Jamur Lingzhi dikenal sebagai salah satu jenis jamur yang bermanfaat dalam pengobatan tradisional. Ganoderma lucidium atau nama latin jamur Lingzhi merupakan jamur kayu yang dijuluki sebagai “Raja Obat”.
Julukan teaebut tidak serta merta diberikan begitu saja sebab, khasiat jamur ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Serta yang lebih istimewanya lagi adalah jamur ini aman digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan tubuh. Inilah yang kemudian membuat jamur ini mulai dilirik sebagai salah satu peluang usaha sebagaimana cara budidaya jamur kancing organik .
Pada dasarnya budidaya jamur Lingzhi relatif tidak sulit untuk dibudidayakan sebagaimana cara budidaya jamur enoki di indonesia .
Sebab jamur ini dapat tumbuh dan dibudidayakan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Selain itu, secara teknik budidayapun hampir sama dengan budidaya jamur pada umumnya. Sehingga tentunya tidak sulit terutama bagi anda yang telah mengetahui teknik budidayanya. Namun, jika anda pemula dan ingin memulai usaha ini, maka anda bisa menyimak 8 Cara Menanam Jamur Lingzhi bagi pemula.
1. Persiapan Bibit
Tahap awal dalam budidaya adalah persiapan bibit jamur. Bibit jamur yang digunakan haruslah bibit jamur yang berkualitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas seperti pada cara budidaya jamur tiram f2 bagi pemula .
Untuk mendapatkannya, anda bisa membelinya di tempat penjualan bibit yang terpercaya. Selain itu gunakan bibit jamur F2 atau F3 yang dapat langsung di tanam ke media. Pastikan bahwa bibit jamur yang akan anda gunakan terbebas dari kontaminasi dan dalam kondisi yang baik.
2. Persiapan Media Tanam dan Sarana Budidaya
Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam. Media tanam yang digunakan juga hampir sama dengan media tanam budidaya jamur pada umumnya seperti pada cara membuat bibit jamur champignon.
Berikut jenis media dan takarannya serta hal lain yang harus dopersiapkan dalam budidaya jamur lingzhi:
- Serbuk gergaji (80-90 kg)
- Bekatul (7-10 kg)
- Kapur (3kg)
- Tepung jagung (1/2 kg)
- Air secukupnya.
- Pupuk TSP, ZA dan Urea (masing-masing 0,7-1%).
- Plastik PP Tahan Panas.
- Karet gelang.
- Kapas.
- Cincin baglog.
- Alat pres baglog.
- Ruang tanam atau inokulasi.
- Ruang inkubasi.
- Kumbung jamur.
- Spatula.
- Lampu spritus.
- Alkohol 70%.
- Bibit Jamur Lingzhi F2.
- Drum.
- Terpal Penutup.
- Alat semprot plus Nozle.
3. Pembuatan Media Tanam
Proses pembuatan media tanam sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan pembuatan media jamur lainnya seperti pada cara budidaya jamur dengan bonggol jagung. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :
- Ayak serbuk gergaji, dan bekatul secara terpisah.
- Kemudian ambil hanya bagian yang halusnya saja.
- Campurkan dengan kapur dan tepung jagung, pupuk Urea, TSP Dan ZA dengan takaran yang telah ditetapkan.
- Aduk hingga media tercampur secara merata.
- Kemudian diamkam media selama 4-6 hari sebagai proses fermentasi untuk mematikan jamur liar yang mungkin bisa saja tumbuh.
- Selama proses fermentasi berlangsung, lakukan pembalikan agar media lebih tercampur dengan merata.
- Tunggu hingga media tanam berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman.
- Setelah itu kemudian masukkan media kedalam palatik baglog tahan panas dengan ukuran 30×20 cm ketebalan 0,5 mm, dan tinggi 20 cm.
- Masukkan media hingga penuh kemudian padatkan menggunakan alat press baglog.
- Jika tidak memilikinya maka anda bisa memadatkan media secara manual.
- Setelah semua media dimasukkan kedalam plastik, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan sterilisasi media.
4. Sterilisasi Media Tanam
Fermentasi saja tidak cukup untuk mematikan jamur yang bisa merugikan. Diperlukan proses yang lebih kompleks yakni sterilisasi sebagaimana cara budidaya jamur merang media ampas tebu. Dengan metode ini diharapkan jamur liar akan mati dan memperkecil tingkat kontaminasi. Berikut tahapan dalam sterilisasi media :
- Masukkan baglog dalam drum yang akan digunakan untuk mengukua media.
- Susun hingga baglog tertata dengan rapi di dalam drum.
- Kemudian nyalakan api, untuk memanaskan drum.
- Idealnya suhu sterilisasi mencapai 90-120 derajat celcius.
- Lama waktu sterilisasi berkisar antara 6-8 jam.
- Selama proses sterilisasi berlangsung jaga agar api tetap stabil untuk mempertahankan suhu pemanasan.
- Setelah itu, diamkan media hingga uapnya keluar.
- Kemudian setelah dingin, baglog segera dipindahlan kedalam ruang inokulasi.
- Biarkan selama 2-3 hari untuk melihat tingkat kontaminasi pada media.
- Jika sudah oke, maka dapat diteruskan pada tahapan selanjutnya yakni inokulasi atau penanaman bibit jamur kedalam baglog.
5. Tahap Inokulasi
Inokulasi merupakam tahap penanaman bibit kedalam baglog seperti cara budidaya jamur merang media kardus . Proses ini dilakukam didalam ruangan yang steril dan ruangan khusus. Keberhasilan dalam proses Inokulasi akan menentukan keberhasilan dalam budidaya. Oleh sebab itu, anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini :
- Ruang tamam atau inokulasi haruslah ruang yang steril dan bebas dari kontaminasi.
- Didalam ruangan sudah disiapkan lampu spritus, spatula, bibit jamur, alkohol 70%, kapas, dan gelang karet.
- Sebelum menanam pastikan pakaian anda bersih, cuvi tangan menggunakan sabun dan bilas hingga bersih dan tak berbau sabun lagi.
- Sebelum masuk ruangan semprotkan alkohol 70% kebagian tangan dan baju anda.
- Setelah itu, proses penanaman dimulai dengan membuka penutup bibit dan bakar mulut botol di atas lampu selama beberapa detik.
- Lakukan hal yang sama pada spatula.
- Kemudian ambil beberapa sendol bibit dan sebarkan secara merata diatas permukaan media.
- Setelah itu ambil cincin dan masukkan keleher plastik baglog.
- Kemudian, ikat leher plastik menggunakan karet.
- Setelah itu tutup mulut baglog menggunakan kapas.
- Lakukan hal yang sama hingga media tanam habis dan proses inokulasi selesai.
6. Tahap inkubasi
Setelah tahap inokulasi selesai, maka tahapan selanjutnya adalah inkubasi. Inkubasi ini merupakan proses untuk menumbuhkan miselium jamur pada suatu ruangan tertentu sebagaimana cara budidaya jamur merang.
Pertumbuhan ini, ditunjang oleh lingkungan dengan suhu 30-35 derajat celcius. Kemudian kelembaban udara mencapai 90-100 % serta bantuan pencahayaan menggunakan lampu TL 60 Watt. Lama waktu inkubasi mencapai 15-30 hari, hingga miselium tumbuh pada 3/4 ukuran baglog, kemudian baglog dapat dipundahkan ke kumbung untuk selanjutnya di rawat dan dipelihara agar dapat di panen.
7. Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan dan pemeliharaan merupakan elemen yang paling penting dalam menunjang keberhasilan budidaya sebagaimana cara mengembangbiakan jamur kombucha . Paling penting dalam budidaya jamur Lingzhi adalah memperhatikan kelembaban air.
Untuk menjaga kelembaban air diangka 80-85% maka diperlukan penyiraman pada bagian lantai dan atap kumbung. Selain itu suhu kumbung juga harua dijaga pada angka 16-28 derajat celcius.
Untuk pencahayaan dapat ditambahkan lampu TL 60 watt agar mendukung pertumbuhan tubuh buah jamur Lingzhi. Jangan lupa buka kapas dan cincin pada baglog saat miselium telah memenuhi baglog agar pertumbujan dan pembentukan batang buah jamur tidak tergangu.
8. Pemanenan
Panen dapat dilakukan saat jamur telah berukuran maksimal sebagaimana cara budidaya jamur kuping dengan serbuk gergaji . Atau pada umur 15 hari setelah kemuncilan pertama jamur di baglog.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik jamur beserta akarnya, agar dapat merangsang pertumbuhan jamur selanjutnya. Kemudian masukkan hasil oanen di wadah yang bersih dan letakkan di ruangan yang sejuk untuk menjaga kualitas dan kesegaran hasil panen.
8 Cara Menanam Jamur Lingzhi bagi pemula. Bagaimana, mudah bukan. Tentu patut dicoba dan dimanfaatkan sebagai peluang bisnis dengan hasil yang menjanjikan. Selamat mencoba, semoga artikel ini dapat bermanfaat.