepat berproduksi lagi dengan pemanenan awal.
Inilah 6 cara budidaya burung poksay hongkong bagi pemula. Semoga informasi ini bermanfaat.