11 Cara Menanam Jambu Madu (Panduan Lengkap)

cara menanam jambu maduMungkin sebagian dari anda masih asing dengan buah jambu madu. Tahukah anda bahwa buah jambu madu ini memiliki rasa manis yang tak kalah enak dengan beberapa jenis jambu lainnya. Secara umum jenisnya masuk dalam salah satu jenis jambu air. Jambu madu memang bukanlah varietas asli dari alam Indonesia. Ia merupakan hasil rekayasa teknologi pertanian sehingga tercipta jambu air dengan bentuk dan rasa yang berbeda.

Ukurannya lebih kecil dan bentuk buahnya pun lonjong memanjang. Jika jambu air masih memiliki sedikit rasa keasaman saat dimakan maka jambu madu ini memiliki rasa manis tulen segar yang pastinya lumer dilidah. Anda akan langsung menyukai rasa buah ini begitu memakannya.

Karena rasanya yang lebih enak inilah maka dari waktu ke waktu jambu madu semakin banyak peminatnya. Hal ini menjadikan permintaan pasar akan jambu madu terus meningkat begitu juga dengan harganya. Maka dari itu kini orang-orang mulai membudayakan jambu madu untuk dijual. Nah, bagi anda yang tertarik ingin mencoba membudidayakan jambu madu, kami akan membahas cara menanam jambu madu dengan benar.

Baca juga :

Cara menanam jambu madu ialah serangkaian proses mulai dari awal pengolahan lahan sebelum tanam hingga panen jambu madu. Dengan mengetahui cara menanam jambu madu yang benar terlebih dahulu maka diharapkan anda akan mampu membudidayakan jambu madu secara baik dan berhasil sukses. Nah berikut adalah urutan cara menanam jambu madu yang benar.

1. Persiapan Lahan

Langkah yang paling pertama adalah persiapan lahan tanamnya terlebih dahulu. Kita harus memilih lahan tanam yang memenuhi beberapa kriteria lahan yang baik untuk menanam jambu madu. Lahan yang baik untuk menanam jambu madu haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut ini :

  • Terpapar cahaya matahari langsung minimal 6  jam sehari.
  • Memiliki tingkat keasaman tanah (pH) 5,5-7,5.
  • Mengandung cukup unsur hara.
  • Dekat dengan sumber air.
  • Tanahnya gembur.

Jika sudah menemukan lahan yang cocok kemudian lakukan penyiangan rumput dan pemangkasan tanaman yang menghalangi cahaya matahari. Setelah itu lanjut ke tahap selanjutnya.

Baca juga :

2. Pembuatan Lubang Tanam

Galilah luban tanam dengan diameter 20-30 cm dan kedalaman 20-30 cm juga. Buat banyak lubang pada lahan tersebut dengan jarak antar lubang sekitar 1,5 – 2,5 meter. Usahakan agar membuat lubang sejajar dan tertata rapi membentuk alur-alur nantinya akan memudahkan anda dalam proses merawat tanaman.

Baca juga :

3. Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk dasar ini berguna untuk menjaga kandungan unsur hara dalam tanah selama tanaman hidup dilahan tersebut. Pupuk dasar yang digunakan adalah perpaduan dari pupuk organik dan pupuk kimia. Untuk cara pemberian pupuk  dasarnya adalah sebagai berikut :

  • Gunakan pupuk kandang (paling bagus kotoran kambing) sebagai komposisi utama pupuk dasarnya. Tiap lubang bisa diisi satu ember semen pupuk kandang.
  • Tambahkan pupuk NPK sekitar 2-4 sendok makan pada tiap lubang.
  • Tambahkan lagi kapur dulomit (calcium) sekitar 2 sendok makan tiap lubangnya.
  • Campurkan larutan gula (boleh gula pasir, merah, gula batu, nira, dll) dengan EM4 (bakteri pengurai) kemudian diamkan selama 1-3 hari.
  • Siramkan campuran tadi ke tiap – tiap lubang secukupnya.
  • Tutup lubang tersebut dengan tanah dan diamkan selama  2 minggu.

Sembari menunggu pupuk dasarnya terurai maka kita bisa menyiapkan bibitnya terlebih dahulu.

Baca juga :

4. Pembibitan Jambu Madu

Jambu madu dapat dibibit melalui dua cara yakni generatif biji dan vegetatif cangkok. Sebenarnya kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika anda membibit dari biji maka anda akan memerlukan waktu hingga beberapa bulan agar bibit siap ditanam. Namun jika anda ingin melakukan pembibitan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, maka sebaiknya anda melakukan pembibitan secara cangkok.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode biji :

Kelebihan

  • Bibit yang dihasilkan akan lebih tahan terhadap penyakit
  • Pengakaran tanaman akan lebih kuat dan kokoh
  • Produktivitas bisa lebih banyak melebihi indukannya

Kekurangan

  • Waktu penumbuhan yang lebih lama
  • Resiko bibit mati saat masih kecil
  • Biaya yang dikeluarkan dari bibit kecil hingga besar lebih banyak ketimbang mencangkok

Sedangkan teknik vegetatif cangkok memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut

Kelebihan

  • Waktu pembibitan yang relatif singkat
  • Tanaman langsung besar sehingga resiko mati lebih kecil
  • Biaya yang dikeluarkan selama perawatan bibit tidak terlalu banyak

Kekurangan

  • Tanaman kurang tahan terhadap penyakit
  • Perakaran tanaman kurang kuat dan kokoh
  • Produktivitas buahnya sesuai indukan dan tidak akan dapat melampauinya

Baca juga :

Pembibitan Lewat Biji

cara menanam jambu madu

  • Pilihlah biji yang berasal dari buah yang sudah kelewat matang dan berasal dari pohon sehat yang produktif
  • Cuci bersih biji dan keringkan sejenak di terik matahari kurang lebih 1 jam
  • Siapkan tanah humus dan gembur pada polybag
  • Tanam biji pada polybag dan tunggu hingga tumbuh
  • Pastikan tanah polybag selalu dalam keadaan basah
  • Setelah biji tumbuh maka lakukan penyiraman rutin hingga ukurannya lebih dari 15 cm
  • Tanaman jambu madu yang ukurannya lebih dari 15 cm sudah dapat dipindahkan ke lubang tanam

Baca juga :

Pembibitan dengan Cangkok

  • Pastikan bahwa tanaman yang dicangkok ialah varietas yang unggul yakni sehat da berbuah lebat (produktif).
  • Pilihlah cabang yang lurus dan cukup besar agar nantinya tanaman cukup kuat untuk berdiri yaitu dengan diameter sekitar 3 cm.
  • Setelah itu kerat pangkal batang (kupas kecil melingkar seperti cincin) lalu buat lagi keratan kedua agak keatas dengan jarak sekitar 5 cm.
  • Buang kulit kayu antara dua keratan tadi.
  • Kerok lndir / getah kayu hingga kayu tidak licin lagi.
  • Pakai serabut kelapa atau plastik untuk membuat cangkokkan.
  • Ikat melingkar pada bagian bawah dulu lalu ditangkupkan agar mudah mengisi tanahnya.
  • Isi dengan tanah humus lalu ikat tangkupan bagian atas.
  • Sirami tanah secara berkala (bisa 2-3 hari sekali).
  • Tunggu sekitar 2 – 4 minggu maka cangkokkan siap dipotong dan ditanam ke lubang tanam.

Setelah bibitnya siap maka lanjut ke proses penanaman bibit.

5. Penanaman Bibit Jambu Madu

Penanaman bibit jambu madu dilakukan setelah bibit dirasa cukup besar dan kuat untuk dipindah. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus dilakukan selama proses penanaman bibit ke lubang tanam :

  • Taburkan insektisida tabur dan fungisida pada dasar lubang tanam agar tanaman terhindar dari serangan serangga dan jamur pada bagian akar.
  • Lakukan penanaman pada sore hari agar tanaman tidak layu diterik siang.
  • Segera lakukan penyiraman begitu tanaman selesai ditanam.

Lakukan penyulaman selama 2 minggu jika ada tanaman yang mati atau sakit.

Baca juga :

5. Pemupupkan Susulan

Pemupukan susulan berfungi untuk mempercapat pertumbuhan tanaman begitu selesai ditanam. Berikat pupuk susulan 2 minggu setelah tanam yakni dengan cara sebagai berikut :

  • Larutkan 2 gelas minum NPK dengan 35 liter air.
  • Kocorkan larutan tersebut ke pangkal tanaman.
  • Lakukan pemupukan susulan secara berkala setiap 2 minggu sekali hingga tanaman berusia 2 bulan lebih.

6. Penyiraman

Penyiraman diakukan untuk menjaga suplai air bagi tanaman selama hidup tanaman. Penyiraman dilkukan secara berkala saja terutama di musim kemarau dan saat tanaman sedang berbuah muda. Tanaman jambu madu tidak membutuhkan suplai air terlalu banyak layaknya sayuran atau semangka. Jaga saja agar tanahnya terlihat basah da hindari menyiram hingga tanah menjadi becek atau air menggenang berhari-hari.

7. Penyiangan Jambu Madu

Penyiangan yaitu membersihkan rumput disekitar pangkal pohon jambu madu. Jika areanya luas maka anda bisa menggunakan herbrisida untuk mematikan rumput. Jangan lupa untuk membaca petunjuk penggunaan terlebih dahulu sebelum menggunakan herbrisida.

8. Penggundukan tanah sekitar akar

Kumpulkan tanah membentuk gundukan tanah gembur yang melingkari pangkal tanaman. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyerapan air  saat disiram dan mencegah air terlalu menggenang.

9. Penanggulangan Hama Jambu Madu

Hama utama pada jambu madu ialah serangan buah pada saat tanaman sedang berbuah. Gejala serangannya adalah buah membusuk dan dipenuhi larva dari lalat buah. Selain lalat buah, serangan hama lainnya yang cukup mengganggu adalah serangan ulat yang dapat memakan dun dan buah.

Baik lalat buah maupun ulat masuk dalam kategori serangga, maka penanggulangannya ialah menggunakan pestisida dari jenis insektisida. Khusus untuk lalat buah maka anda bisa memasang perangkap lalat buah disekitar tanaman. Anda bisa menanyakan ke toko pertanian mengenai cairan untuk menarik lalat buah agar masuk ke perangkap.

10. Panen Jambu Madu

Jambu madu dapat mulai dipanen sekitar 2 tahun setelah tanam. Buah jambu madu yang sudah bisa dipanen akan memiliki ciri-ciri perubahan warna menjadi merah disebagian besar sisinya. Setiap pohon bisa dipanen sampai 4 kg dalam sekali waktu dan produktivitasnya akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia tanaman. Usahakan untuk menjaga suplai air selama masa pembuahan agar dihasilkan buah yang berbobot dan cukup kandungan airnya.

Hindari untuk memanen buah hingga seluruh warnanya sudah menjadi merah karena buah akan cepat busuk. Simpan buah yang sudah dipanen pada tempat sejuk dan kering, atau anda bisa menggunakan freezer jika ingin menyimpannya jangka panjang.

11. Perawatan Pasca Panen

Tahap terakhir dari cara menanam jambu madu adalah perawatan pasca panen. Ini bertujuan untu menjaga produktivitas buah jambu madu setelah masa panennya agar didapat hasil panen yang cenderung stabil bahkan semakin meningkat. Beberapa hal yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut :

  • Menambahkan pupuk dasar kembali.
  • Melakukan pemupukan susulan dengan kadar NPK diperbanyak.
  • Menyemprotkan ZPT auxin menjelang musim bunga.
  • Demikianlah tahapan-tahapan cara menanam jambu madu yang benar. Untuk tambahan bagi anda kami juga akan memberikan tips sukses budidaya jambu madu.

Baca juga:

Tips Budidaya Jambu Madu Agar Hasil Semakin Melimpah dan Berkualitas

Berikut akan kami berikan beberapa tips khusus untuk anda yang akan menanam jambu madu agar hasil panen anda semakin berkualitas dan banyak sehingga nantinya anda akan mendapatkan keuntungan melimpah :

  1. Gunakan pupuk NPK 16-16-16 untuk kocoran karena kandungannya lebih baik daripada pupuk NPK 15-15-15
  2. Semprotkan pupuk organik cair pada waktu pembungaan dan buah masih muda agar buah nantinya lebih berisi serta warna dan teksturnya lebih bagus
  3. Semprotkan ZPT auxin pada awal pembungaan agar jumlah bunga semakin banyak
  4. Semprotkan ZPT gibrelic acid pada saat buah masih muda agar ukuran buah nantinya semakin besar
  5. Kocorkan pupuk KCL atau KNO3 pada saat warna buah mulai sedikit memerah. Hal ini akan menambah rasa manis dari buah jambu madu anda
  6. Pada saat buah masih hijau usahakan untuk menyiraminya 2 kali sehari (kecuali musim hujan) dengan takaran 6 L per pohon untuk sekali siram.

Demikianlah informasi mengenai cara menanam jambu madu beserta tips suksesnya dari kami. Kami harapkan setelah membaca tulisan ini anda akan memahami cara menanam jambu madu yang benar sehingga menjadi panduan anda dalam membudidayakan jambu madu. Sekian dari kami, selamat menanam.

Berikut ini adalah panduan lengkap cara budidaya jambu madu:


Baca juga: