Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer di Indonesia. Sayuran yang ndeso ini terkenal karena rasanya yang lezat dan gizinya yang tinggi. Tanaman ini bisa dibudidayakan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. tanaman kangkung masih terhitung ke dalam family Convolvulaceae. Kangkung mengandung banyak pro vitamin A dan zat besi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Zat besi ini sangat penting untuk menjaga agar sel darah merah dalam tubuh kita tetap normal.
Zat besi sangat baik untuk mencegah anemia atau kurang darah. Anemia ini terjadi apabila sel darah merah yang sehat berada dibawah nilai normal. Kita tahu negara Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus penderita anemia yang cukup tinggi. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Asupan gizi yang cukup dari penambahan nutrisi zat besi dapat mengatasi penyakit ini. Mengkonsumsi kangkung dapat mencegah kita agar terhindar dari penyakit ini. (Baca juga: Cara Menanam Kunyit)
Kangkung sebagai makanan yang kaya zat besi sangat mudah dimasak. Makanan ini mampu mengunggah selera karena rasanya yang nikmat. Cara pengolahannya pun mudah, kita bisa memasaknya menjadi oseng-oseng atau sayuran rebus kemudia ditambah bumbu pecel. Jika anda orang Jawa Timur, anda juga bisa menggunakan kangkung sebagai campuran rujak cingur yang lezat. Sayuran ini sangat mudah didapat di pasar – pasar atau warung kecil. Hal ini dikarenakan selain harganya yang murah meriah, cara budi dayanya pun simple serta tidak susah mengolahnya menjadi masakan favorit.
Baca juga:
Namun untuk mendapatkannya kita tidak harus dengan membeli, karena kita pun bisa menanamnya di halaman rumah. Walaupun lahan yang kita miliki terbatas, kita pun masih bisa menanamnya. Karena budi daya sayuran ini tidak selalu butuh lahan yang luas. Cukup di halaman kita saja sudah bisa menghemat uang belanja. Pada dasarnya menanam sayur kangkung sangat praktis dan bisa dipraktekkan siapa saja. Anda tertarik?
Sebelum membicarakan bagaimana cara budi daya kangkung, sebaiknya kita perlu mengetahui jenis kangkung yang ada di pasaran. Hal ini penting, karena setiap jenis kangkung memerlukan perawatan yang berbeda pula. Dengan mengetahui jenisnya kita bisa menentukan cara yang tepat agar mendapatkan hasil panen yang optimal. Pada dasarnya ada dua jenis kangkung yang dapat dibedakan menurut habitatnya, yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Seperti yang sudah disinggung di atas, budidaya tanaman ini sangat praktis dan mudah. bahkan dapat diaplikasikan pada lahan yang terbatas seperti pada perkampungan padat di kota – kota. Untuk lahan yang terbatas, kita bisa menggunakan media tanam polybag. Cara penanaman menggunakan polybag maupun menggunakan lahan yang lebih luas tentu ada perbedaannya. Kali ini kita akan membahas bagaimana menanam kangkung dengan menggunakan polybag maupun dengan lahan yang luas.
Baca juga:
Untuk cara menanam kangkung akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Menyiapkan Benih atau Bibit
Sebelum proses penanaman, kita bisa menyediakan benihnya dulu. Benih ini dapat diperoleh di toko pertanian atau toko penyedia bibit tanaman yang ada di sekitar rumah anda. Sebaiknya kita memilih bibit yang berkualitas baik yang dikemas dalam kemasan yang baik pula. Dengan kata lain tidak membeli benih dalam kemasan repackage. Benih ini dapat Anda beli dari supplier yang terpercaya. (Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)
Namun jika kita ingin melakukan pembibitan sendiri pun tidak masalah. Pembibitan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara degeneratif yaitu dengan biji maupun dengan cara vegetatif atau stek pucuk batang. Jenis kangkung darat dapat berkembang biak dengan biji. Jika kita memiliki lahan yang luas semisal satu hektar kita butuh benih kira – kira 10 kilogram. Varietas yang bagus adalah varietas sutra atau varietas lokal yang kualitasnya setara.
Baca Juga:
2. Menyiapkan Media atau Lahan
Untuk lahan terbatas kita bisa menyiapkan media tanam dengan polybagnya. Biasanya kita menggunakan polybag jika untuk dikonsumsi sendiri bukan untuk diproduksi masal.
Yang dimaksud dengan polybag adalah kantung tanam yang sangat praktis untuk menampung tanah. Kantung tanam ini sebagai pengganti pot jika kita tak ingin menggunakan pot.
Karena sifatnya yang praktis inilah para pekebun lebih suka menggunakannya. Alasan kepraktisan ini pulalah yang menjadikannya sangat cocok digunakan lahan – lahan sempit seperti di daerah perkotaan. (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Koi)
3. Menyiapkan Tanah
Selanjutnya, kita menyipkan tanahnya dulu. Kita membutuhkan tanah sebagai media tanam. Tanah dengan kualitas yang baik adalah tanah yang dicampur pupuk kompos atau pupuk kandang. Tanah sebaiknya dipilih yang tidak kering.
3. Menyiapkan Pupuk
Pupuk kompos maupun pupuk kandang termasuk pupuk alami. Karena di buat dari bahan alami maka pupuk ini merupakan pilihan yang baik jika ingin bercocok tanam secara organik. Dengan perbandingan 2 : 1 di mana konsentrasi tanah lebih banyak dibanding pupuk akan dapat menunjang pertumbuhan kangkung dengan lebih optimal.
Selain itu kita juga membutuhkan arang sekam. Bahan ini sangat berguna untuk menambah porositas tanah. Namun penggunaan arang sekam ini perlu diatur agar tidak berlebihan.
Untuk lahan yang luas, mungkin anda bisa menambahkan pupuk anorganik selain pupuk kandang. Pupuk kandang ini bisa kita buat dari kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organic yang dihasilkan dari fermentasi. Kotoran ayam ini difermentasi dengan dosis 4 kg/m2. Lalu untuk starternya kita bisa menambahkan 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) ketika tanaman sudah berumur sekitar kurang lebih sepuluh hari.
Pupuk anorganik ini diaduk dengan pupuk kandang agar merata. Setelah itu kita pupuk diberikan dengan cara dilarikan di samping barisan tanaman kangkung tersebut. Kita juga bisa menambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) ketika tanaman sudah berusia sekitar satu dan 2 dua minggu sesudah masa tanam. Dengan menyesuaikan kebutuhan, Anda bisa memilih menggunakan pupuk organik maupun campuran.
Baca Juga:
4. Mulai Menanam
Selanjutnya untuk proses penanaman sangat mudah. Untuk polybag kita bisa menyemai benihnya terlebih dahulu pada tanah atau langsung menanamnya langsung di dalam polybag. Caranya:
- Kita siapkan dulu semua peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
- Bibit kangkung sebaiknya didiamkan dulu sekitar dua hari sebelum dimasukkan ke dalam media taman.
- Setelah dua hari maka benih siap dipindahkan ke dalam polybag yang sudah diberi media taman. Kita harus berhati-hati ketika memindahkan bibit ini.
- Kita buat tiga lubang pada media tanam dengan menggunakan jari telunjuk sedalam 10 sampai 15 senti meter.
- Masukkan benih tersebut ke dalam lubang yang telah dibuat tersebut. setiap lubang masing-masing terdiri dari dua benih.
- Setelah itu tutuplah lubang tersebut dengan tanah media tanam yang tersedia.
Agar benih kangkung dalam polybag dapat tumbuh dengan baik maka sebaiknya dilakukan penyiraman dua kali sehari.
Baca Juga:
5. Menanam di Lahan Luas
Namun jika anda ingin menanam di lahan yang lebih luas seperti bedengan, caranya:
- Kita harus mencangkul tanahnya terlebih dahulu sedalam sekitar dua puluh sampai tiga puluh sentimeter. Pencangkulan ini penting agar tanah menjadi gembur dan siap untuk ditanami.
- Bedengan dibuat membujur dari barat ke timur agar sinar matahari dapat masuk dengan baik. Lebar bedegan yang ideal sekitar kurang lebih tiga puluh sentimeter. Tempat yang memiliki ph rendah harus dikerjakan pengapuran dengan menggunakan kapur kalsit atau dolomit. Fungsi pengapuran ini agar tanah bersifat basa. Tanah yang bersifat asam membuat kangkung tidak bisa tumbuh dengan baik dan optimal.
- Jika tanah telah siap, biji kangkung dapat ditanam di bedengan tersebut. Benih ditanam di dalam lubang dengan jarak 20 x 20 cm. Jika dalam polybag hanya boleh 2 benih setiap lubang, maka di lahan yang lebih luas, kita bisa memasukkan antara dua sampai lima biji.
- Sistem penanaman di bedengan dikerjakan dengan cara zigzag atau bergaris-garis. Sistem bergaris-garis ini dinamakan garitan.
Sesekali kita harus membersihkan gulma dan rumput-rumput liar yang mengganggu. Tanaman kangkung ini sangat mudah untuk tumbuh. Setelah sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh hari daun – daunnya sudah tumbuh lebat.
Dengan menggunakan cara budidaya kangkung secara organik kita bisa memberikan perlindungan pada lingkungan. Namun untuk alasan produktifas yang tinggi dan kepraktisan kita diberi pilihan untuk menggunakan pupuk anorganik. Dengan mempertimbangkan kelebihannya masing – masing anda bisa memutuskan akan menggunakan pupuk jenis yang mana.
Sementara untuk bedengan, turunnya air hujan sangat membantu pekerjaan kita sehingga tidak perlu melakukan penyiraman. Sama halnya dengan kangkung yang ditanam di polybag, kangkung di lahan yang luas harus selalu dilindungi dari tanaman gulma dan rumput-rumput liar. Kita juga harus waspada pada hama penyakit yang mengancam.
Baca Juga:
Budidaya Kangkung dengan Sistem Hidroponik
Selain dengan media tanah, kita juga bisa menggunakan sistem hidroponik. Bahkan sistem ini lebih baik jika dibanding menggunakan media tanah. Cara menanam kangkung juga tidak sulit. Berikut ini caranya:
- Untuk membuatnya kita membutuhkan besek plastik yang memiliki lubang dengan ukuran yang cukup besar.
- Selain itu kita juga butuh baskom dengan diameter yang dapat menampung besek tersebut.
- Untuk mengetahui apakah benih tersebut bisa tumbuh atau tidak kita bisa memasukkannya ke dalam wadah berisi air selama seharian. Besoknya akan terlihat ada benih yang mengapung dan yang tenggelam. Benih yang tenggelam adalah benih yang bagus. Sementara yang mengapung akan sulit berkecambah.
- Setelah itu kita bisa mengambil kain dengan ketebalan yang cukup untuk menahan air.
- Bungkus benih dengan kain tersebut lalu siram dengan air hangat seperlunya. Tujuannya menjaga agar benih tetap lembab. Biarkan benih berkecambah.
- Setelah itu benih yang sudah berkecambah dipindahkan dari kain ke dalam besek yang sudah dilapisi dengan busa filter.
- Untuk pupuknya kita menggunakan pupuk AB mix dengan ukuran sebagai berikut; satu liter air ditambahkan 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B.
- Aduk hingga rata lalu masukkan kedalam baskom. Air jangan sampai merendam benih jika tidak maka benih akan membusuk.
- Setelah tanaman berumur sekitar dua minggu maka konsentrasi larutan bertambah. Jika dulu butuh 5 ml maka sekarang butuh 7 – 9 ml. Gantilah larutan jika sudah berbau.
Tanaman kangkung dapat tumbuh dengan efisien saat benih-benih tersebut dimasukkan dalam satu wadah sehingga memenuhi seluruh baskom. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun. Kangkung darat dapat hidup di tempat yang beriklim panas maupun dingin.
Baca Juga:
Setelah menunggu sekitar dua puluh lima sampai tiga puluh hari daun-daun kangkung sudah bisa tumbuh lebat. Saat inilah yang ditunggu – tungggu karena kangkung siap untuk dipanen. Untuk memanen tanaman ini kita tak perlu mencabut sampai ke akarnya. Kita hanya cukup memetik bagian atasnya saja. Potonglah bagian pangkal kangkung tersebut kurang lebih dua sentimeter dari permukaan tanah sebagai langkah akhir dari cara menanam kangkung.
Lihat video cara menanam kangkung hidroponik berikut ini:
Memberantas Hama Kangkung
Hama yang sering mengancam tanaman kamgkung di antaranya ulat grayak atau dalam bahasa ilmiahnya disebut Spodoptera litura F. Selain itu kutu busuk atau Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypi. Sementara penyakit yang umum menjangkiti tanaman ini adalah penyakit karat putih.
Penyakit ini disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk mengendalikan hama penyakit ini kita bisa memakai pestisida dengan tipe yang aman dan gampang terurai. Contoh pestisida dengan kategori seperti ini misalnya pestisida biologi, pestisida nabati, atau pestisida piretroid sintetik. Untuk penggunaan pestisida ini tidak boleh sembarangan.
Kita harus memperhatikan dosis volume semprot, langkah penerapan interval serta pengaplikasiannya dengan benar. Karena pestisida ini termasuk bahan kimia sintesis maka dampak penggunaannya terhadap lingkungan harus kita perhatikan.
Baca Juga: Cara Menanam Bawang Merah
Kangkung darat atau dalam bahasa ilmiah disebut Ipomea reptans dapat tumbuh dengan optimal di tanah kering. Masyarakat memanggil sayuran dengan sebutan kangkung cina. Kangkung ini memiliki ciri – ciri batangnya lebih kecil dan berwarna putih kehijauan. Daunnya lebih tipis dibanding kangkung air. Jika dimasak ia akan lebih cepat layu dan lunak. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna putih bersih. (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)
Sementara kangkung air sesuai namanya bisa ditanam di daerah yang basah seperti genangan sawah, parit atau kolam. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Ipomea aquatica ini memiliki ciri – ciri yang berbeda dengan kangkung darat. Ia memiliki batang yang berwarna hijau dan lebih gelap. Semakin besar batangnya maka semakin gelap warnanya. Daunnya lebih lebar dan sedikit keras. Jika dimasak ia tidak mudah layu seperti kangkung darat. Warna bunganya putih sedikit kemerahan.
Saat ini banyak dikembangkan sistem pertanian organik yang berbasis alam. Pertanian organik merupakan salah satu alternatif yang sangat baik untuk menghadapi maraknya bahan makanan sintetis saat ini. Bahan makanan sintetis ini sekarang banyak kita temui berasal dari penggunaan pupuk, insektisida, dan perangsang tumbuh tanaman. Bahan-bahan sintetis ini bersenyawa dengan sayuran dan mempengaruhi tubuh manusia. Pengaruh ini yang mengakibatkan masalah – masalah baru dalam dunia kesehatan.
Baca juga:
Kangkung – kangkung yang sudah dipanen akan lebih baik jika diletakkan di tempat yang teduh. Atau kita juga bisa merendam sisi akar dalam air agar lebih awet dan keadaannya tetap segar. Setelah itu kita tiriskan di atas anjang–anjang.
Dengan cara menanam kangkung yang sangat praktis dan mudah membuat kita mampu memproduksinya sendiri, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual untuk mendatangkan keuntungan. Sayuran kangkung memiliki pangsa pasar yang luas. Bukan hanya warung – warung di pinggir jalan, namun restauran–restauran besar pun banyak yang membutuhkannya untuk dimasak menjadi makanan yang bercita rasa tinggi.
Baca Juga: