5 Tips Budidaya Cabe Organik Agar Panen Berhasil dan Melimpah

Budidaya cabe rawit organik mulai banyak dilirik seiring dengan meningkarnya permintaan akan produk organik terutama sayuran. Seperti yang kita tahu bahwa cabe sendiri merupakan bumbu pokok dalam setiap masakan orang indonesia.

Bahkan rata rata masyarakat indonesia sangat menyukai masakan pedas. Hal inilah tentu yang membuat cabe tidak dapat dipisahkan dari masakan nusantara. Tentunya hal ini lah kemudian yang menyebabkan permintaan cabe dipasaran cukup tinggi.

Namun, cabe sendiri merupakan salah satu tanaman yang rentan terserang hama dan penyakit sebagaimana cara menanam sayuran genjer . Sehingga dalam budidayanya scara konvensional tidak bisa meninggalkan penyemprotan mengunakan pestisida untuk setiap kali tahapan budidaya. Bahkan rata rata penyemprotan pestisida kimiawi dapat berlangsung sejak ditanam hingga menjelang panen. Tentu saja residu pestisida yang terkandung dalam cabe sangat tinggi dan berbahaya jika di konsumsi secara kontinyu.

Hal itulah yang kemudian menyebabkan produk cabe organik mulai diminati dipasaran saat ini. Meskipun harganya relatif lebih mahal dari cabe biasa namun, masyarakat rela merogoh kocek lebih dalam untuk urusan kesehatan sebagaimana dalam cara budidaya pepaya california.

Namun, tentunya untuk budidaya cabe organik sendiri belum banyak dilirik, sebab tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya secara konvensional. Namun, jika anda ingin mulai mencobanya sendiri dirumah, maka 5 Tips Budidaya Cabe Organik yang pasti ampuh berikut ini dapat menjadi panduan bagi anda.

1. Penggunaan Benih Unggul

Tips budidaya yang pertama adalah tentunya penggunaan benih unggul. Dalam budidaya sendiri benih merupakan modal utama untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Untuk benih sendiri anda bisa mendapatkannya dengan mudah di toko toko pertanian sebagaimana dalam cara menanam kangkung hidroponik.

Namun tentunya benih haruslah memiliki kriteria yang baik dengan ketentuan sebagai berikut :

  • Belilah benih di toko yang sudah terpercaya yang memiliki reputasi yang baik.
  • Gunakam benih yang sudah bersertifikat dari kementrian pertanian.
  • Perhatikan juga tanggal kadaluwarsa benih, sebaiknya pilih benih yang memiliki tanggal kadaluwarsa yang masih jauh.
  • Untuk merk sebaiknya anda cari merk yang sudah umum digunakan dan terbukti memberikan hasil panen yang maksimal.
  • Perhatikan juga produktifitas panen yang biasanya akan tertera pada label kemasan.
  • Untuk penyimpanan benih sebelum digunakan sebaiknya disimpan pada tempan yang sejuk dengan suhu ruangan yang terjaga, atau dapat juga disimpan di dalam lemari pendingin untuk mempertahankan daya kecambah benih.
  • Untuk hasil yang lebih baik sebaiknya benih disemai terlebih dahulu hal ini untuk mengupayakan pertumbuhan bibit yang seragam.
  • Lakukan treathment sebelum benih  disemai yakni dengan merendam benih kedalam air hangat kemudian benih yang mengapung di buang dan hanya gunakan benih yang tenggelam.

2. Manajemen Pemeliharaan dan Perawatan

Tips kedua dalam budidaya cabe organik adalah tentu berkaitan dengan manajemen pemeliharaan dan perawatan.

Tentunya tidak jauh berbeda dengan manajemen pada perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya komvensional seperti pada cara menanam ubi jalar sistem plastik mulsa . Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pemeliharaan dan perawatan antara lain adalah sebagai berikut :

  • Penyiraman

Penyiraman dilakukan idealnya adalah 2 kali dalam sehari pada saat masa awal tanam hingga tanaman berumur 7 hari setelah tanam. Untuk setelahnya frekuensi penyiraman dapat dikurangi hingga 2-3 kali dalam sehari. Untuk penyiraman sendiri sebisa mungkin gunakan air yang bersih. Jangan gunakan air bekas atau air kotor karena akan mempertinggi resiko tanaman terkena serangan hama dan penyakit.

  • Penyulaman

Penyulaman sendiri merupakan tahapan yang harus dilakukan setelah penanaman. Sebab biasanya bibit yang tak mampu beradaptasi dengan baik dilapangan akan mengalami kematian. Tentu saja harus segera dilakukan penyulaman agar tanaman dapat tumbuh seragam dengan yang lainnya. Sebaiknya pemyulaman tidak hanya dilakukan pada tanaman yang mengalami kematian. Tetapi juga dilakukan pada tanaman yang memiliki pertumbuhan tidak optimal seperri kerdil atau terserang hama dan penyakit. 

  • Perempelan Tunas

Perempelan tunas dilakukan saat tanaman hampir memasuki masa berbunga. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembungaan sekaligus juga memelihara hanya cabang tanaman yang prosuktif dan mampu menghasilkan buah cabe yang melimpah. Perempelan dilakukam dengan menyisakan 2-3 cabang saja, untuk cabang yang berada di bawah cabang V sebaiknya dipangkas habis. Setelah perempelan maka sebaiknya dilakukan pemberian fungisida nabati untuk mengjindari luka bekas perempelan diserang jamur atau cendawan.

3. Pemupukan

Pemupukan merupakan tahapan penting dalam setiap budidaya tanaman. Tidak terkecuali dalam budidaya tanaman cabe secara organik. Tentu saja mengingat budidaya berlangsung dengan cara yang organik jenis pupuk yang digunakan juga merupakan pupuk organik yanjg tidak mengandung unsur kimiawi seperti pada cara membuat pupuk bokashi.

Sebab dalam budidaya secara organik tentu harus mempergunakan elemen pendukung yang seorganik mungkin sehingga kemudian akan dapt dihasilkan produk yang benar-benar organik. Dalam hal ini pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang atau juga pupuk kompos yang telah jadi, untuk frekunsi pemupukan tentu harus disesuiakan dengan pertumbuhan dan kebutuhan tanaman.

4. Manajemen Penanggulangan Hama dan Penyakit

Tanaman cabe sendiri merupakan salah satu jenis tanaman yang rentan terserang hama dan penyakit seperti pada cara mengatasi hama ulat pada tanaman. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Sebab kegagalan dalam tahap ini akan dapat menimbulkan resiko gagal panen yang tentunya akan membuat petani dapat mengalami kerugian.

Dalam budidaya cabe organik tentu saja pengendalian HPT harus dilakukian dengan cara dan metode seorganik mungkin, jangan sampai menggunakan produk kimian yang nantinya akan menjadikan produk yang dihasilkan tidak lagi dapat disebut sebagai produk organik. Untuk jenis pestisdia sendiri dapat menggunakan bahan bahan alamai yang memang sudah terbukti ampuh dalam mengatasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman.

Tentunya sudah ada banyak seklai referensi yang memberikan sumber jelas mengenai tahapan cara membuat pestisida alami. Anda dapat mencarinya dari berbagai sumber baik melalui buku ataupun internet. Namun tentunya yang paling utama dan penting dilakukan adalah pengendalian HPT dengan cara preventif atau pencegahan.

Dimana cara ini relatif akan lebih efektif untuk dapat mencegah munculnya serangan hama dan penyakit pada tanaman cabe. Caranya adalah dengan menjaga lingkungan tumbuh tetap bersih, sanitasi baik dan tidak lembab maka tentu hal ini akan dapat meminimalisir serangan hama dan penyakit pada tanaman. 

5. Teknik Panen dan Pasca Panen

Tidak kalah penting, dalam tips budidaya cabe organik adalah memperhatikan teknik panen dan pasca panen sebagaimana dalam cara budidaya udang bago . Sebab hal ini kan berkaitan langsung dengan kualitas produk yang dihasilkan.

Sebagai produk sayuran tentu cabe yang baik haruslah memiliki kualitas yang baik terutama dalam hal kesegarannya. Sebab untuk produk komoditas sayuran sendiri, kesegaran produk menjadi hal utama yang wajib diperhatikan, kesegaran ini mengambarkan kualitas produk yang baik serta juga akan relatif lebih tahan lama saat disimpan.

Oleh sebab itu, kegiatan panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari yakni waktu subuh menjelang pagi, atau saat senja atau sore hari. Setelah itu segera lakukan sortasi untuk memisahkan produk dengan kualitas baikm dan juga kurang baik, sehingga dapat meningkatkan harga jual cabe dipasarn.

5 Tips Budidaya Cabe Organik yang pasti ampuh. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapaat bermanfaat.