Bonggol jagung atau yang dikenal sebagai janggel merupakan limbah dari tanaman jagung. Saat biji jagung dipipil atau diambil bijinya maka akan menyisakan bonggol jagung yang biasanya hanya menjadi tumpukan sampah yang tidak terpakai.
Namun, siapa sangka bonggol jagung yang hanya dianggap sebagai limbah. Nyatanya malah bisa dimanfaatkan menjadi media tanam jamur sebagaimana dalam cara budidaya jamur merang media ampas tebu .
Bonggol jagung memiliki kandungan yang dapat menjadi bahan utama sebagai media tanam jamur. Bahkan anda tidak perlu menambahkan bibit jamur, sebab jamur dapat tumbuh secara alami pada media bonggol jagung. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan tanpa ada pengetahuan mengenai dasar budidaya jamur. Meskipun secara teknik hampir sama dengan cara budidaya jamur pada umumnya sebagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus dan cara budidaya jamur merang . Namun, tentunya harus ada teknik khusus yang digunakan.
Mengingat betapa mudah bonggol jagung diperoleh maka pastinya dalma budidaya ini tidak akan menemui banyak kendala. Apalagu sebagai limbah harga bonggol jagung dapat diperoleh secara murah. Dengan demikian maka anda tidak perlu menggunakam modal yang besar. Sebagai usaha yang potensial dan menjanikan maka anda bisa mulai menekuninya. Bagi anda yang berminat, anda dapat menyimak mengenai 5 Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung paling mudah.
1. Persiapan Alat dan Bahan
Tahapan awal dalam budidaya jamur menggunakan bonggol pisang adalah tentu saja menyiapkan alat dan bahan seperti pada cara budidaya jamur merang media jerami . Alat dan bahan yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah disekitar anda. Berikut beberapa alat dan bahan beserta komposisinya :
Kriteria bonggol jagung yang dipilih, adalah bonggol jagung yang tidak terlalu kering dan basah. Minimal kadar ini mencapai 14-17 persen. Jika bonggol masih cukup basah maka sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu hingga mencapai kadar air ideal.
Selain itu, gunakam bonggol yang sehat, dalam artian tidak terkontaminasi penyakit. Sebab dalam budidaya jamur dengan bonggol jagung ini tidak menggunakan proses sterilisasi atau pasteurisasi. Sehingga tentunya harus memperhatikan kualitas bonggol yang digunakan.
2. Penentuan Lokasi Budidaya
Tahapan selanjutnya adalah menentukan lokasi budidaya seperti pada cara budidaya jamur kancing . Jika biasanya pada budidaya jamur lain anda harus menggunakam kumbung atau tempat khusu menumbuhkam jamur. Maka dalam budidaya jamur dengan bonggol jagung ini anda tak perlu repot membuat kumbung.
Cukup gunakan ruangan yang ternaungi, anda bisa menggunakan gudamg bekas atau bagian belakang rumah yang tak terpakai. Sedangkan untuk tempat media ada bisa membuatnya dengan papan, berikut caranya :
3. Pembuatan Media
Setelah kotak siap maka tahapan selanjutnya adalah memasukkan bonggol jagung kedalam kotak.
Anda dapat melakukannya dengan langkah-langkah seperti pada cara budidaya jamur tiram di daerah panas sebagai berikut :
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah dilakukan penutupan maka anda tinggal menunggu beberapa hari untuk melihat pertumbuhan jamur seperti pada cara budidaya jamur kuping dengan media serbuk gergaji .
Saat anda mulai melihat misellium jamur tumbuh maka seera buka penutup terpal. Maka selanjutnya anda bisa melakukan tahapan perawatan dan pemeliharaan. Perawatan tidak berlangsung dengan intensif bahkan cenderung lebih mudah. Anda hanya cukup melakukan hal berikut ini :
5. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan pada hari ke-14 setelah proses pembuatan media. Tentunya proses panen dapat dilanjutkan secara terus menerus. Dengan catatan bahwa perawatan dan pemeliharaan dilakukan dengan intensif.
Hal ini akan dapat memperpanjang interval dari masa panen seperti pada cara budidaya jamur kuping . Kriteria jamur yang sudah dapat dipanen adalah yang telah mencapai ukuran maksimal dengan bentuk seperti jamur kedelai.
Jamur yang tumbuh berwarna putih, dan aman untuk di konsumsi. Tentunya jamur bonggol jagung ini dapat menjadi pilihan atau variasi jamur yang dapat di konsumsi. Budidaya jamur dengan bonggol jagung ini juga merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah bonggol jagung yang pada awalnya hanya dianggap sebagai sampah atau limbah.
Catatan dalam budidaya ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam budidaya jamur dengan bonhgol jagung ini tidak menggunakan bibit jamur. Sehingga tentunya tingkat keberhasilan budidaya akan bergantung pada proses yang berjalan. Sehingga anda harus benar-benar memperhatikan setiap tahapan dengan seksama. Dengan hal ini juga maka resiko kegagalan akan lebih besar, apalagi jika prosesnya tidak berjalan dengan baik.
Dalam hal ini, faktor yang bisa mempertinggi tingkat keberhasilan adalah tentunya kualitas pemeliharaan. Dalam hal ini ketelatenan dan kesabaran menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya. Karena siklus budidya yang berlangsung dengan cepat, maka anda bisa mengulang siklus dari awal dengan menggunakam bonggol jagung yang sama. Saat bonggol telah hancur, maka anda harus menggantinya dengan bonggol yang baru.
5 Cara Budidaya Jamur Dengan Bonggol Jagung paling mudah. Menjadi peluang bisnis yang amat menjanjikan dan juga potensinya masih sangat besar. Selain itu juga belum banyak pesaing yang menekuni usaha ini. Dengan modal yang tidak besar, pastinya anda bisa melakukannya. Tunggu apa lagi, selamat mencoba semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…