Mengapa perlu tahu cara menanam cabe keriting? Mari kita lihat urgensinya. Sebagai masyarakat Indonesia, cabe secara umum bisa dikatakan sebagai salah satu bahan dasar masakan nusantara. Salah satu jenis cabe yang cukup digemari adalah cabe keriting. Cabe keriting ini sangat mudah kita temui di pasar tradisional maupun modern. Keunikannya yang dapat menghasilkan rasa pedas menjadi salah satu keunggulan dari buah ini. Permintaan pasar terhadap cabe keriting pun kian meningkat mengingat selera konsumen yang masih setia terhadap rasa unik yang dihasilkannya.
Cabe keriting merupakan buah dari tanaman sejenis perdu yang memiliki bentuk keriting, kurus, dan panjang dengan ujung yang meruncing. Tanaman cabe keriting ini dapat tumbuh dengan tinggi kurang lebih satu meter dengan daun berwarna hijau tua. Tanaman ini menghasilkan buah cabe yang berwarna hijau saat masih muda, kemudian berubah menjadi kecoklatan, dan saat tua berubah menjadi warna merah.
Cabe keriting memiliki banyak manfaat. Selain fungsinya sebagai bumbu masakan untuk menghasilkan rasa pedas, cabe keriting juga memiiki manfaat bagi kesehatan tubuh. Cabe keriting dikenal memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk fungsi mata serta vitamin C yang dapat membantu meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh.
Di samping itu, cabe keriting juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi sehingga mampu menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Manfaat lainnya dari mengonsumsi cabai keriting adalah dapat mengurangi rasa nyeri atau sakit kepala, menghilangkan rasa dingin, mengencerkan lendir, merangsang nafsu makan serta meningkatkan fungsi sistem saraf.
Banyaknya manfaat dari cabe keriting ini pun kemudian mengundang daya tarik masyarakat untuk membudidayakan tanaman ini. Petani pun berlomba-lomba ingin meningkatkan produktivitas panennya. Budidaya tanaman cabe ini sebenarnya sudah cukup digencarkan di Indonesia.
Baca Juga:
Tanaman ini juga cukup digemari untuk dibudidayakan mengingat masa panennya yang cukup cepat (75-120 hari) sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang cukup tinggi. Sebanyak 20.46% lahan pertanian sudah digunakan untuk menanami tanaman cabe, namun sayangnya produktivitasnya dianggap masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya benih cabe yang kurang berkualitas serta serangan hama penyakit. Oleh karena itu sangat diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam proses menanam cabe keriting sebagai upaya untuk menghasilkan produktivitas cabe keriting yang tinggi.
Baca Juga:
Berikut ini adalah cara menanam cabe keriting:
1. Pemilihan Bibit Cabe Keriting
Salah satu hal yang menjadi faktor utama gagalnya proses penanaman cabe keriting disebabkan oleh bibit cabe yang kurang berkualitas. Perlu dipastikan bahwa pemilihan bibit cabe keriting sudah dilakukan dengan cara yang benar gunamendapatkan bibit cabe keriting berkualitas.
Pemilihan bibit cabe perlu dilakukan mengingat varietas bibitnya yang cukup banyak mulai dari lokal hingga varietas berdaya hasil tinggi atau hibrida. Baik jenis bibit lokal maupun hibrida memiliki karakteristiknya masing-masing. Misalnya, ada beberapa jenis varietas cabe keriting yang lebih kuat untuk tumbuh di dataran tinggi, sedangkan beberapa varietas lainnya lebih cocok ditanam di dataran rendah.
Selain itu, ada yang lebih tahan penyakit, ada juga yang tidak. Pertimbangan pemilihan bibit lainnya adalah jenis buah cabe keriting yang diinginkan seperti apa. Karena setiap varietas bibit memiliki ciri-ciri yang berbeda baik dari segi bentuk ataupun ukuran meskipun tidak berbeda secara signifikan. Bibit cabe ini bisa Anda dapatkan dari petani maupun pabrik-pabrik yang memproduksi bibit cabe keriting.
Bahkan kini Anda juga bisa membelinya via online yang sudah dilengkapi katalog informasi mengenai setiap varietas bibit cabe. Untuk itu, pilihlah bibit cabe yang mampu beradaptasi dan cocok dengan kondisi tanah dan iklim di daerah Anda.
Baca Juga:
2. Penyemaian Bibit Cabe Keriting
Penyemaian merupakan proses dimana bibit disiapkan dan ditanam di lahan atau media berbeda untuk kemudian dipindahkan ke lahan yang sesungguhnya. Ini berarti bibit dibiarkan tumbuh dalam jangka waktu tertentu di media yang sudah dikondisikan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bibit unggul yang siap untuk bertahan di kondisi tanah yang sesungguhnya sehingga mampu menghasilkan tanaman yang juga bermutu baik. Lebih jauh, cara ini juga dirasa cukup efektif untuk dilakukan dalam penggunaan lahan pembibitan serta mencegah gagalnya pembibitan dikarenakan sudah dilakukannya observasi dalam jangka waktu tertentu.
- Penyemaian terhadap bibit cabe keriting ini biasanya dan cukup dianjurkan jika dilakukan dengan media polybag agar benih-benih cabe keriting bisa lebih diatur dan tidak saling berhimpit sehingga dapat tumbuh dengan baik.
- Beberapa hal yang perlu disiapkan untuk penyemaian ini yaitu tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1.
- Jika Anda memiliki arang sekam, Anda juga bisa mencampurkan ketiga bahan tersebut dengan ketentuan menambah komposisi tanah dua kali lipat, sehingga antara tanah, arang sekam, dan pupuk kompos menghasilkan perbandingan 2:1:1.
- Pastikan bahan-bahan tersebut sudah dihaluskan terlebih dahulu sebelum dicampur menjadi satu.
Dalam melakukan penyemaian, faktor lokasi juga menjadi penting. Tempat yang baik untuk menyemai tanaman cabe keriting ini adalah tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung, air hujan, serangga, dan hama pengganggu.
Baca Juga:
Hal ini perlu dipertimbangkan untuk menjaga kualitas bibit cabe keriting agar tetap baik:
Berikut ini adalah awal dari cara menanam cabe keriting yang baik:
- Sambil menyiapkan media tanam cabe keriting, rendamlah terlebih dahulu biji cabe keriting selama minimal satu sampai tiga jam dengan air hangat.
- Pilihlah biji cabe yang tenggelam, hindari memilih yang mengambang. Kemudian tanamkan biji cabe keriting ke dalam tanah yang telah dicampur arang sekam.
- Lalu, tutup biji dengan pupuk kompos dan siram dengan sedikit air.
- Untuk selanjutnya, siramlah bibit yang disemai pada pagi dan sore hari dengan rutin.
Untuk tanaman cabe keriting, proses penyemaian dilakukan selama 21-24 hari untuk menunggu bibit tumbuh dengan baik. Penyemaian ini juga membantu untuk melakukan eliminasi terhadap bibit-bibit cabe keriting yang dirasa tidak mampu bertahan lama.
Baca Juga:
3. Pengolahan Lahan Cabe Keriting
Karakteristik tanah yang dibutuhkan untuk menanam cabe keriting adalah tanah yang gembur, kaya organik, subur, dan bersifat sedikit asam (pH=5.5/6 – 6.8/7). Pastikan lahan Anda memiliki ciri-ciri tersebut. Jika sudah yakin, lakukanlah hal berikut ini.
- Cangkul tanah sedalam 20-40 cm
- Bersihkan tanah dari sisa-sisa tanaman, gulma, maupun bebatuan.
- Buatlah bedengan. Bedengan merupakan tanah yang dengan sengaja ditinggikan dan dikondisikan sebagai tempat tumbuhnya tanaman budidaya. Untuk tinggi bedengan yang dianjurkan adalah 50 cm dengan lebar 1 m. Berikan jarak 60 cm untuk setiap bedengan.
- Buatlah saluran air yang tepat untuk tanaman cabe keriting, dengan mempertimbangkan sifat tanaman cabe keriting yang tidak tahan tergenang air.
- Berikan pupuk kompos di setiap bendengan.
Baca Juga:
4. Proses Penanaman Cabe Keriting
Setelah melakukan proses semai selama 21-24 hari ditambah dengan ciri-ciri bibit yang tumbuh dengan daun 3-4 helai, itu artinya bibit telah siap untuk dipindahkan ke lahan yang sesungguhnya. Untuk memindahkan bibit, sobeklah polybag, kemudian pindahkan ke lahan yang sudah disiapkan.
Pastikan juga untuk tidak sampai merusak media semai. Lakukanlah proses penanaman bibit ini dalam satu hari yang sama tepatnya pada sore hari. Setelah itu, siramlah dengan air untuk menjaga kelembapannya.
Baca Juga:
- Cara Menanam Bunga Melati
- Cara Menanam Bunga Kertas
- Cara Menanam Bunga Wijaya Kusuma
- Cara Menanam Pohon Kersen
5. Tips Menanam Cabe Keriting
Sebelum memulai aktivitas menanam cabe keriting, ada dua hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu iklim dan jenis tanah. Dua hal ini menjadi poin penting dikarenakan tanaman cabe keriting yang memiliki karakteristik hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Umumnya, cabe keriting dapat tumbuh di dataran tinggi maupun di dataran rendah dengan suhu 16-23 derajat celcius. Kemudian, untuk jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah tanah yang subur, gembur, kaya organik, serta yang mengandung pH 5.5-6.8.
Baca Juga:
6. Pemeliharaan Cabe Keriting
Jika keempat proses sebelumnya telah dilakukan dengan benar, tahap ini akan menjadi kunci untuk mendapatkan buah cabe keriting seperti yang diharapkan. Untuk itu, proses pemeliharaan harus dilakukan dengan tepat dan hati-hati.
- Siramlah dengan intens dan pastikan semua tanaman mendapatkan air dengan kadar yang sama. Untuk memudahkan menyiram, Anda juga bisa memanfaatkan saluran air yang telah dibuat sebelumnya untuk menggenangkan air. Teknik menggenangkan ini cukup dilakukan dua kali seminggu saja.
- Periksa pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe tersebut. Pastikan tidak ada yang rusak. Jikalau ada, segera singkirkan.
- Tancapkan tongkat kayu untuk menopang tanaman cabe ini di hari ke-7 setelah dilakukan pemindahan bibit. Hindari memasang tongkat kayu saat usia tanaman sudah cukup matang agar tidak merusak fungsi akar yang sudah tumbuh lebih besar. Ikatlah tanaman yang sudah tinggi dengan tongkat kayu.
- Berikan pupuk setiap dua minggu sekali.
- Sterilkan lahan dari gulma maupun hama penyakit, mengingat tanaman cabe keriting cukup rentan dengan penyakit.
Baca Juga:
7. Proses Panen Cabe Keriting
Proses panen merupakan tahapan terakhir dari tahapan menanam cabe keriting ini. Jangka waktu panen cabe keriting sendiri berbeda-beda sesuai dengan varietas bibit cabe yang digunakan, kondisi tanah dan iklim, serta metode pemeliharaan yang digunakan, biasanya berkisar antara 65-100 hari.
Beberapa hal yang harus dilakukan saat memanen adalah sebagai berikut.
- Pastikan kematangan buah berada pada kisaran 80-90%.
- Panenlah pada pagi hari.
- Panenlah hingga tangkainya, untuk menjaga usia tanaman lebih panjang.
- Simpanlah cabe keriting di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan air hujan.
Proses panen bisa dilakukan setiap dua sampai 5 hari sekali setelah proses panen pertama. Panen dapat dilakukan sekitar 30-40 kali tergantung dari kondisi tanaman itu sendiri.
Baca Juga:
Tips Mencegah Serangga, Gulma, dan Hama Penyakit dari Tanaman Cabe Keriting
- Sanitasi lahan dengan menyemprotkan insektisida secara berkala. Dapat menggunakan insektisida berbahan imidakloprid dan provenovos dengan konsentrasi 0.5 g/l. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan hama kutu-kutuan (Aphis, Thrips, Tungau) dan spodoptera litura/ulat grayak.
- Tutuplah bedengan mengunakan mulsa (biasanya mulsa perak) dalam rangka mencegah tumbuhnya gulma pengganggu tanaman cabe. Jika gulma muncul, bersihkanlah gulma.
- Tanaman cabe yang tua disarankan tidak berdekatan dengan tanaman cabe yang lain.
- Tidak menanam di lahan yang pernah ditanami cabe sebelumnya.
- Menjaga tanaman agar tidak terlalu kering guna pencegahan hama tungau.
Berikut ini panduan lengkap cara menanam cabe merah keriting yang baik dan benar
Jadi, cara menanam cabe keriting yang baik dan benar bisa dilakukan oleh siapa saja karena tergolong mudah. Cara menanam cabe keriting bisa juga dilakukan di media tanam lainnya seperti pot/polybag, atau di perkarangan rumah sendiri. Kemudian, selamat bercocok tanam!
Baca Juga: