13 Cara Menanam Jeruk Nipis Agar Cepat Berbuah Lebat

Bagi pemula, jeruk nipis merupakan tanaman yang cukup lama untuk dibudidayakan. Namun walaupun seperti itu, terdapat 5 cara menanam jeruk nipis agar berbuah lebat dan membuat waktu menunggu anda tidak lagi terasa lama. Sebelum membahas cara menanam jeruk nipis, sila kita cari tahu apa jeruk nipis itu.

Jeruk nipis merupakan salah satu buah yang kaya akan manfaat. Selain dijadikan sebagai bahan utama dari berbagai minuman kesehatan, jeruk nipis kerap juga dijadikan sebagai penyedap masakan. Tidak heran kebutuhan jeruk nipis sangat besar didalam masyarakat.

Jeruk nipis atau juga dikenal dengan nama latin Citrus Aurantifolia adalah salah satu buah yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Karena selain biasa di jadikan bahan dasar minuman, jeruk nipis ternyata juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Seperti misalnya:

  • Ambeien,
  • Sakit gigi,
  • Batuk,
  • Batuk berdarah,
  • Demam,
  • Mencegah rambut rontok dan ketombe,
  • Jerawat,
  • Pegal linu,
  • Amandel, dan yang lainnya.

Pentingnya jeruk nipis dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit ini karena kandungan yang ada di dalamnya. Siapa sangka, ternyata jeruk nipis memiliki beberapa kandungan yang sangat berguna untuk daya tahan tubuh seperti misalnya kandungan vitamin C, Vitamin B, vitamin A, dan juga Folat. Masing-masing dari ketiga kandungan tersebut memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Untuk menanam jeruk nipis, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Yaitu dengan menanam dari benih atau biji, stek, ataupun dengan teknik pencakokan. Seperti misalnya masyarakat yang ada di desa Kebonagung, mayoritas mereka menanam jeruk nipis dengan cara stek ataupun pencakokan. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan agar mereka mendapatkan hasil serupa seperti hasil yang dihasilkan pohon indukannya. Namun untuk cara ini, anda harus bisa membedakan mana pohon jeruk nipis yang produktif dan mana yang tidak.

Berbeda dengan cara menanam jeruk nipis mulai dari biji. Walaupun pertumbuhannya lebih lama dibandingkan dua cara yang lain, namun masyarakat yang menanam mulai dari biji memiliki keyakinan bahwa kelak akar yang tumbuh jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan dua acara yang lainnya. Pohon dengan akar tunjang yang kuat akan lebih kuat menahan angin saat cuaca sedang tidak baik.

Baca juga:

Walaupun terdiri dari beberapa cara menanam, pada intinya cara menanam jeruk nipis adalah sama. Anda harus tahu jenis tanah yang cocok, pupuk, dan juga cara perawatannya agar hasil yang maskimal dapat di dapatkan. Dan jika anda merencanakan ingin menanam jeruk nipis sekarang, berikut beberapa cara menanam jeruk nipis yang harus anda ikuti:

1. Siapkan Bibit Tanaman 

Jeruk nipis dapat di kembang biakan melalui dua cara. Yaitu cara Vegetatif dan cara Generatif. Cara menanam jeruk nipis dengak teknik vegetatif biasanya dilakukan dengan cara stek atau okulasi (cangkok). Namun walaupun seperti itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum anda menanam jeruk nipis dengan cara ini. Mereka adalah:

  • Pastikan pohon indukan yang ingin di stek atau di cangkok adalah pohon dengan buah jeruk nipis dengan hasil terbaik,
  • Pohon berada di tanah yang subur,
  • Pohon terhindar dari penyakit,
  • Pohon berbuah rindang,
  • Pohon memiliki akar yang kuat, dan
  • Pohon berdahan halus dengan diameter 3 cm.

Berbeda dengan cara generatif, dimana pohon jeruk nipis ditanam mulai dari biji. Dan salah satu cara mendapatkan biji tersebut adalah dari buahnya langsung yang diperas lalu bijinya dijemur selama 3 hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung.

Baca juga:

2. Penyiapan lahan

Pada dasarnya, menanam jeruk nipis tidak jauh berbeda dengan mananam tanaman lainnya. Seperti misalnya lahan tanam harus dalam keadaan bersih dari rumput liar atau gulma. Hal ini dikarenakan gulma menjadi salah satu tempat dimana biasanya penyakit atau hama tanaman bersembunyi.

Salah satu cara pebersihan gulma adakah dengan mencabutnya atau mengaritnya lalu dibakar. Pembakaran ini dapat menjadi sebuah cara yang tepat dilakukan jika kita ingin bertani. Pasalnya, abu pembakaran bisa dijadikan sebagai pupuk dasar organik bagi tanaman yang akan di tanam. Selain gulma, ada beberapa hal lain lagi yang harus diperhatikan sebelum pemindahan bibit dilakukan.

Baca Juga:

3. Media Tanam yang Subur

Subur tidaknya sebuah area lahan, bisa anda perhatikan dari tumbuhan yang ada disana sebelum-sebelumnya. Seperti misalnya bagaimana perkembangan tumbuhan di area tersebut sebelum anda mengalih fungsikannya. Apakah tanamannya itu tumbuh dengan baik. Berakar kuat, berbatang besar, dan berbuah manis? Jika memang seperti itu, itu menandakan lahan tersebut merupakan lahan yang subur.

Lalu bagaimana jika sebelumnya disana tidak ada pohonnya dan hanya ada ilalang? Keberadaan ilalang juga merupakan sebuah tanda bahwa tanah tersebut merupakan tanah yang subur. Mungkin hanya kandungannya saja yang kurang seimbang. Dan untuk menetralkan Ph/kesuburan tanah, anda bisa menggunakan kapur dolomit.

Baca juga:

4. Pembuatan galangan

Mungkin galangan merupakan hal yang ‘aneh’ bagi anda yang ingin menanam jeruk nipis. Karena memang jika diperhatikan, tidak ada pohon jeruk nipis yang tumbuh diatas media galangan tanah. Namun walaupun seperti itu, mungkin yang perlu dipertanyakan kemudian adalah, berapa usia pohon jeruk nipis yang anda lihat saat itu? Sudah tua atau masih muda?

Galangan sangat berguna terutama bagi pohon jeruk nipis yang masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, galangan biasanya juga terbuat dari tumpukan tanah yang gembur. Tanah gembur inilah yang berfungsi untuk mempermudah akar dari bibit pohon jeruk nipis anda tumbuh. Jika akar sudah menghujam dan tumbuh berkembang di dalam tanah, galangan tidak lagi diperlukan oleh pohon.

Selain itu, pembuatan galangan juga berfungsi agar air siraman atau air hujan tidak menggenang di area tanaman. Karena dengan adanya galangan, air tersebut akan turun dengan sendirinya dan menjadikan kelembapan tanah terjaga.

Baca Juga:

5. Atur Jarak tanam

Jarak tanam sangat berguna bagi pohon jeruk nipis. Pasalnya, setelah pohon menjadi besar dan daunnya tumbuh dengan lebat, jarak tersebut akan memberikan ‘space’ agar pohon jeruk nipis terus berkembang tanpa terhalang pohon jeruk nipis lain yang ada disebelahnya.

Dibuatnya jarak tanam juga bermaksud agar sinar matahari menyinari pohon secara merata dan tidak tertutupi oleh tanaman lainnya. Untuk jeruk nipis, jarak tanam antara satu pohon dengan pohon lainnya biasanya sejauh 4 meter.

Baca Juga:

6. Pembuatan lubang tanam

Lubang tanam bisa digunakan untuk memudahkan pemindahan bibit ke area tanam. Namun, alangkah baiknya lubang tanam sudah dibuat 2 minggu sebelum penanaman dilakukan. Hal ini dilakukan agar lubang dapat diberikan pupuk dasar terlebih dahulu. Untuk jenis pupuk dasar sendiri, anda bisa menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar.

Baca Juga:

7. Pemindahan Bibit

Pemindahan bibit dari tempat semai ke area tanam dapat dilakukan setelah 2 bulan dimana bibit sudah tumbuh cukup besar. Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pemindahan dilakukan. Mereka adalah:

  • Jika bibit memiliki banyak daun dan cabang, anda bisa memotong beberapa dahan dan daun agar nantinya sinar matahari dapat menyinari bibit secara maksimal.
  • Jika bibit sudah berakar lebat, lakukan pengaturan akar agar mudah pada saat pemindahan. Jangan sampai ada akar yang terlipat atau menggulung karena itu dapat dipastikan akan menghambat pertumbuhan akan selanjutnya.
  • Bibit tanaman bisa dilakukan baik pada musim kemarau ataupun musim hujan. Hal ini menyangkut masalah ketersediaan air. Karena seperti kita tahu, pada saat musim kemarau, cuaca pada saat itu sangat panas dan keadaan tanahpun menjadi sangat kering.
  • Jika kita menanam pada masa ini, sudah dipastikan kita akan mengeluarkan banyak air untuk bibit agar kebutuhan air bibit dapat terpenuhi. Berbeda ketika musim hujan datang, kebutuhan akan air bibit dapat terjaga dengan baik walaupun gulma akan tumbuh lebih cepat.

8. Perawatan

Setelah masa tanam sudah lewat, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah perawatan agar bibit yang sudah anda tanam dapat tumbuh sesuai harapan dan berbuah lebat. Dan untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk merawat pohon jeruk nipis.

Baca Juga:

9. Pemangkasan

Tidak hanya pada masa tanam, pemangkasan dapat juga dilakukan pada masa perawatan. Hal ini dapat dilakukan manakala pohon jeruk nipis yang kita tanam sudah terindikasi penyakit atau hama.

Selain masalah hama, pemangkasan juga dilakukan untuk menghilangkan cabang pohon yang kering, sakit, ataupun tidak produktif. Jika ada cabang pohon yang sakit lalu tidak segera di pangkas, dikhawatirkan sakitnya akan menular kebagian pohon yang lain. Atau bahkan menular kepada pohon yang lainnya.

Dalam pemangkasan, anda tidak boleh menggunakan sembarang alat. Usahakan alat yang akan anda gunakan, missal gunting, dalam keadaan steril dan tidak kotor. Cara membersihkannya bisa dengan mencelupkan alat pemangkas kedalam cairan alcohol atau Klorox. Ranting yang sudah terpotong pun memerlukan perhatian khusus agar penyakit atau hama tidak menular lewat udara. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membakar atau menguburnya didalam tanah.

Baca Juga:

10. Penyiraman

Penyiraman pohon dapat dilakukan dua kali dalam satu hari. Namun jika saat itu musim hujan, penyiraman dapat dikurangi jumlahnya karena terbantu dari air hujan yang turun. Hal lain yang perlu diperhatikan pada saat menyiram adalah jangan sampai terjadi genangan air didekat tanaman karena dikhawatirkan akan terserap tanah dan menjadikan tanah basah lalu membusukkan akar.

11. Penjarangan

Penjarangan dilakukan pada saat pohon sudah berbuah dengan cara mengurangi buah. Namun tentu saja, terdapat kriteria khusus buah mana saja yang harus disingkirkan. Kriteria itu adalah:

  • Buah yang sakit,
  • Buah yang terlalu banyak didalam satu tangkai,
  • Buah yang tidak terkena sinar matahari.

Baca Juga:

12. Pembersihan gulma

Dapat dikatakan gulma merupakan musuh dari tanaman yang anda tanam. Karena gulma dapat menyerap nutrisi dari dalam tanah yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tanaman anda. Selain itu, gulma biasanya dijadikan tempat hama dan penyakit tanaman lain untuk bersembunyi sebelum akhirnya menyerang tanaman yang anda tanam.

13. Pemupukan

Pohon jeruk nipis memiliki tehnik khusus dalam hal pemupukan. Pemupukan dilakukan dua kali. Yaitu pada saat penanaman dan juga pada saat ketika tanaman sudah tumbuh besar. Pada sawt awal penanaman, anda bisa menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang sebagai pupuk dasar.

Ketika pohon sudah besar, pemupukan kedua bisa dilakukan. Biasanya pupuk yang digunakan pada saat pemupukan kedua ini adalah TSP, Urea, Pupuk Kandang, dolomit, dan juga ZA.

14. Masa Panen

Dalam satu pohon jeruk nipis, biasanya jumlah buah yang dapat dipanen adalah sebanyak 500 buah dalam jangka waktu satu tahun. Namun, walaupun seperti itu, lamanya satu pohon mencapai masa panen tergantung dari jenis varietas yang anda tanam. Biasanya, jeruk nipis baru memasuki masa panen setelah 30 sampai dengan 36 minggu.

Berikut ini video lengkap cara menanm jeruk nipis di perkarangan rumah:

Dalam pemananan, buah tidak bisa langsung dipetik menggunakan tangan kosong. Karena sangat dikhawatirkan akan merusak keadaan tangkai yang sedang produktif sehingga buah tidak lagi bisa dihasilkan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan gunting pangkas agar rantingpun tidak rusak.

Banyak daerah di Indonesia yang menjadikan jeruk nipis sebagai komoditas utama pertanian mereka. Katakanlah seperti kebun jeruk nipis yang ada di desa Kebonagung, kec. Ujungpangkah, kab.Gresik. Di desa ini pohon jeruk nipis berderet tidak terlalu jauh dengan daun yang lebat.

Salah satu alasan masyarakat desa Kebonagung menjadikan jeruk nipis sebagai komoditas utama pertanian mereka adalah karena jeruk nipis merupakan tanaman yang tidak terlalu sulit perawatannya. Selain itu, harga jual jeruk nipis juga tergolong masing cukup tinggi. Demikian 5 cara menanam jeruk nipis agar berbuah lebat. Semoga artikel tentang cara menanam jeruk nipis ini dapat membantu anda. Selamat Bercocok Tanam!

Baca Juga: