8 Cara Budidaya Durian di Perkarangan Rumah (#Tips Perawatan)

Durian merupakan salah satu buah musiman yang selalu dinantikan masa panennya. Buah ini beraroma khas dan kuat, rasanya lezat dan daging buahnya legit bagi para pecintanya. Namun sebaliknya bagi yang tidak suka durian pasti akan berpendapat yang sebaliknya terutama mereka benci dengan aromanya. Para pecinta durian senang berburu durian karena buah berduri ini memiliki banyak jenis. Jenis durian apa saja yang menjadi kesukaan? Ada beberapa jenis yaitu durian musangking, durian bawor, durian petruk dan yang paling digemari ialah durian montong.

Tanaman buah durian memiliki peluang bisnis yang bagus hingga saat ini bagai tak lekang oleh waktu. Mengapa demikian? Karena harga buah durian tinggi dan pasokan buahnya di pasar atau di toko buah masih kurang banyak. Bagi Anda yang gemar bercocok tanam dan memiliki area penanaman yang luas maka Anda tidak boleh melewatkan buah ini untuk ditanam dan diperbanyak jumlahnya untuk bisnis.

Sebelum mulai menanam, Anda sebaiknya memahami kriteria penanaman buah durian yaitu ketinggian tempat, iklim, dan tanah. Durian cocok untuk tumbuh di tempat dengan ketinggian 100 hingga 500 m di atas permukaan laut. Durian yang ditanam di daerah yang lebih tinggi akan menurunkan kualitasnya.

Durian dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis basah dengan curah hujan lebih dari 2.000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun dengan durasi basah 9 hingga 10 bulan per tahun sehingga hanya 1 hingga 2 bulan kering sebelum berbunga. Untuk intensitas cahaya sekitar 40 hingga 50% dengan suhu antara 22 hingga 30ºC setiap harinya.

Durian akan tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 5 hingga 7 dengan kisaran optimum pada pH 6 hingga 6,5. Kondisi perairan lahan harus baik dengan kedalaman air tanah antara 50 hingga 150 cm atau 150 hingga 200 cm. Kondisi drainase harus tepat karena akar durian sangat mudah busuk bila terendam air. Sedangkan jenis tanah yang bagus untuk durian adalah tanah grumosol dan andosol karena jenis tanah tersebut subur dan kaya akan kandungan bahan organik.

Baca Juga:

Berikut ini cara budidaya durian yang mungkin bisa Anda terapkan agar optimal hasilnya.

1. Penentuan Bibit

Bibit buah durian dapat dipilih dari hasil generatif. Anda harus memilih bibit terbaik yang bijinya berasal dari buah matang di pohon. Setelah itu pilih biji berbentuk lebih bulat dan besar. Tanam bibit dalam ukuran polybag dari 1 liter.

Siramlah tanaman ini secara teratur sampai setengah tahun sehingga kemudian tanaman siap untuk ditanam. Bibit tanaman durian juga dapat diambil dari hasil vegetative yaitu perbanyakan biji dengan okulasi.

Baca juga:

2. Pengelolaan Lahan

Lahan yang akan digunakan untuk menanam dibersihkan terlebih dahulu dari banyak kotoran seperti rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar.

Setelah tanah bersih dari kotoran, baru Anda cangkul agar tanahnya gembur. Di sekitar lahan tempat menanam durian, Anda sebaiknya membuat saluran drainase untuk mencegah genangan air. Pengelolaan lahan sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan datang.

Baca juga:

3. Penanaman Durian

Jarak antar tanaman durian sebaiknya antara 10 x 10 meter atau juga sekitar 12 x 12 meter. Ukuran lubang tanam untuk tanaman durian yaitu panjang 80 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 70 cm atau disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanah.

Tanah bagian atas digali sekitar 20 cm, kemudian pisahkan bagian bawah tambang dan bagian kiri selama 2 sampai 3 minggu. Lubang tanam tersebut ditutup lagi dengan tanah galian pada pertama kali Anda memasuki dengan campuran pupuk kandang organik/kompos sebanyak kurang lebih 30 kg  per lubang.

Saat Anda menanam pada musim hujan sebaiknya dilakukan pada awal sore sehingga bibit yang ditanam tidak langsung terkena sinar matahari. Bibit biasanya ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang, kemudian ikat ke batang/bambu sehingga tanaman dapat tumbuh tegak.

Bibit yang baru ditanam harus diberi naungan agar terhindar dari hujan deras  dan sengatan matahari. Penutup tanaman sebagai tempat perlindungan dapat dibongkar setelah 3-5 bulan saat tanaman mulai tua. Sebaiknya tanah di sekitar tanaman juga sebaiknya ditutup dengan rumput/jerami sehingga kelembaban tanah stabil.

Baca Juga:

4. Pemangkasan

Pemangkasan akar dapat menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman selama 1 musim. Selama itu tanaman tidak boleh dipangkas. Pemangkasan akar dapat membuat tanaman cepat berbuah serta memperbaiki kualitas buah sehingga buah lebih keras dan lebih tahan lama.

Waktu yang paling baik untuk pemotongan akar yakni saat tanaman mulai berbunga. Waktu tersebut paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika pemangkasan melewati batas, tanaman durian sebaiknya diiris sedalam 60 hingga 90 cm dan sejauh 1,5 sampai 2 meter saat terdapat panen berkurang dan adanya hambatan pertumbuhan. Bagian akar yang dipotong yaitu kedua sisi pangkal batang.

Pemangkasan bentuk pohon juga harus dengan teknik tertentu yaitu pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang kurang bagus seperti cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal, terserang hama dan penyakit, dan cabang-cabang primer yang terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm agar tidak terlalu rapat.

Pertumbuhan cabang diupayakan mendatar atau membentuk sudut 90 derajat dengan batang utama. Ikatlah pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat. Tunas liar juga harus dipangkas dengan menyisakan 1-2 cm dari pangkal cabang. Tinggi pohon usahakan stabil sekitar 4 m dari permukaan tanah, sedangkan cabang terendah berjarak 0,7cm hingga 1 meter dari permukaan tanah. Terakhir oleskan pestisida pada bagian yang dipangkas.

Pemangkasan dilakukan dengan syarat berikut ini. Tanaman mulai berproduksi pertama kali. Pangkas cabang bersudut kecil serta cabang dan ranting yang terserang hama dan penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang produktif dengan menyisakan 1/3 bagian ujung.

Pangkas tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya. Pangkas dahan dan ranting yang terlalu rapat, bersilangan atau tersembunyi. Pangkas dahan dan ranting yang lemah serta tajuk bagian atas yang turun 1 ruas pada ujung ranting. Pangkas dahan dan ranting yang tumbuh ke dalam tajuk atau ke bawah. Anda harus mempertahankan ketinggian pohon durian pada ketinggian optimal 3-4 meter atau 5-6 meter dan oleskan pestisida pada bagian yang dipangkas.

Baca Juga:

5. Penyerbukan Buatan

Penyerbukan buatan dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic. Kemudian goyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus. Lakukan penyerbukan buatan ini sebaiknya pada malam hari sekitar pukul 19.00-21.00. Caranya adalah oleskan serbuk sari ke kepala putik memakai kuas yang halus.

6. Penjarakan Waktu Berbuah

Untuk mencegah kematian durian maka perlu dilakukan penjarakan waktu berbuah agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarakan waktu berbuah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Proses penjarangan ini dilakukan bersama saat proses pengguguran bunga terjadi. Setelah selesai gugur, Anda harus segera melakukan penjarakan waktu berbuah, tidak boleh ditunda-tunda.

Penjarakan dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Tahap penjarakan mekanis dilakukan pada saat buah sebesar bola tenis. Sisakan 1 hingga 2 buah dengan bentuk normal, bebas dari hama dan penyakit dan buah tidak berdempetan karena ada jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.

Penjarakan kimiawi yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu seperti Auxin A, pada saat bunga atau bakal buah berumur sebulan. Pada saat itu beberapa bunga sudah terbuka dan dibuahi. Bunga yang telah dibuahi akan melanjutkan pembuahannya sendiri saat hormon diseprotkan dan yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.

Baca Juga:

7. Hama dan Penyakit

Gejala pada tumbuhan yang terserang penggerek buah yaitu buah yang diserang jatuh sebelum tua. Cara mengatasi hal ini yaitu kultur teknis dengan membungkus buah yang telah terpilih sejak dini atau dengan pengasapan di bawah pohon pada sore hari untuk memberantas imago. Sedangkan kultur mekanis yaitu mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dikubur. Secara biologis yaitu menggunakan semut rang-rang atau musuh alami lainnya yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, dan sp untuk mengusir imago. Tahap penting dalam cara budidaya durian.

8. Masa Panen

Panen dilakukan ketika buah telah tua dan tercium aromanya yang khas atau sudah ada buah yang berjatuhan karena tua dan matang. Anda sudah bisa mencicipi hasil usaha Anda ini saat panen dan Anda juga bisa menjualnya jika hasil panennya berlimpah.

Baca Juga:

Tips Merawat Pohon Durian

Anda juga harus memperhatikan tahap pemeliharaan tanaman durian agar tubuh sehat dan berbuah banyak. Berikut ini tahap pemeliharaan yang harus dilakukan.

  1. Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sekitar 1 meter dari batang pohon. Gulma ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu.
  2. Pada tahap awal, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Tanah tidak boleh tergenang terlalu lama, jangan terlalu banyak air sehingga saat penyiraman ukuran air harus diperhatikan. Air yang dibutuhkan selama vegetative yakni 4 sampai 5 Liter per hari. Selama produktif atau mendekati masa berbuah, Anda sebaiknya menambah air 10 sampai 12 Liter per hari.
  3. Setelah tanaman mulai tua penyiraman dilakukan sebanyak 3 kali per minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus lebih sering dilakukan karena kekurangan air menyebabkan pohon tidak mau berbuah lebih banyak lagi. Pohon durian membutuhkan banyak air setelah panen untuk memulihkan tanaman ini kembali normal.
  4. Pemupukan tanaman durian yang belum berbuah dapat dilakukan dengan dosis yaitu pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali per tahun. Dosis pupuk yang dapat diberikan yaitu tanaman umur 1 tahun, dosis pupuk NPK 40 hingga 80 gram per pohon setiap tahun.
  5. Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 hingga 300 gram per pohon setiap tahun. Tanaman umur 3 sampai 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 hingga 600 gram per pohon setiap tahun. Pupuk organik baik pupuk kompos maupun pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir musim hujan dengan dosis minimal 15 hingga 20kg per pohon.
  6. Pemupukan pada tanaman yang sudah berbuah dapat dilakukan dengan dosis per pohon yaitu sesudah pemangkasan, pupuk organik 40 hingga 60 kg, urea 670 gram, SP 36 890 gram, dan KCl 530 gram. Saat pucuk menua, dosis pupuk yang diberikan yaitu urea 335 gram, SP 36 445 gram, dan KCl 265gram. Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gram, SP 36 650 gram, dan KCl 150 gram.
  7. Saat muncul bunga, takaran pupuk yang diberikan yaitu urea 45 gram, SP 36 225 gram, dan KCl 100 gram. Untuk satu bulan sebelum panen, takaran pupuk yang diberikan yaitu urea 180 gram, SP 36 650 gram, dan KCl 150 gram.
  8. Cara pemupukan yang harus dilakukan antara lain buatlah lubang melingkari tanaman dengan garis tengah yang disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Lubang tersebut memiliki kedalaman sekitar 20 sampai 30 cm dan tanah cangkulan tersebut disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebar secara merata ke dalam lubang, tanah menutup selokan dan diratakan. Apabila tanah sedang kering maka Anda harus segera melakukan penyiraman.

Berikut ini panduan lengkap cara menanam durian di perkarangan rumah

Pada dasarnya, cara-cara menanam durian di atas bisa diparktekan dengan mudah. Budidaya durian bisa juga menjadi bisnis baru untuk anda karena peminat durian sangat banyak di Indonesia. Lalu, semoga artikel mengenai cara budidaya durian ini bisa bermanfaat untuk anda semua.

Baca Juga: