Musim hujan telah tiba, tentu ini menjadi kendala tersendiri bagi sebagian petani kita, utamanya yang tengah membudidayakan tanaman bawang merah. Cara merawat tanaman bawang merah di musim hujan tentu tidak dapat kita samakan dengan cara merawat pohon sengon umur 1 tahun, karena setiap tanaman tentu memiliki karakteristik tersendiri.
Meskipun idealnya tanaman bawang merah akan tumbuh dengan baik saat musim kemarau, tapi bukan berarti saat penghujan tiba para petani tidak bisa melakukan penanaman. Bawang merah tetap bisa menghasilkan panen berlimpah, asalkan kita tahu tentang cara merawat tanaman bawang merah di musim hujan.
Kesuksesan budidaya bawang merah di saat curah hujan sedang tinggi ditentukan melalui banyak faktor, antara lain cara membuat bibit bawang merah unggul dan yang sesuai dengan kondisi cuaca, pemilihan dan pengolahan lahan yang tepat, serta cara pemupukan yang baik dan benar.
Semuanya dapat Anda pelajari melalui penuturan berikut ini.
Cara Merawat Tanaman Bawang Merah di Musim Hujan
Seperti halnya cara budidaya bawang merah di lahan kering, merawat tanaman bawang merah saat musim hujan memiliki resiko yang sama dengan menanam saat musim kemarau. Namun untuk meminimalisir resiko tersebut dan meraih keuntungan semaksimal mungkin, silahkan terapkan cara merawat tanaman bawang meraj di musim hujan di bawah ini.
1. Pilih Varietas Bibit yang Sesuai
Saat berbelanja bibit bawang merah, pilihlah varietas bawang merah yang mampu beradaptasi dengan lahan berkelembapan tinggi akibat hujan. Selain itu, bibit yang baik wajib tahan terhadap serangan hama serta penyakit, utamanya saat musim hujan yang memungkinkan hama serta penyakit berkembang pesat.
Beberapa varietas bawang merah yang bisa kami rekomendasikan untuk ditanam di musim hujan adalah:
- Varietas Sembrani
- Varietas Maja
- Varietas Trisula
Sementara itu, pemilihan umbi bawnag merah juga akan menentukan keberhasilan budidaya bawang merah di musim hujan. Berikut ini adalah kriteria umbi bawang merah yang bisa Anda pilih untuk ditanam di lahan pertanian.
- Umbi bawang merah masih dalam kondisi yang segar
- Umbi kekar, padat, tidak memiliki bekas cacat, dan terbebas dari serangan hama serta penyakit
- Umbi telah melewati masa penyimpanan kurang lebih 3 – 4 bulan lamanya
- Titik tumbuh umbi mencapai 80 %
2. Pengolahan Lahan Pertanian yang Tepat
Saat memulai budidaya bawang merah di musim hujan, sebaiknya Anda mengolah lahan terlebih dahulu dengan cara mencangkul atau membajak agar tanah menjadi lebih gembur dan subur. Buat pula bedengan dengan ukuran tinggi 60 – 120 cm, dengan jarak antar bedengan 20 – 30 cm, dan disertai parit-parit sedalam 20 – 30 cm juga.
Lakukan penaburan pupuk dasar yang bisa Anda buat sendiri melalui cara membuat pupuk kompos dari jerami padi, dan taburkan pada lahan untuk didiamkan selama beberapa saat. Lebih baik lagi jika tanah dicangkul sekali lagi agar bedengan tampak lebih rapi, lalu tutup dengan menggunakan plastik mulsa agar kelembapannya terjaga.
Sementara itu, jenis tanah yang cocok untuk merawat bawang merah di musim hujan adalah sebagai berikut:
- Memiliki tekstur yang sedang hingga liat
- Jenis tanah yang cocok adalah tanah latosol-andosol, serta andisol
- Lahan yang paling ideal adalah lahan kering, tegalan, dan sawah tadah hujan
- Lokasi penanaman hendaknya terbuka dan tidak terlalu banyak pohon rindang di sekitarnya, karena tanaman bawang merah menyukai sinar matahari secara penuh
3. Jarak Tanam Ideal untuk Bawang Merah
Untuk menanam bawang merah, sesuaikan jaraknya dengan besar umbi yang akan ditanam. Jika umbi yang akan Anda tanam berukuran kurag dari 4 gr, maka jarak tanam yang ideal adalah 15 x 15 cm. Namun jika umbi yang Anda tanamn berukuran lebih dari 4 gr, maka jarak tanam idealnya adalah 15 x 20 cm.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan mulsa plastik, sama dengan cara menanam bit sistem plastik mulsa, maka buatlah lubang terlebih dahulu dengan jarak tanam yang sudah disesuaikan.
Satu lubang tanam hanya untuk satu umbi atau bibit. Benamkan umbi bawang merah tersebut hingga rata dengan tanah atau lahan pertanian.
4. Dosis serta Jenis Pupuk Susulan yang Sesuai
Pupuk susulan dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar lebih optimal. Berikut ini adalah contoh dosis serta jenis pupuk susulan yang baik diberikan untuk bawang merah.
- Pupuk Susulan 1, diberikan saat tanaman berusia 15 hari, dengan komposisi Urea sebanyak 100 kg / ha + Za 200 kg / ha + KCl 150 kg / ha
- Pupuk Susulan 2, diberikan saat tanaman berusia 3 minggu, dengan pupuk NPK 16-16-16 atau bisa juga NPK 15-15-15 setara 30 kg / ha. Anda dapat meracik sendiri NPK ini dengan melihat cara membuat pupuk NPK 15-15-15.
- Pupuk Susulan 3, diberikan saat tanaman berusia 4 – 5 minggu dengan komposisi Urea sebanyak 150 kg / ha + Za sebanyak 300 kg / ha + KCl sebanyak 200 kg / ha.
- Jika tidak sedang turun hujan, pupuk dapat diberikan bersamaan dengan waktu penyiraman
- Semprotkan pula pupuk daun dengan interval 10 hari sekali agar kebutuhan unsur hara mikro bawang merah terpenuhi.
5. Cara Pengairan
Saat musim hujan, Anda bisa melakukan penyemprotan menggunakan air bersih di setiap pagi untuk membersihkan bawang merah dari cipratan tanah dan embun tepung yang menempel selepas hujan. Lakukan kegiatan ini secara rutin sebelum matahari terbit.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit kerap hadir pada kondisi yang lembab seperti saat musim hujan. Lakukan pengontrolan bibit hama secara rutin agar Anda bisa segera mengambil tindakan pemberantasan hama sebelum menyebar. Hama yang biasa menyerang bawang merah adalah pengerek daun, antraknosa, busuk daun, dan ulat.
Silahkan pelajari cara membasmi hama ulat pada bawang merah untuk mengahalau hama ini dari lahan pertanian Anda.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan sanitasi dan juga penyiangan agar budidaya bawang merah Anda terbebas dari serangan gulma yang merugikan.
Kami berharap artikel mengenai cara merawat tanaman bawang merah di musim hujan ini dapat memberikan solusi pada Anda untuk menghadapi musim hujan yang berpotensi merusak tanaman bawang merah, dan membawa kerugian besar pada bisnis Anda.