Limbah rumah tangga kerap menjadi persoalan tersendiri bagi para ibu di rumah. Padahal, jika kita tahu cara mengolahnya, maka tidak mustahil sampah-sampah yang biasanya berbau dan mengundang lalat tersebut berubah menjadi pupuk padat yang memiliki nilai fungsi yang luar biasa.
Pada kesempatan lalu, kami pernah menyinggung cara membuat pupuk cair dari limbah rumah tangga, nah, pada kesempatan ini kami ingin berbagi cara membuat pupuk organik padat dari limbah rumah tangga. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa kita perlu mengolah limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik? Bukankah banyak beredar di pasaran pupuk kompos yang harganya cukup terjangkau?
Jawabannya sangat sederhana, yang pertama yaitu karena kompos yang kita buat nanti terjamin kebersihannya (karena kita tahu bahan-bahan apa saja yang dipakai), maka saat dijadikan pupuk untuk sayur atau buah-buahan, kandungannya bebas dari bibit penyakit. Disamping itu, menjadikan sampah rumah tangga menjadi pupuk padat mampu mengurangi sampah yang menumpuk di luaran.
Bagi para pembaca yang belum pernah mencoba cara membuat pupuk organik padat dari kotoran kambing, jangan khawatir, karena mengolah sampah atau limbah untuk dijadikan pupuk sangat mudah, murah, dan tidaklah berbau seperti yang kita pikirkan selama ini.
Cara Membuat Pupuk Organik Padat dari Limbah Rumah Tangga
Sebelum memulai proses pembuatan pupuk padat dari limbah rumah tangga ini, pastinya kita perlu memilah-milah terlebih dahulu jenis sampah yang bisa digunakan. Karena bersifat organik, maka tentu saja sampah atau limbah rumah tangga yang dibutuhkan adalah sampah organik seperti sisa sayuran, sisa buah, serta sisa bumbu-bumbu dapur. Hindari memasukkan kulit salak dan kulit kacang, juga bahan makanan berbau hewani seperti daging ayam, sapi, maupun ikan ke dalam tempat pengolahan.
Yang perlu diperhatikan juga, jika sisa makanan yang akan digunakan mengandung minyak atau santan, maka sebaiknya Anda mencucinya terlebih dahulu. Untuk sampah organik seperti kaleng bekas, botol bekas baik itu beling ataupun plastik, dan juga beberapa kantong plastik dapat Anda olah menjadi taman bunga dari barang bekas dan vertical garden dari botol bekas.
Langsung saja, inilah cara membuat pupuk organik padat dari limbah rumah tangga.
Alat dan bahan:
Cara pembuatan:
1. Cacah atau rajang terlebih dahulu limbah rumah tangga yang masih berukuran besar untuk memudahkan proses pengomposan, sisihkan.
2. Tata kardus berkeliling untuk melapisi tiap sisi dan bawah keranjang / wadah penampungan
3. Masukkan bantalah sekam sebagai lapisan dasar keranjang / wadah penyimpanan bersama dengan kardus
4. Masukkan kompos yang sudah matang ke dalm keranjang / wadah penyimpanan
5. Masukkan limbah rumah tangga ke dalamnya, kemudian aduk-aduk hingga rata dengan kompos matang / starter
6. Tutup dengan bantalan sekam. Sekam di sini berfungsi sebagai bahan peredam bau. Dengan bantalan sekam ini, limbah rumah tangga yang tadinya sudah busuk dan berbau kini tidak akan menghasilkan bau yang mengganggu. Tambahan tips, jika Anda ingin kompos yang dihasilkan nanti berbau wangi dan segar, maka silahkan tambahkan kulit jeruk sebagai bahannya.
7. Tutup dengan rapat keranjang atau wadah penyimpanan agar binatang kecil seperti lalat tidak masuk, namun jika proses berjalan dengan baik dan benar, maka dari dalam wadah penyimpanan tersebut akan keluar suhu panas yang membuat telur lalat mati dengan sendirinya. Proses ini juga terjadi pada membuat pupuk hantu untuk cabe.
8. Letakkan keranjang /wadah penyimpanan di atas batu bata dan mendapatkan sirkulasi udara yang penuh agar proses aerob berlangsung baik, namun terlindung dari sinar matahari secara langsung dan terpaan air hujan.
9. Pengisian sampah dapat dilakukan setiap hari asalkan kemudian diaduk setelah diisi kembali. Selang dua atau tiga bulan berikutnya kita sudah bisa memanen pupuk padat tersebut.
Setelah tiga bulan lamanya, pupuk padat dari limbah rumah tangga tersebut dapat digunakan. Ciri dari pupuk padat yang sudah matang adalah warnanya yang sudah menghitam dan tidak lagi berbau. Berikut adalah cara memanen pupuk tersebut.
1. Buka penutup wadah, lalu ambil bagian atas pupuk. Usahakan untuk mengambil 1/3 nya saja, kemudian sisihkan.
2. Keluarkan 2/3 bagian pupuk yang masih berada dalam keranjang, ayak di luar
3. Sisa ayakan yang kasar dapat dijadikan starter untuk proses pembuatan pupuk padat kembali
4. Ganti kardus pelapis karena sudah pasti hancur oleh proses pengomposan
5. Campur sisa ayakan dan 1/3 bagian pupuk yang diambil pertama tadi. Pakai sebagai bioaktivator untuk pupuk limbah rumah tangga berikutnya.
Ternyata mudah sekali cara membuat pupuk organik padat dari limbah rumah tangga ini. Prosesnya sederhana, tidak perlu tenaga yang besar, namun menghasilkan manfaat yang luar biasa seperti manfaat mikoriza untuk tanaman.
Manfaat dari pupuk padat atau kompos ini sangat beragam, diantaranya: memperbesar daya ikat pada tanah berpasir, memperbaiki drainase tata udara pada tanah, menambah daya ikat air, serta melengkapi unsur hara yang dibutuhkan untuk proses perkembangan tanaman. Namun tidak dipungkiri memang pola rotasi tanaman yang benar juga menentukan keberhasilan budidaya tanaman kita.
Tidak dipungkiri memang dunia pengetahuan berkembang pesat, bahkan kita bisa membuat pupuk dengan bahan kimia seperti cara membuat pupuk dari vetsin.
Dengan mengolah limbah rumah tangga sendiri, maka kita sudah berperah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Efeknya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan sekitar, dan bumi pada umunya, namun juga membuat kita bisa menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk. Tentu saja ini sangat menguntungkan bagi kita para penggemar budidaya tanaman.
Semoga tips mengenai cara membuat pupuk organik padat dari limabah rumah tangga ini dapat membukan wawasan baru tentang cara pengolahan sampah di sekitar kita. Salam budidaya dan bumi lestari.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…