Kehadiran keong seringkali dikeluhkan oleh para petani padi karena ia akan memakan tanaman padi yang berumur kurang dari 1 bulan. Selain itu di ladang dan kebun maka bekicot lah yng sering dianggap sebagai hama pemakan daun tanaman palawija.
Sebenarnya keong dan bekicot juga memakan rumput dan gulma liar yang tunasnya hijau segar, namun seiring berkurangnya lahan bebas menyebabkan binatang-binatang ini mencari makan hingga masuk ke areal tanam para petani. Jika jumlahnya sedikit mungkin masih bisa diambil dengan tangan lalu dikumpulkan dan dikubur atau dibuang. Masalah timbul jika ternyata jumlah keong dan bekicot menjadi sangat banyak menyerang tanaman. Baca juga Cara Mengatasi Hama Wereng pada Tanaman Padi
Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba membahaskan untuk anda cara mengatasi hama keong dan siput pada tanaman. Namun perlu diingat sejak awal bahwa metode pembasmian hama hanya dilakukan jika terjadi serangan diatas ambang wajar yakni lebih dari 15% tanaman terserang. Hal ini untuk mencegah paparan bahan kimia pestisida pada areal tanam. Berikut adalah penjelasannya mengenai cara mengatasi hama keong dan siput pada tanaman.
1. Hama Siput dan Keong
Kedua binatang ini merupakan herbivora yang memakan daun dan pucuk muda tanaman. Namun anda juga perlu tahu bahwa di darat ada juga siput tak bercangkang yang kadang salah disebut lintah. Baca juga Cara Mengatasi Hama Ulat pada Tanaman
Untuk siput air atau lebih dikenal dengan keong, maka ia bergerak aktif baik siang maupun malam karena air disekelilingnya bisa menstabilkan suhu tubuhnya yang naik saat terik siang. Berbeda halnya dengan bekicot (siput darat) ia hanya aktif di sore hingga pagi hari dikarenakan ia tak kuat pada panas matahari dan memilih bersembunyi ditempat teduh atau gelap disiang hari. Namun jika cuaca mendung atau hujan sepanjang siang, maka bekicot akan keluar aktif lagi. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Busuk Akar pada Tanaman Padi
Anda mungkin tak tahu bahwa nafsu makan siput sangatlah besar guna mempercepat pertumbuhan tubuhnya. Ia juga tergolong hewan hermaprodit yang mampu berkembang biak tanpa adanya perkawinan. Kecepatan makannya inilah yang kadang membuatnya menyerang tanaman dimusim kemarau ketika rumput dan gulma banyak yang kering.
2. Mencegah Serangan Hama Keong dan Bekicot
Selain itu anda bisa melakukan siasat jebakan dengan cara menaruh beberapa helai daun kesukaan siput seperti sawi muda, ceisim dan kubis pada beberapa titik diareal tanam agar hama siput berkumpul disitu sehingga mudah ditangkap. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Hawar Daun pada Tanaman Padi
Cara mencegah serangan hama siput ini memang harus dilakukan dengan rutin agar populasi hama keong dan bekicot bisa terkontrol meski tanpa penggunaan pestisida.
3. Membuat Perangkap Siput
Pertama adalah dengan membuang kepala botol sehingga lubang botol semakin besar. Baca juga Cara Mengatasi Penyakit Tanaman Jagung
Setelah itu masukkan umpan berupa daun sawi + tepung jagung kedalam botol. Taruh beberapa botol pada area tanam dan tutupi dengan ember bekas atau karung goni yang sudah dibuatkan jalan masuk untuk siput.
Biasanya pada malam hari siput akan masuk untuk makan dan tidak keluar karena merasa sudah menemukan tempat persembunyian. Pagi harinya anda bisa memunguti keong tersebut ya.
4. Melakukan Perburuan Pada Malam Hari
Sudah disebutkan diawal bahwa binatang siput lebih aktif dimalam hari terutama bekicot karena mereka tak tahan terik matahari.
Cara mengatasi hama keong yang selanjutnya adalah dengan melakukan perburuan di malam hari. Anda hanya membutuhkan modal senter dan wadah untuk mengumpulkan siput yang tampak berkeliaran. Anda tak perlu khawatir kesulitan menangkapnya karena siput tak mampu bergerak cepat. Baca juga Cara Mengusir Burung pada Tanaman Padi
5. Mengatasi Hama Siput Darat dengan Moluskisida Tabur
Moluskisida tabur hanya cocok untuk mengatasi hama siput darat karena medan yang kering. Cara aplikasinya anda bisa gunakan ketika anda selesai menanam bibit lalu moluskisida ditaburkan sedikit saja mengelilingi tanaman tersebut.
Atau anda bisa menggunakan umpan daun sayura segar seperti yang sudah dijelaskan diatas lalu sekelilingnya ditaburi moluskisida.
6. Mengatasi Hama Siput Air dengan Moluskisida Cair
Jika pada areal persawahan maka tanahnya cenderung berlumpur dan berair sehingga moluskisida tabur biasanya kurang efisien (kecuali kalau hanya sekedar berlumpur). Maka disini bisa digunakan moluskisida cair yang disemprotkan langsung ke tanaman padi.
Yang perlu anda perhatikan adalah saat aplikasi moluskisida cair ialah tidak mencampurnya dengan fungisida ataupun insektisida. Tunggu sekitar 7 hari baru anda bisa menyemprotkan pestisida lainnya karena dikhawatirkan terjadi reaksi asam tinggi yang akan menyebabkan daun tanaman mati. Baca juga Cara Mengatasi Hama Serangga Thrips pada Tanaman Cabe
Demikianlah beberapa tips dari kami mengenai cara mengatasi hama keong dan siput pada tanaman. Semoga artikel ini membantu anda untuk mengatasi permasalahan dalam mengatasi hama siput dan keong. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya yakni Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung dan Cara Menanam Sayuran Aquaponic.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…