Cara Membuat Pupuk dari Jelantah Sendiri dengan Teknik Mudah

cara membuat pupuk jelantahPupuk sangatlah penting untuk tanaman. Meskipun secara alami unsur hara sudah tersedia dalam tanah, namun jumlahnya sangat sedikit dan tidak merata sehingga kurang mencukupi kebutuhan tanaman. Oleh sebab itu dilakukan kegiatan pemupukan guna menambah kadar unsur hara dalam tanah serta mensuplai nutrisi yang mencukupi kebutuhan tanaman.

Selama ini kita mengenal ada dua macam pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang bahan dasarnya adalah bahan organik yang bisa diuraikan oleh mikroorganisme seperti kotoran hewan, dedaunan kering, jerami, sekam, abu, sisa sayur dan buah dll. Tanaman membutuhkan pupuk organik dalam jumlah banyak sehingga pada aplikasi pupuk dasar haruslah dominan pupuk organik ketimbang pupuk anorganik.

Minyak jelantah selama ini dikenal sebagai limbah dari minyak goreng yang belum dimanfaatkan secara optimal. Minyak jelantah juga diketahui tidak baik dikonsumsi atau digunakan ulang untuk menggoreng makanan karena kandungan lemak kolesterol yang tinggi. Meski selama ini dianggap kurang bermanfaat, namun ternyata minyak jelantah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang baik untuk menyuburkan tanaman. Hal ini dikarenakan adanya kandungan unsur hara dalam minyak jelantah.

Meski demikian bukan berarti minyak jelantah bisa langsung diaplikasikan begitu saja. Sifat awal minyak jelantah adalah tidak mudah larut dalam air tentu tidak cocok untuk langsung digunakan pada tanaman. Untuk itulah kami akan mengajarkan cara membuat pupuk dari Jelantah. Diharapkan ini akan membuat jelantah menjadi lebih bermanfaat selain hanya untuk minyak penerangan atau biodisel. Baca juga Cara Menanam Anggur

1. Kandungan Minyak Jelantah Untuk Tanaman

Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah mengalami beberapa reaksi akibat penggorengan berulang. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemak jenuh yang tinggi. Asam lemak sendiri merupakan asam karboksilat yang sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Kandungan asam lemak ini harus diolah dulu agar bisa dimanfaatkan oleh tanaman sebagai pupuk.

2. Persiapan Alat dan Bahan

Beberapa bahan dan alat untuk membuat pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut :

Alat

  • Saringan
  • Jerigen/Ember bertutup
  • Selang bening kecil
  • Gayung
  • Botol

Bahan

  • Minyak jelantah 500-1000 cc
  • Bekatul
  • Air
  • EM4
  • Molase/Tetes Tebu

Baca juga Cara Menanam Semangka Inul

3. Proses Pembuatan Pupuk dari Jelantah

Proses ini kaan memanfaatkan mikroorganisme EM4 untuk mendekomposisi minyak jelantah menjadi pupuk tanaman. Proses ini akan memakan waktu agak lama (bisa 1 bulan) akan tetapi hasil yang didapat akan sangat bagus untuk tanaman.

Langkah pembuatan pupuk jelantah adalah sebagai berikut :

  • Campurkan bahan berupa jelantah, air, bekatul, molase dan EM4 lalu aduk rata
  • Masukkan adonan tadi dalam jerigen atau ember yang memiliki tutup dan letakkan pada tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung
  • Lubangi tutup lalu masukkan selang kecil hingga masuk ke adonan. Pada ujung selang yang diluar tadi dimasukkan pada botol kecil berisi air. Tujuannya adalah untuk mengontrol suhu selama proses fermentasi berlangsung.
  • Biarkan proses fermentasi berlangsung hingga minimal 30 hari
  • Tanda fermentasi yang berhasil adalah tidak berbau busuk tetapi bau masam manis khas POC. Selain itu apabila digoyang maka muncul gelembung-gelembung kecil dalam jumlah banyak membentuk busa.

Setelah pupuk jelantah jadi, maka selanjutnya dilakukan penyaringan agar didapat pupuk cair tanpa kotoran padat. Baca juga Cara Menanam Nanas

4. Aplikasi Pupuk Jelantah pada Tanaman

Pupuk Jelantah ini cukup diaplikasikan dalam konsentrasi sedikit saja yakni sekitar 5ml/ liter untuk semprot dan 10ml/liter untuk kocor siram. Penggunaan pupuk jelantah juga sebaiknya menunggu tanaman memiliki daun sempurna terlebih dahulu yait inimal 3 minggu setelah tanam dengan interval aplikasi 1-2 minggu sekali. Baca juga Cara Menanam Pisang

Hindari memberikan pupuk jelantah dalam dosis terlalu besar karena ditakutkan ada sisa minyak yang menyumbat stomata. Hal ini bisa terjadi lantaran proses fermentasi yang belum sempurna. Hingga saat ini pupuk jelantah masih terus diteliti dan dikembangkan untuk mendapatkan manfaat lebih jauh dan aplikasi yang lebih tepat. 

5. Pupuk Jelantah Bukan Pupuk Utama

Perlu anda ketahui meski pupuk jelantah ini bisa menyuburkan tanaman namun bukan berarti ia bisa dijadikan pupuk utama. Agar tanaman dapat tumbuh optimal, maka anda juga harus menambahkan pupuk dasar berupa pupuk kandang/kompos dengan tambahan pupuk anorganik seperti Urea, SP dan KCL. Tujuannya tentu untuk menjaga suplai pupuk selama tanaman hidup. Baca juga Cara Menanam Jambu Kristal

Anda juga jangan melupakan unsur hara mikro lainnya seperti Boron, Na, Cl, Fe, Cu, Mn dll. Ini bisa anda dapatkan dari pupuk cair yang banyak dijual di toko pertanian. Jadi pupuk jelantah sifatnya hanya sebagai pelengkap atau pendamping.

Pemanfaatan minyak jelantah sebagai pupuk tanaman tentu akan meningkatkan nilai dari minyak jelantah yang selama ini seringnya disalahgunakan  atau malah dibuang begitu saja. Kenyataannya minyak jelantah yang langsung dibuang tanpa diolah malah justru dapat mencemari air karena sifatnya tidak bisa larut dengan air (mirip sifat minyak pada umumnya). Se,oga artikel ini bisa menambah wawasan anda dalam dunia budidaya. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Membuat Pupuk Bokashi Padat dan Cara Membuat Pupuk Organik Cair.