7 Cara Menanam Sawi Putih dan Perawatannya

Sawi putih termasuk jenis sayuran yang cukup sering dijumpai didalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dijadikan sebagai bahan dasar sayuran, banyak pula orang yang menjadikan sawi putih sebagai bahan dasar makanan untuk diet. Selain memiliki banyak penggemar, cara menanam sawi putih yang mudah menjadikan sayuran satu ini dikenal memiliki banyak manfaat.

Sawi putih atau Brassica Rapa biasa juga dikenal dengan nama Sawi Cina karena banyak masakan Tionghoa yang menjadikan sayuran ini sebagai bahan utamanya. Dalam kehidupan sehari-hari, sawi putih biasa juga disebut Petsai.

Banyaknya masakan yang menjadikan sawi putih sebagai bahan dasar utamanya adalah karena kandungan yang dimiliki oleh sawi putih itu sendiri. Seperti disinggung diawal, sawi putih diyakini memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat untuk tubuh seperti kandungan Asam Folat atau vitamin B9, Vitamin K, Vitamin C, Vitamin E, Zat Besi, Potassium, dan juga Magnesium. Selain kandungan-kandungan tersebut, berikut adalah beberapa manfaat yang akan anda dapatkan jika mengkonsumsi sawi putih:

  • Mampu mencegah tumor dan sel kanker,
  • Memiliki sifat anti mikroba atau anti bakteri,
  • Sebagai alat bantu terapi untuk penyakit magg,
  • Melancarkan sistem pencernaan,
  • Antioksidan yang dapat dijadikan sebagai penangkal radikal bebas,
  • Dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang ada didalam darah,
  • Dan lain-lain.

Walaupun secara umum, cara menanam sawi putih cukup mudah dilakukan, namun  ada beberapa perlakuan khusus yang harus anda perhatikan jika ingin mulai menanam sawi putih karena salah satu keunggulan dari sawi putih adalah bisa ditanam di lahan pertanian dan juga di pot atau polybag. Dan agar lebih jelas, berikut cara menanam sawi putih:

Baca juga:

1. Pemilihan Benih

Sawi putih atau Petsai adalah salah satu tanaman sayur yang bisa dibudidayakan dengan cara generatif atau melalui biji. Untuk mendapatkan biji ini, anda bisa membelinya secara langsung di toko pertanian yang berada tidak jauh dari tempat anda tinggal. Namun untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan. Beberapa hal tersebut adalah:

  • Anda harus memastikan bahwa benih yang anda dapatkan adalah benih yang sehat atau tidak terserang penyakit,
  • Benih yang anda dapatkan tidak tercampur dengan benih tanaman lain,
  • Penampakan benih tidak bercacat atau rusak,
  • Benih tidak keriput.

Jika anda sudah mendapatkan benih yang sesuai kriteria diatas, maka selanjutnya adalah proses penyortiran benih. Biasanya cara ini dilakukan sebelum proses penanaman dilakukan. Yang harus anda lakukan adalah merendam bebih-benih sawi putih tersebut didalam air hangat. Ciri-ciri benih yang berkualitas adalah benih yang tenggelam. Benih yang mengapung menandakan benih tersebut sudah keriput sehingga tidak bisa diteruskan untuk proses selanjutnya.

2. Penyemaian

Sawi putih termasuk jenis sayuran yang dalam penanamannya memerlukan proses penyemaian. Penyemaian ini biasanya menggunakan tanah, kompos, dan sekam sebagai media tanamnya dengan perbandingan 2:1:1. Penyemaian adalah tahap yang sangat penting karena pada tahap inilah pertumbuhan  sawi putih sangat ditentukan. Jika proses penyemaian gagal maka besar kemungkinannya sawi putih tidak akan tumbuh bahkan mati bisa saja terjadi.

Pada proses penyemaian ini, anda bisa menggunakan polybag atau pot sebagai wadahnya. Selain itu, banyak juga pembudidaya sawi putih menggunakan gelas bekas air minum kemasan yang bawahnya sudah dilubagi sebagai pengganti pot.

Yang perlu diperhatikan didalam penyemaian ini, benih sawi putih jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung. Itulah kenapa di beberapa tempat, tempat penyemaian ditutupi oleh dedaunan terutama daun pisang agar tidak terkena sinar matahari dan juga hujan secara langsung.

Dan berikut adalah spesifikasi khusus lainnya yang harus dimiliki oleh tempat penyemaian agar benih sawi putih tumbuh secara maksimal:

  • Tempat penyemaian harus terbebas dari tanaman pengganggu seperti gulma,
  • Tempat penyemaian harus terbebas dari batu-batu atau sisa-sisa tanaman lain,
  • Tempat penyemaian harus kering dan tidak terdapat genangan air,
  • Tempat penyemaian tidak jauh dari area lahan,
  • Tempat penyemaian harus dekat dengan tempat tinggal untuk memudahkan proses pengawasan,

Dalam satu wadah semai, anda bisa menempatkan 1-2 benih sekaligus agar jika ada satu benih yang mati masih ada benih lainnya yang akan tumbuh menggantikan. Tanam benih didalam lubang dengan kedalaman sekitar 10cm dan tempatkan ditengah wadah. Siram sehari dua kali sampai dengan nantinya benih akan bertunas dan mengeluarkan 3-4 daun sebelum akhirnya bisa dipindahkan ke tempat yang lebih luas.

Baca juga:

3. Menanam Di Lahan Pertanian

Ada dua kemungkinan tempat pemindahan setelah bibit sawi putih semakin membesar. Dipindahkan ke lahan yang lebih luas atau dipindahkan  kedalam pot. Jika anda ingin menanamnya di lahan yang lebih luas ada beberapa hal yang harus anda persiapkan. Persiapan-persiapan itu adalah:

  • Usahakan area lahan yang akan ditanami sudah memiliki tanah yang gembur. Cara mendapatkan tanah yang gembur ini salah satunya dengan proses pencangkulan dengan kedalaman 30cm-40cm dan dibiarkan selama satu minggu. Selain menggunakan cara pencangkulan, pengolahan tanah ini juga bisa menggunakan alat bantu traktor.
  • Setelah dibiarkan selama satu minggu, tahap selanjutnya tanah kembali diolah kembali untuk mendapatkan tingkat kegemburan tanah yang dibutuhkan.
  • Setelah tanah gembur, tahap selanjutnya adalah pembuatan bedengan. Demi menunjang pertumbuhan, bedengan yang dibuat haruslah memiliki ukuran lebar sekitar 120cm dan panjang sekitar 40cm. Panjangnya bedengan harus disesuaikan dengan lahan yang tersedia.
  • Selain bedeng, pembuatan tempat untuk aliran air juga sangat penting. Aliran air atau got ini biasanya berada diantara dua bedeng dengan lebar sekitar 40cm.
  • Setelah bedeng selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar. Pupuk dasar bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk organik untuk memeperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah. Unsur hara adalah unsur penting yang harus dimiliki media tanam karena berfungsi sebagai perangsang serta mineral yang dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh sehat.
  • Proses pengolahan tanah ini biasanya dilakukan lebih dari 1 minggu sebelum bibit ditempat penyemaian dipindahkan. Untuk itu ada baiknya proses pengolahan tanah ini dilakukan setelah anda menanam bibit di tempat penyemaian sehingga ketika bibit sudah siap dipindahkan, area lahan tanam sudah siap digunakan.

Baca juga:

4. Menanam Di Pot

Cara menanam sawi putih dengan menggunakan pot tidak sesulit yang dilakukan di area lahan. Namun walaupun seperti itu, pemilihan pot sebagai wadah tanam haruslah diutamakan.

Sebenarnya tidak hanya sebatas di pot, menanam sawi putih pun bisa menggunakan media Polybag. Hanya saja anda harus memastikan pot atau polybag harus memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan media semai. Selain itu, pastikan pula bahwa bagian bawah dari pot ataupun polybag berlubang sebagai tempat sirkulasi air.

Media tanam yang digunakan jika anda menggunakan pot atau polybag bisa menggunakan media tanam yang sama seperti pada saat penyemaian. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah jumlah dari media tanam yang harus ditambah terutama kompos untuk memperkaya unsur hara didalam tanah.

Baca juga:

5. Penanaman

Setelah wadah tanam sudah dipersiapkan, tahap selanjutnya adalah tahap penananam. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti:

  • Sawi putih termasuk jenis sayuran yang akan tumbuh secara maksimal dalam iklim yang sejuk. Kisaran iklim tersebut yaitu 190C-210C. Itulah kenapa sawi putih biasa ditanam didaerah dataran tinggi.
  • Air yang menggenang akan menjadikan pertumbuhan dari sawi putih tidak maksimal.
  • Atur jarak antara tanaman yang akan ditanam. Jangan sampai terlalu dekat ataupun terlalu jauh.

Selain itu, berikut adalah beberapa cara penanaman sawi putih yang bisa anda lakukan:

  1. Buatlah lubang pada media tanam. Jika anda menanamnya di area lahan, buatlah lubang pada bedengan dan jika anda menanamnya di pot maka buatlah lubang di pot,
  2. Keluarkan sawi putih dari media semai namun bukan dengan cara mencabutnya. Salah satu cara yang baik adalah, jika menggunakan polybag, sobek plastik dan pastikan tekstur tanah tidak hancur.
  3. Masukkan tanah beserta tanaman sawi yang berasal dari polybag secara utuh kedalam lubang yang sudah disiapkan sebelumnya.
  4. Jika bibit sudah dimasukkan timbun dengan tanah secara perlahan dan ditekan-tekan secara perlahan.
  5. Siram tanaman yang sudah ditanam 2 kali dalam satu hari. Baik pagi ataupun sore hari untuk menjaga kelembapan tanah.

Baca juga:

6. Perawatan

Untuk merawat tanaman sawi putih ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar pertumbuhan sawi putih semakin maksimal. Perawatan tersebut adalah:

  • Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali. Baik pada waktu awal penanaman atau pupuk dasar dan juga pada waktu tanaman sudah besar atau pemberian pupuk susulan. Jenis pupuk yang diberikan sebagai pupuk susulan bisa berupa pupuk organik ataupun pupuk kimiawi. Fungsi diberikan pupuk susulan ini adalah untuk menjaga kandungan unsur hara yang ada didalam tanah sehingga tanaman sawi putih anda tidak kekurangan ‘makanannya.’

  • Penyulaman

Penyulaman dilakukan beberapa waktu setelah bibit sawi putih anda dipindahkan ke area lahan atau sekitar 1-2 minggu setelah pemindahan. Penyulaman yang dimaksud adalah mengganti sawi putih yang mati dengan sawi yang baru dipindahkan dari tempat penyemaian.

  • Penyiangan

Penyiangan adalah salah satu hal umum yang biasa dilakukan dalam perawatan tanaman. Yaitu mencabut gulma atau tanaman liar yang ada di sekitar tanaman sawi. Gulma adalah salah satu hal yang selalu muncul terlebih pada saat musim penghujan dan bisa menjadi tempat inang hama bersembunyi.

  • Penyemprotan Insektisida

Salah satu hama yang menyerang sawi putih adalah ulat dan ada dua cara yang bisa anda lakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dengan cara manual dan dengan cara kimiawi. Cara manual dapat dilakukan dengan cara mengambil secara langsung ulat-ulat tersebut lalu menyingkirkannya. Dan cara kimiawi adalah dengan menyemprotkan insektisida atau pestisida.

Walaupun bisa dilakukan dengan dua cara, cara pertama adalah cara yang aman bagi kesehatan tubuh. Hal ini karena pada cara kedua sama saja anda memberikan racun kimiawi kepada tanaman sawi putih anda sehingga sawi putih tersebut terpapar bahan kimiawi dan tidak sehat jika di konsumsi untuk jangka waktu panjang.

7. Pemanenan

Pemanenan biasa dilakukan setelah umur sawi putih berusia sekitar 50-60 hari setelah penanaman. Caranya panennya pun cukup mudah. Anda hanya perlu mencabutnya dari media tanam saja.

Berikut ini adalah panduan cara menanam sawi putih yang baik dan benar:

Itulah beberapa cara menanam sawi putih yang bisa anda jadikan panduan jika ingin menanam sawi putih. Pada dasarnya menanam sawi putih sangat mudah dilakukan. Sekarang anda tidak perlu lagi membeli sawi putih karena cara menanam sawi putih sangat mudah dan bisa dilakukan kapan saja bahkan jika anda ingin memulai. Hanya saja diperlukan perhatian ekstra agar sawi putih anda menghasilkan hasil yang maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga: