Cara Membuat Pupuk Organik dari Buah Busuk yang Praktis dan Murah

Buah-buahan yang kaya akan vitamin dan nutrisi memang sayang sekali jika dibuang begitu saja dengan alasan sudah busuk. Dari pada limbah makanan tersebut jadi mubazir, lebih baik kita belajar tentang cara membuat pupuk organik dari buah busuk.

Mengubah buah-buahan busuk menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pupuk bukanlah hal yang sulit untuk dikerjakan. Terlebih lagi, kita telah belajar bersama-sama mengenai pembuatan pupuk dari berbagai macam bahan, seperti cara membuat pupuk hantu untuk cabe, cara membuat pupuk organik padat dari kotoran ayam, dan cara membuat pupuk kompos dari sampah organikMaka dalam proses pembuatan pupuk organik dari buah busuk ini hanya perlu sedikit modifikasi baik dari alat dan bahan maupun dari cara pengerjaannya.

Buah-buahan adalah salah satu anugerah dari Tuhan kepada umat manusia untuk dimanfaatkan sebagai sumber makanan yang nikmat, segar, sekaligus kaya akan kandungan yang menyehatkan tubuh. Buah pada umumnya mengandung banyak air, oleh sebab itulah, pada kesempatan ini kita akan mengubah buah-buahan sisa menjadi pupuk organik cait, atau yang biasa dikenal dengan sebutan POC.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Buah-buahan Busuk

Dalam cara membuat pupuk organik cair dari buah-buahan busuk ini, kita memerlukan alat serta bahan-bahan yang sudah familier atau mudah ditemukan di sekitar kita, berikut selengkapnya.

Alat dan bahan:

  • Tong atau ember plastik bervolume 50 liter, usahakan yang memiliki penutup. Jika tidak ada penutupnya, maka Anda harus menyediakan plastik bening sebagai penutupnya.
  • Saringan
  • Limbah buah atau buah-buahn yang sudah busuk sebanyak 20 kg
  • Air kelapa sebanyak 10 liter, kami telah membahas mengenai cara membuat pupuk cair dari air kelapa pada halaman lalu, silahkan dikunjungi untuk menambah wawasan Anda.
  • Air cucian beras sebanyak 5 liter
  • Gula merah sebanyak 1 kg
  • Air sebanya 20 liter. Hindari menggunakna air PDAM, apabila terpaksa, maka Anda dapat mengendapkannya terlebih dahulu untu menghilangkan zat-zat kimia yang terlarut di dalamnya

Cara membuat pupuk organik dari buah busuk: 

1. Langkah pertama adalah menyipakan limbah buah-buahan terlebih dahulu. Cuci bersih buah-buahan sisa tersebut untuk menghilangkan pestisida di dalamnya, oleh karena itulah penting pula mempelajari cara mengatasi hama dengan pestisida alami, agar budidaya buah kita dapat terbebas dari residu bahan kimia yang berbahaya.

2. Hancurkanlah sisa-sisa buah tersebut, lalu saring dan masukkan ke dalam ember yang sudah disiapkan

3. Selanjutnya, larutkan air ke dalam ember, tambahkan pula di dalamnya air kelapa, air beras, dan juga gula merah. Proses ini dapat Anda pelajari lebih lanjut pada cara membuat pupuk cair dari air cucian beras.

Beberapa bahan diatas memiliki fungsi yang teramat penting selama pembuatan pupuk organik dari buah-buahan busuk ini. Air kelapa berperan sebagai pendorong untuk terbentuknya zat Giberalin, Sitokinin, serta Auksin. Ketiga zat inilah yang berguna untuk merangsnag pertumbuhan tanaman mulai dari akar, batang, hingga daunnya, serta mempercepat proses pembentukan bunga dan bakal buah.

Gula merah berperan sebagai activator dan stimulator yang meransang pembentukan enzim. Sementara itu, air cucian beras merupakan pengontrol pH cairan agar tetap stabil selama proses fermentasi berlangsung. Hal ini akan menghindarkan pupuk cair tercemar bakteri merugikan yang akan berbahaya bagi tanaman jika dibiarkan berkembang.

4. Aduk-aduk semua bahan tersebut hingga tercampur rata

5. Tutup rapat ember dengan penutupnya atau kantong plastik selama 12 – 15 hari agar proses fermentasi dapat berjalan. Tempatkan ember tersebut pada area yang teduh atau tidak terkena cahaya matahari secara langsung dan terhindar dari air hujan

6. Lakukan pegontrolan setiap 5 hari sekali sambil sesekali diaduk agar tidak terdapat endapan di dalamnya

7. Selepas 12 – 15 hari, Anda sudah dapat menggunakan pupuk cair dari limbah buah-buahan tersebut. Ciri-ciri dari proses fermentasi yang berhasil adalah larutan berubah menjadi hitam, terdapat buih berwarna putih di permukaannya, serta tidak lagi menimbulkan bau yang menyengat. Hal ini akan berbeda dengan hasil dari cara membuat pupuk cair dari urine sapi.

8. Sebelum diaplikasikan pada tanaman, pupuk cair ini baiknya disaring terlebih dahulu dan dipindahkan ke dalam botol-botol berukuran lebih kecil. Sementara itu, endapan sisanya juga dapat digunakan sebagai pupuk padat. Sanagt efisien sekali, bukan? Tidak ada bahan-bahan yang terbuang sia-sia. 

Dosis dan cara penggunaan pupuk

Pengaplikasian pupuk cair dari buah-buahan busuk ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, namun harus disesuaikan dengan takaran dan kebutuhan masing-masing tanaman. Ikuti panduan berikut ini agar kebun atau tanaman Anda memperoleh hasil yang maksimal.

  • Untuk merangsang pertumbuhan pada akar, batang, daun, dan juga buah, Anda dapat melarutkan 10 cc larutan pupuk dari limbah buah ke dalam 1 liter air. Semprotkan pada bagian tanaman menggunakan sprayer.
  • Sedangkan untuk proses pembentukan akar saja, maka Anda dapat mencampurkan pupuk organik cair ini dengan komposisi sebesar 30 cc pupuk untuk 1 liter air.

Menurut hasil uji coba yang dilakukan pada tanaman dengan menggunakan pupuk ini, diketahui hasil panen meningkat menjadi 3 kali lipat dibanding sebelum dilakukan pemupukan. Tentu hal ini merupakan keuntungan besar, mengingat pupuk yang digunakan bukanlah pupuk mahal yang beredar di pasaran.

Cara pembuatannya juga mudah, praktis, serta tidak menimbulkan sampah yang mengganggu di sekitar tempat pembuatan, karena segala pross dilakukan dengan higienis. Anda dapat mempraktekkan cara membuat pupuk organik dari buah-buahan busuk ini di rumah Anda sendiri, atau memberdayakannya sebagai kegiatan sosial di lingkungan Anda.

Dengan belajar cara membuat pupuk organik dari buah-buahan busuk atau pun cara membuat pupuk ZPT dari bawang merah, kita dapat menghemat pengeluaran kita tanpa mengabaikan kebutuhan nutrisi tanaman kita. Kuncinya tentu saja kemauan diri untuk terus berkreasi memanfaatkan bahan-bahan sisa yang ada di sekitar kita menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Di samping itu, membuat pupuk secara mandiri otomatis meminimalkan pemakaian pupuk Kimia yang tidak ramah lingkungan. Karena kepededulian akan kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama.