Jamur champignon atau yang biasa disebut sebagai jamur kancing. Merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang paling banyak diminati dan dibudidayakan di dunia. Jamur ini memiliki aroma yang unik dan hampir menyerupai daging dan banyak digunakan sebagai campuran hidangan seperti Pizza, omelet, kaserol, glatin dan selada.
Jamur kancing merupakan salah satu makanan sehat yang tidak memiliki kandungan lemak, namun memiliki kandungan protein, mineral dan vitamin serta sodium dan potasium. Selain itu jamur champignon juga memiliki kalori yang relatif rendah.
Permintaan akan jamur kancing dipasaran juga relatif tinggi. Inilah yang kemudian membuat banyak kalangan yang tertarik untuk membudidayakannya sebagaimana cara budidaya jamur dengan bonggol jagung . Tentunya setiap sentra budidaya membutuhkan pemasok bibit dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, mengapa tidak mencoba untuk membuat usaha bibit jamur champignon. Rasanya peluangnya masih potensial dan tentu belum banyak pesaing.
Anda bisa mengusahakan untuk membuat bibit jamur F2 atau turunan kedua yang pastinya akan lebih mudah dan resiko kegagalannya juga relatif rendah sebagaimana cara budidaya jamur merang media ampas tebu . Untuk pembuatan bibit F1 anda membutuhkan peralatan yang tidak sederhana, sebab pembuatan bibit F1 dibuat dengan sistem kultur jaringan.
Tentunya hanya kalangan tertentu yang bisa melakukannya, sedangkan pembuatan bibit F2 dapat dilakukan oleh semua kalangan. Dengan tetap memperhatikan 5 cara membuat bibit jamur champignon yang pasti berhasil.
1. Persiapan Alat dan Bahan
Tahap awal dalam pembuatan bibit jamur champignon adalah menyiapkan alat dan bahan sebagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus . Dalam hal ini alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana. Antara lain sebagai berikut :
2. Persiapan Media Bibit F2
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah persiapan media tanam seperti cara budidaya jamur merang . Caranya cukup mudah dan tidak memakan waktu lama. Langkah-langkah yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:
3. Inokulasi Bibit F1 ke Media
Ruang inkubasi sebagai tempat penanaman harusnya steril. Sebelum menanam terlebih dahulu anda harus menyiapkan spatula, pinset dan lampu spirtus sebagaimana cara budidaya jamur merang media jerami . Persiapkan juga bibit jamur F1 di dalam ruang tanam.
Berikut langkah penanaman bibit jamur champignon F2.
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Pada tahap ini pemeliharaan dan perawatan hanya meliputi menjaga kelembaban dan suhu ruangan supaya tetap ideal sama dengan cara budidaya jamur kancing .
Selain itu, selalu lakukan pengecekan untuk melihat adanya kontaminasi atau tidak yang erjadi pada media tanam. Miselium jamur yang normal adalah dengan warna putih bersih. Sedangkan yang terkontaminasi biasanya akan berwarna hitam. Segera pisahkan botol yabg terkena kontaminasi dan yang sehat.
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sebab kondisi ruang yang tidak bersih dapat memicu adanya kontamimasi. Jika anda tidak melakukan pengamatan dengan baik dan rutin melakukan pemeriksaan maka tentu resiko penularan kontaminasi akan menjadi lebih besar. Kontaminasi sendiri merupakan pertumbujan jamur lain didalam media tanam sehingga menghambat dan bahkan mematikan miselium jamur yang di tanam.
Kontaminasi dapat menyebabkan resiko kegagalan dalam pembuatan bibit F2. Sehingga tentunya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meminimalisir resiko kegagalan. Berikut hal yang perlu diperhatikan :
5. Bibit Siap Dipasarkan
Setelah miselium tumbuh memenuhi botol media, maka tentu anda sudah bisa memasarkannya atau menjualnya kepada para pembudidaya seperti pada cara budidaya jamur tiram di aerah panas.
Untuk peoses pemasaran, apabila pengiriman dilakukan hingga keluar kota maka proses packing harus diperhatikan dengan benar. Kondisi suhu yang panas dapat mematikan miselium, sehingga salah satu cara pengiriman yang aman adalah dengan menasukkan bibit F2 jamur champignon kedalam kardua dan diberi stereofoam.
Cara ini merupakan pilihan cara pengiriman yang paling aman.
Bibit jamur champignon juga memiliki harga yang relarif lebih mahal ketimbang bibit jamur lainnya. Sehingga tentunya usaha ini akan semakin nampak menjanjikan dan memberikan keuntungan yang maksimal. Selain itu, usaha ini juga dapat dilakukan sebagai usaha sampingan. Sebab tidak membutuhkan waktu seharian penuh. Tentunya hal ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mendapatkam penghasilan tambahan.
Selain itu, cara membuat bibit jamur champignon ini juga relatif tidak sulit. Sehingga sebagai pemula anda tidak perlu memiliki teknik khusus. Cukup lakukan sesuai dengan prosedur yang tertulis. Maka tentunya usaha yang anda tekuni ini dalam berhasil dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang berlimpah. Usaha ini juga memiliki waktu yang relatif singkat, sehingga dapat anda jadikan sebagai usaha yang kontinyu atau berkelanjutan.
5 cara membuat bibit jamur champignon yang pasti berhasil. Menjadi usaha yang potensial dengan keuntungan yang menjanjikan. Sekaligus juga merupakan pilihan usaha sampingan bagi anda yang ingin mencoba memulai usaha dalam pembibitan jamur. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…
Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…
Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…
Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…
Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…
Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…