Kelor umumnya dikenal di Indonesia sebagai tanaman mistis yang biasa digunakan untuk kegiatan-kegiatan supranatural. Namun tahukah anda bahwa daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia? Ya, daun kelor sudah teruji secara klinis mampu mengobati berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, diabetes alergi, rematik, obesitas dll. Hal itu dikarenakan daun kelor memiliki kandungan Argine, Histidine, Isoleucine, Leusine, Lysine, Methioinine, Phenylalinine, Threonine, Thryptopan, dan Valine. Jadi akan sangat baik untuk mengkonsumsi daun kelor.
Karena diketahui manfaatnya yang sangat banyak, maka akhir-akhir ini banyak permintaan pasar untuk daun kelor segar maupun kering sehingga nilai ekonomis daun kelor pun melonjak tinggi. Hal ini pula yang memicu banyak orang mulai membudidayakan tanaman kelor agar bisa meraup banyak untung.
Tanaman kelor sendiri tidak terlalu sulit dibudayakan karena pohonnya bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah, maupun dataran tinggi. Untuk mendapatkan hasil optimal dari budidaya kelor, tentu kita harus tahu cara menanam daun kelor yang benar. Maka dari itu pada postingan kali ini kami akan menjelaskan kepada anda langkah-langkah budidaya tanaman kelor yang benar.
Baca Juga:
Tahap awal menanam kelor kita harus melakukan persiapan lahannya terlebih dahulu. Ini penting karena kondisi tanah yang baik dan subur akan mendukung pertumbuhan tanaman kelor dengan optimal. Untuk itulah diperlukan beberapa perlakuan terhadap lahan agar kualitas tanahnya menjadi baik. Berikut adalah cara menanam kelor dengan baik:
- Memilih Lokasi Lahan Tanam Kelor
Lahan untuk lokasi tanam kelor haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut ini diantaranya :
- Terpapar sinar matahari langsung minimal 6 jam sehari
- Memiliki kandungan air atau dekat dengan sumber air
- Memiliki kandungan unsur hara yang cukup
Carilah lokasi tanah yang memenuhi kriteria diatas, lalu setelah dapat anda bisa melakukan pengolahan lahan.
- Pembersihan dan Penyucihamaan
Jika didapati banyak gulma (tanaman liar) yang mengganggu pencahayaan dan lain-lain maka segera di bersihkan. Anda bisa memanfaatkan hebrisida jika ingin lebih cepat mematikan gulma pengganggu.
Baca juga :
- Pembuatan Lubang Tanam
Gunakan cangkul untuk membuat lubang tananmnya. Buatlah lubang dengan diameter 50 – 70cm dan kedalaman 50cm.
Baca juga :
- Pemberian Pupuk Dasar
Berikan pupuk organik sebagai pupuk dasarnya. Anda bisa memanfaatkan pupuk kandang atau kompos. Masukkan pupuk organik secukupnya dalam lubang lalu tutup dengan tanah hingga 3/4 lubang. Setelah itu lubang tanam dibiarkan minimal 2 minggu agar pupuk didalam tanah terurai terlebih dahulu.
Baca juga :
- Pembibitan Tanaman Kelor
Untuk mendapatkan bibit tanaman kelor yang berkualitas anda bisa melakukan dua metode yaitu pembibitan dari biji dan pembibitan model stek. Berikut akan saya terangkan penjabarannya.
- Pembibitan Kelor dari Biji
Pada metode ini anda harus memastikan mendapatkan biji yang baik dan berasal dari tanaman yang sehat. Caranya ialah dengan mengambil polong kelor yang sudah tua (hampir busuk) kemudian diambil bijinya. Jemur biji kelor tadi dibawah terik matahari selama kurang lebih 5 jam. Setelah kering, ambil dan simpan ditempat sejuk dan kering.
Buatlah tempat persemaian dari polybag plastik untuk menumbuhkan biji. Tanam biji dalam polybag lalu tunggu hingga tumbuh. Jika tunas sudah tumbuh dalam polybag maka anda harus rajin menyiraminya agar tanaman kelor cepat tumbuh.
Keuntungan metode ini :
- Didapat bibit tanaman yang unggul dan tahan penyakit sesuai bibitnya
- Pengakaran tanaman lebih sempurna sehingga tanaman akan lebih kokoh
Kekurangan metode ini : Waktu penumbuhan yang lebih lama
- Pembibitan Kelor dengan cara stek
Metode ini lebih mudah untuk segera menghasilkan bibit kelor yang siap tanam. Caranya ialah pilih pohon kelor besar yang sehat. Ambil batangnya yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda sepanjang 50-70 cm. Anda bisa mengambil beberapa batang sekaligus. Siapkan polybag plastik sebagai media pot. Tancapkan batang batang kelor tadi pada pot polybag. setelah itu polybag terus disirami dan dijaga kelembaban tanahnya. Jika batang kelor sudah menumbuhkan beberapa tunas artinya pembibitan berhasil. Tunggu sampai daunnya agak besar baru dipindahkan ke lubang tanam.
Keuntungan metode ini : Waktu penumbuhan lebih cepat
Kekurangan metode ini : Tanaman kurang tahan penyakit dan akar yang tidak kokoh
Jika bibit sudah siap tanam maka saatnya untuk dipindah ke lubang tanam.
Baca juga :
- Cara Menanam Jengkol Untuk Pemula
- Cara Menanam Buncis dan Perawatannnya
- Cara Menanam Semangka Yang Benar
- Penanaman Bibit Kelor pada Lubang Tanam
Setelah didiamkan beberapa waktu maka pupuk yang ditimbun tanah dalam lubang pun sudah terurai dengan sempurna menjadi humus dan unsur hara sehingga siap untuk diserap akar tanaman. Bibit kelor yang sudah disiapkan kemudian dipindahkan ke lubang tanam. Berikut ialah hal-hal penting dalam cara menanam kelor yang harus anda perhatikan:
- Lakukan penyucihamaan lubang sebelum ditanami menggunakan fungisida, bakterisida dan insektisida tabur
- Lakukan penanaman pada sore hari untuk mencegah bibit layu di terik siang
- Pastikan plastik polybag dilepas dan tidak ikut tertanam
- Segera lakukan penyiraman begitu bibit selesai ditanam
Selanjutnya tinggal perawatan tanaman kelor agar tumbuh subur dan sehat.
Baca juga :
- Perawatan Tanaman Kelor
Perawatan tanaman kelor sebenarnya tidaklah sulit. Yang kita perlu lakukan hanyalah menjaga suplai air, pupuk dan membasmi hama yang mengganggunya. Berikut ialah penjelasan lebih lanjut mengenai cara merawat tanaman kelor.
8. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan 5 – 7 hari sekali tergantung kadar air dalam tanah. Jangan sampai tanah disekitar akar pohon menjadi becek dan menggenang air dalam waktu lama karena dapat membusukkan akarnya. Usahakan saja tanahnya selalu basah. Meski tanaman kelor dewasa tetap bisa hidup tanpa disirami, namun dengan dijaga suplai airnya tanaman akan tumbuh lebih subur.
9. Pemupukan Susulan
Lakukan pemupukan susulan 1 – 2 bulan sekali untuk menjaga suplai unsur hara dan nutrisi bagi tanaman kelor. Untuk menghemat biaya gunakan pupuk kandang yang dikubur disekitar akar dengan jarak sekitar 50 – 80 cm dari akar tanaman dewasa.
Baca juga :
10. Mengatasi Hama Kelor
Meski tanaman kelor sendiri tergolong tahan terhadap hama penyerang dimana pohon tidak gampang mati namun serangan hama mampu menurunkan produktivitas tanaman. Untuk itu diperlukan penanggulangan hama begitu terlihat gejala serangan hama pada tanaman kelor.
11. Panen Daun dan Biji Kelor
Panen daun kelor bisa dilakukan jika tanaman sudah tumbuh besar dan menghasilkan banyak daun. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan pada saat panen daun kelor seperti berikut ini :
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Gunakan gunting, sabit atau alat tajam lainnya untuk memanen daun guna menghindari kerusakan pada tanaman kelor
- Lakukan pemanenan pada pagi menjelang siang agar luka tanaman cepat kering diterik siang
- Pastikan daun kelor yang dipanen dalam kondisi kering agar tidak cepat busuk saat disimpan atau dikirim. Bila perlu dijemur terlebih dahulu
Panen Biji Kelor
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Pilih hanya buah/polung yang sudah matang untuk dipanen. Ciri-cirinya adalah buah/polong sudah berwarna coklat kering dan dapat dengan mudah untuk dibuka kulitnya.
- Biji yang diambil bisa dijemur dahulu 3-5 jam baru kemudian disimpan ditempat sejuk dan kering
- Jangan memanjat pohon saat memanen buahnya karena dahan dan cabang kelor mudah patah. Gunakan galah panjang untuk memudahkan panen buahnya.
Nah, begitulah cara menanam kelor yang harus anda ketahui.
Cara Membasmi Hama Pada Pohon Kelor
Jenis-jenis hama tanaman kelor dan cara penanggulangannya ialah :
1. Hama Serangga
Ini yang paling umum menyerang tanaman kelor. Beberapa serangga seperti ulat, belalang, rayap dan larva uret sering menyerang tanaman sehingga menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil produksi tanaman.
Gunakan insektisida alami seperti air rendaman tembakau atau jika serangan hama serangga terlalu kuat maka bisa menggunakan insektisida yang dijual di toko-toko pertanian yang disesuaikan dengan jenis serangganya.
2. Hama Jamur
Inilah alasannya mengapa penting untuk memberikan fungisida pada lubang tanam sebelum ditanami kelor. Serangan jamur akan sulit diatasi bila menyerang bagian akar. Gejala akar tanaman yang terserang jamur ialah tanaman akan tampak layu dimana batang dan dau perlahan-lahan mengering dan akhirnya mati.
Meski masih bisa dilakukan pengkocoran fungisida di area pengakaran jika muncul gejala serangan jamur pada akar, akan tetapi lebih baik mencegahnya sedari awal. Area lain yang diserang jamur ialah daunnya yang mana akan timbul bercak-bercak kecoklatan pada bagian yang terserang jamur. Gunakan fungisida yang dapat dengan mudah anda beli di toko-toko pertanian untuk mengendalikan hama jamur yang menyerang bagian tanaman.
3. Hama Bakteri
Meski jarang terjadi, namun bukan berarti tak mungkin akar tanaman kelor terserang bakteri. Penting untuk menjaga kondisi tanah di area perakaran agar tidak becek atau menggenang air. Hal ini agar bakteri patogen tidak membusukkan akar dan akhirnya mematikan tanaman. Gejala yang muncul bila tanaman terserang bakteri hampir sama dengan gejala serangan jamur pada akar.
Hanya saja tanaman akan lebih cepat mati bila terserang bakteri. Cara menagani hama pada daun kelor: Kocorkan bakterisida jika muncul gejala serangan. Jaga area tanah agar tidak menggenang air sekaligus lakukan penyiangan secara teratur disekitar tanaman kelor.
Baca juga :
Tips Sukses Menanam Kelor
Berikut ada beberapa tips agar hasl panen kelor lebih optimal lagi.
- Semprotkan pupuk organik cair pada daun kelor agar pertumbuhan daun menjadi rimbun. Otomatis hasil panen meningkat.
- Semprotkan ZPT auksin agar tunas dan cabang baru cepat tumbuh sehingga interval panen lebih cepat
- Berikan NPK dan Kalsium sebagai pupuk dasar ataupun susulan agar pertumbuhan tanaman lebih cepat, sehat dan kuat
Berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam kelor yang baik dan benar:
Demikianlah penjelasan dari kami mengenai cara menanam kelor yang benar. Diharapkan dengan mengikuti panduan diatas anda bisa mendapatkan hasil panen yang lebih optimal dengan keuntungan yang lebih besar. Salam Sukses Budidaya!
Baca juga :