Setiap petani membudidayakan tanaman dengan tujuan bisa memperoleh panen yang menguntungkan. Karena keuntungan hasil panen mereka bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus menjadi modal untuk menanam lagi.
Namun sayangnya tak jarang petani juga mengalami kerugian saat panen. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerugian panen dan salah satu yang sering adalah akibat harga jatuh atau salah musim.
Lama-kelamaan para petani mulai belajar untuk bisa menjaring harga degan jalan menanam berbagai macam tanaman sekaligus. Cara ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah tumpang sari. Pengertian tumpang sari adalah menanam 2 atau lebih tanaan pada satu lahan dimana tanaman akan saling bersinergi dan bukannya saling merugikan. Salah satu model tumpang sari adalah tumpang sari tanaman cabe dan timun dalam satu lahan. Baca juga Cara Menanam Jagung Hibrida
Harapannya adalah agar apabila harga cabe terlalu murah maka petani masih memiliki timun yang masih bisa dijual dengan kemungkinan harga lebih baik ketimbang cabe. Meski sangat menguntungkan namun teknik ini tidak bisa diakukan dengan sebarangan.
Pasalnya penerapan teknik yang salah malah justru akan merugikan anda lebih jauh lagi. Untuk itu kami akan menyajikan artikel tentang cara menanam tumpang sari tanaman cabe dan timun dalam satu lahann. Berikut adalah teknik yang menjadi kunci suksesnya.
1. Tanah Gembur dengan Ekstra Pupuk Organik
Untuk menanam tumpang sari cabe dan timun, maka tanah harus dibuat segembur mungkin. Hal ini karena anda tidak akan menanam cabe dan timun dalam waktu bersamaan melainkan cabe lebih dulu ditanam. Ketika cabe sudah mulai dipanen maka barulah anda bisa menyemai bibit timun untuk ditanam.
Karena adanya rentang waktu itulah maka ditakutkan tanah menjadi keras kembali. Jika diawal tanah sudah digemburkan total maka kemungkinan tanah masih cukup gembur ketika ditanami timun. Untuk itu sebaiknya anda menggunakan traktor mesin untuk menggemburkan tanah. Baca juga Cara Membuat Pupuk Bokashi Padat
Selain tanah yang gembur anda juga harus memberikan ekstra pupuk organik sebagai pupuk dasarnya. Karena dua jenis tanaman tersebut tentunya akan membutuhkan lebih banyak pupuk untuk menunjang pertumbuhannya. Kami sarankan anda menggunakan pupuk kandang berupa campuran kotoran kambing dengan kotoran ayam. Akan lebih baik jika anda memfermentasikannya terlebih dahulu agar pupuk lebih cepat diserap akar tanaman.
2. Menggunakan Bibit Cabe dan Timun Unggulan Tahan Virus
Karena pada tumpang sari cabe dan timun tanaman yang ditanam pertama adalah tanaman cabenya, maka sebaiknya anda menanam varietas yang memang tahan virus bahkan tahan antraknosa juga. Hal ini karena cabe yang mudah terserang penyakit justru akan menjadi inang penyakit bagi tanaman timun nantinya.
Kini sudah banyak dijual tanaman cabe yang tahan virus dan tahan antraknosa. Begitu juga dengan benih timunnya. Bahkan kini sudah banyak dibuat varietas cabe dan timun yang tahan kekeringan di musim kemarau. Baca juga Cara Menanam Ketimun
3. Perhitungan Jarak Tanam dan Jarak Bedengan yang Ideal
Untuk jarak tanam antar tanaman cabe maka buat seperti standar biasanya yaitu minimal 50 cm di musim kemarau dan untuk tanaman cabe rawit bisa dibuat sedikit lebih lebar sekitar 80-90 cm. Diantara pohon Cabe tersebut lantas dibuat lubang yang selain untuk mengkocor pupuk maka nantinya juga sebagai lubang tanam bagi timun.
Jarak antar bedengan sendiri dibuat sekitar 2-3m karena nantinya sebagai tempat menjalar timun. Kecuali jika anda menghendaki timun dirambatkan ke pohon cabe agar buahnya menggantung maka jarak antar bedengancukup dibuat sekitar 1,5-2 meter saja. Baca juga Cara Menanam Cabe Merah
4. Pengairan Rutin Terutama Saat Timun Mulai Berbuah
Ketika timun mulai berbunga dan memunculkan buah kecil maka otomatis konsumsi air akan lebih banyak untuk membesarkan buah timun. Hal ini juga untuk tanaman cabenya sendiri. Otomatis ketika itu sebaiknya anda jangan sampai terlambat melakukan pengairan. Idealnya adalah 1 minggu sekali untuk tanah ladang kering (musim kemarau).
Ketersediaan air yang cukup akan mempercepat pengisian buah timun sehingga anda bisa panen timun setiap hari.
5. Penggunaan ZPT GA (Giberelin Acid)
ZPT berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. Dan GA ini berguna untuk merangsang pertumbuhan generatif tanaman yaitu memasuki fase berbunga dan buah. Dengan mengaplikasikan GA maka diharapkan bakal buah cabe dan timun yang jadi akan jauh lebih banyak lagi sehingga anda bisa meningkatkan hasil panen anda ketimbang tanpa aplikasi hormon GA tersebut. Baca juga Macam-Macam ZPT dan Manfaatnya Untuk Tanaman
6. Pemberian Pupuk Kalium
Sejak dulu diketahui bahwa pupuk kalium berguna untuk pengisian buah sekaligus memperbaiki kualitas buah itu sendiri. Saat tanaman cabe dan timun mulai berbuah, alangkah baiknya jika anda memberikan pupuk kalium. Banyak sekali produk pupuk kalium sebagai contoh adalah KCL, KNO, MKP dll. Buah timun yang diberi pupuk kalium akan jauh lebih berisi ketimbang yang tidak.
Selain untuk pengisian buah, pupuk kalium ini juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan. Baca juga Cara Menanam Rambutan
7. Memperhatikan Musim Yang Tepat untuk Cabe
Meski timun akan tetap baik saat ditanam di musim hujan, namun hingga kini buah cabe masih saja selalu riskan terkena pathek alias antraknosa saat musim hujan. Oleh karena itu untuk tumpang sari anda bisa menanam cabe di antara bulan Februari hingga Juni agar cabe sudah habis ketika musim hujan dan dilanjutkan dnegan timun sehingga anda tidak terlalu banyak biaya menyiram dimusim hujan.
Itulah beberapa hal yang sebaiknya anda pahami sebelum melakukan tumpang sari tanaman cabe dan timun dalam satu lahan Diharapkan anda akan bisa meperoleh keuntungan maksimal dengan mengikuti kaidah menanam tumpang sari cabe dan timun yang benar. Baca juga Cara Menanam Sawi Hijau dan Cara Menanam Asparagus