Tanaman Bit mungkin masih terdengar asing disebagaian besar telinga masyarakat Indonesia. Bit sendiri memang bukan tanaman asli indonesia sehingga masih belum begitu populer. Bit tegolong tanaman umbi yang mirip dengan bawang dengan bentuk lebih serupa dengan ubi namun berbentuk bulat sempurna, berbeda dengan ubi yang bentuknya tidak beraturan.
Hingga saat ini bit masih banyak diolah sebagai Jus karena diketahui kandungan betakarotennya yang tinggi menjadikan bit ampuh untuk mencegah perkembangan sel kanker dalam tubuh. Jadi di perkotaan jus bit ini mulai banayk diminati. Rasa dari bit sendiri tidaklah semanis ubi rebus. Makanya kadang dalam pembuatan jus bit masih dilakukan penambahan susu kental manis sebagai pemanisnya.
Karena jumlah peminatnya terus bertambah, maka tanaman bit ini mulai dibudidayakan di indonesia. Para petani mulai menyadari betapa mudahnya budidaya bit ini lebih mudah dari budidaya bawang merah. Satu-satunya kendala yang dihadapi ialah masih minimnya pangsa pasar yang ada di Indonesia. Namun demikian dengan pesatnya penyebaran informasi melalui media dan internet sudah pasti bit akan segera dikenal luas. Baca juga Cara Menanam Nanas
Budidaya Bit di Indonesia masih sebatas pada sistem hidroponik dalam skala kecil hingga medium. Padahal kalau mau serius, tanaman ini juga bisa dibudidayakan pada skala luas seperti di ladang misalnya. Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai cara menanam bit sistem plastik mulsa. Diharapkan ini bisa dikembangkan oleh petani Indonesia untuk meningkatkan hasil produktivitas bit.
1. Persiapan Lahan Tanam Bit
Bit membutuhkan curah sinar matahari penuh untuk mengoptimalkan perkembangannya. Oleh karena itu pastikan lahan tanam benar-benar berada di area terbuka yang terpapar sinar matahari langsung. Lahan tanam kemudian digemburkan terlebih dahulu dengan cangkul atau mesin bajak. Karena bit berupa umbi maka butuh tanah gembur untuk mengoptimalkan perkembangannya.
Setelah digemburkan dibuat alur pupuk dasar. Taburkan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos lalu tambahkan NPK PHONSKA secukupnya. Tapi jika anda menanam bit dimusim penghujan maka pupuk anorganiknya hanya SP dan KCL saja. Kemudian tutup pupuk dasar sembari dibuat bedengan. Sebagaimana bedengan ubi atau cabe. Baca juga Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Plastik Mulsa
2. Pemasangan Plastik Mulsa dan Pembuatan Lubang Tanam
Mulsa plastik digunakan untuk melapisi bedengan. Keuntungan menggunaan plastik mulsa adalah akan mengurangi penguapan air serta mencegah tumbuhnya rumput liar. Dengan demikian kadar unsur hara dalam bedengan tetap terjaga untuk tanaman bit nantinya. Setelah dipasang mulsa maka selanjutnya dibuat lubang tanam. Jarak lubang tanam bit adalah 25×25 cm atau 30×30 cm tergantung musim. Dimusim kemarau dibuat lebih dekat sedangkan musim penghujan dibuat lebih jarang.
3. Penanaman Bibit Tanaman Bit
Bit diperbanyak secara generatif melalui bijinya. Biji bit ini tidak perlu disemai terlebih dahulu sebagaimana jika menanam cabe atau terong. Anda bisa langsung menanamnya pada lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm. Namun sebelum ditanam anda bisa mencoba merendam biji bit pada seliter air yang diberi setetes zpt Auxin lalu dibiarkan minimal 4 jam dan maksimal 8 jam. Ini akan memacu tumbuhnya akar dan tunas lebih cepat. Baca juga Cara Menanam Jambu Madu
4. Pengairan Bedengan
Bit akan segera tumbuh setelah ditanam. Pengairan dilakukan apabila kondisi tanah dalm bedengan sudah terlihat kering. Untuk pengairan bedengan sendiri rata-rata menggunakan sistem lep dengan bantuan pompa air. Cara ini akan membasahi bedengan lebih lama sehingga mungkin anda hanya perlu melakukan pengairan setiap 10 hari sekali. Baca juga Cara Menanam Cengkeh
5. Pemberian Pupuk Susulan
Pupuk susulan untuk tanaman bit harus diberikan dengan benar dalam artian jenis dan dosisnya. Pasalnya pada cara menanam bit sistem plastik mulsa ini tanaman bit sudah mampu tumbuh subur dan hampir tidak membutuhkan pupuk susulan. Namun demikian tidak mengapa anda mengkocorkan pupuk susulan asal dosisnya tidak terlalu banyak serta tidak memupuk dnegan unsur Nitrogen terutama di musim penghujan.
Pupuk susulan yang kami rekomendasikan adalah pupuk SP dan KCL yang kandungannya berupa Phospat/Fosfor dan Kalium. Fosfor sangat dibutuhkan tanaman untuk membentuk akar sedangkan kalium dibutuhkan untuk pengisian umbi dan buah. Agar ukuran umbi Bit semakin besar optimal, kami juga menyarankan penyemprotan hormon inhibitor paklobutrazol pada tanaman bit ketika sudah terbentuk umbi di dalam bedengan.
Hormon Paklobutrazol akan menghentikan pertumbuhan tunas dan mengarahkan nutrisi kearah buah dan umbi sehingga ukuran buah atau umbi menjadi sangat besar. Jika anda ingin menambahkan nutrisi maka andajuga bisa menyemprotkan pupuk mikro. Baca juga Cara Menanam Durian
6. Mengatasi Hama Tanaman Bit
Sebuah kabar baik bagi anda bahwa tanaman bit ini tergolong sedikit hamanya. Salah satu hama yang paling dominan adalah dari jenis nematoda seperti uret dan larva kumbang lainnya. Untuk hama nematoda maka pada saat pemberian pupuk dasar sembari dilakukan penaburan insektisida tabur seperti Diazenon, Marshal, dan Furadan. Ini saja sudah cukup dan anda hampir tidak perlu melakukan penyemprotan insektisida.
Tapi jika ternyata terjadi serangan hama dari jenis serangga, maka anda cukup hanya dengan insektisida imadikoplorid yang harganya cukup terjangkau. Baca juga Cara Menanam Sawi Putih
7. Panen Bit
Tanaman bit dapat dipanen pada umur 8 minggu. Untuk memanen bit yang ditanam dengan sistem mulsa maka anda harus membuka plastik mulsanya terlebih dahulu. Meskipun sebenarnya bit bisa dicabut begitu saja, tetapi pada penanaman bit sistem plastik mulsa ini ukuran umbi bitnya sangat besar sehingga jika dipaksa bisa menyobek plastik mulsanya.
Demikianlah uraian kami tentang cara menanam bit sistem plastik mulsa. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan anda tentang bididaya tanaman bit. Oh iya, jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain seperti Cara Menanam Jagung Hibrida dan Cara Menanam Semangka Inul.