9 Cara Menanam Selada di Rumah dan Perawatannya

Selada atau yang dikenal dengan nama lettuce merupakan tanaman yang bisa tumbuh di daerah dengan iklim sedang maupun tropis. Selada sangat sering digunakan sebagai sayuran dan bahan utama salad dan sering Anda temui pada makanan sejenis hotdog atau hamburger. Telah diyakini bahwa selada berasal dari bagian timur dari Laut Tengah.

Jenis-jenis selada

Ada beberapa jenis selada yang biasa dibudidayakan, diantaranya adalah lollo verde, lollo rosso, iceberg lettuce (head lettuce), cos/romaine lettuce, boston lettuce, radicchio, dan butterhead. Beberapa karakteristiknya adalah sebagai berikut.

  1. Lollo Verde, sering disebut sebagai selada keriting. Ciri-cirinya adalah memiliki daun yang ramping namun dengan ujung yang bergelombang atau kriting. Tulang daunnya berwarna putih dengan tekstur yang empuk.
  2. Lollo Rosso, mirip dengan selada keriting namun yang membedakannya adalah warna ujung daunnya yang berwarna kemerahan. Teksturnya lembut dan renyah
  3. Iceberg Lettuce, memiliki bonggol yang besar. Daunnya berlapis-lapis dan padat
  4. Cos/ Romaine Lettuce, memiliki bentuk yang mirip dengan sawi putih. Warna daunnya hijau dengan bentuk yang memanjang.
  5. Boston Lettuce, memiliki bonggol di bagian bawahnya atau di pangkalnya. Teksturnya juga renyah
  6. Radicchio, memiliki bentuk fisik yang secara kasat mata berbeda dengan selada lainnya. Daunnya berwarna merah gelap dengan serat-serat putih. Bentuknya bulat memanjang dan rasanya agak pahit.
  7. Butterhead, memiliki lembaran-lembaran daun yang berwarna kuning.

Baca juga:

Manfaat Selada

Selada biasanya dikonsumsi secara langsung tanpa proses rebusan ataupun digoreng. Cukup dengan dicuci hingga bersih, kemudian langsung dimakan. Selada telah diketahui memiliki kandungan vitamin A, C, K, dan kaya mineral. Beberapa manfaat mengkonsumsi selada bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan kesehatan fungsi penglihatan atau mata
  • Meningkatkan kesehatan kulit
  • Mencegah penuaan
  • Mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang
  • Meningkatkan kesehatan reproduksi
  • Menjaga kesehatan janin saat kehamilan
  • Membantu menjaga produksi sel darah merah

Setelah mengetahui sekilas tentang selada, apakah Anda tertarik untuk menanam selada? Sudah dapat dipastikan bahwa selada dapat tumbuh di wilayah Indonesia mengingat syarat tumbuhnya yang cocok dengan kondisi wilayah di Indonesia. Berikut ini adalah cara menanam selada dan perawatannya yang dapat Anda simak secara detil.

Baca juga:

Cara menanam selada dan perawatannya. Bagaimana cara menanam selada dan perawatannya? Apakah Anda tertarik untuk membudidayakan tanaman yang sangat lekat dengan makanan khas negara barat ini? Berikut adalah pemaparannya.

1. Pemilihan Bibit Unggul Selada

Selada jenis apakah yang ingin Anda tanam? Sebelum menanam selada, pastikan Anda sudah menentukan jenis selada yang Anda inginkan. Beberapa jenis selada tersebut adalah lollo verde, lollo rosso, iceberg lettuce (head lettuce), cos/romaine lettuce, boston lettuce, radicchio, dan butterhead. Masing-masing jenis selada memiliki tekstur dan cita rasa yang sedikit berbeda satu sama lainnya.

Untuk mendapatkan benih selada, Anda bisa mendapatkannya di toko bibit atau petani lokal terdekat. Pastikan bibit yang Anda pilih adalah bibit yang berkualitas. Mulai dari bibit yang berkualitas, maka harapan akan mendapat selada yang sehat dan berkualitas juga semakin tinggi.

Baca Juga:

2. Persiapan Media Tanam

Jika bibit selada sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya dari enam cara menanam selada dan perawatannya adalah persiapan media tanam. Media tanam yang diperlukan tentunya harus memenuhi syarat tumbuh dari selada guna menunjang pertumbuhan tanaman selada. Berikut ini adalah media tanam yang perlu disediakan untuk menanam benih selada.

  • Tanah gembur dan kaya nutrisi
  • Pupuk kandang atau pupuk kompos
  • Sekam padi
  • Pot atau polybag yang sudah diberi lubang di bagian bawahnya
  • Cetok atau sejenis alat untuk mencampurkan tanah dan pupuk
  • Alat siram dengan air secukupnya

Setelah semua alat dan bahan tersedia, maka proses menanam selada sudah bisa dilakukan.

Baca juga:

3. Penyemaian Benih Selada

Lakukanlah penyemaian dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

  • Campurkan tanah, sekam padi, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1:1.
  • Aduk rata campuran tersebut dengan menggunakan cetok atau alat sejenisnya.
  • Penuhi ¾ bagian pot atau polybag yang digunakan dengan campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang.
  • Buatlah lubang di bagian tengahnya sedalam 2 cm.
  • Letakkan dua benih atau biji selada di lubang yang telah dibuat pada masing-masing pot atau polybag.
  • Timbun biji atau benih selada dengan campuran tanah dan pupuk.
  • Padatkan tanah dengan menepuk-nepuk secara perlahan.
  • Siram dengan air secukupnya. Lakukanlah dengan lembut. Pastikan agar media semai tetap lembab.

Benih selada biasanya tumbuh atau mulai berkecambah setelah berumur 3 sampai 4 hari. Tetaplah siram benih yang disemai dengan teratur. Biarkan bibit tumbuh di persemaian hingga berumur 17 hari. Pada usia ini bibit biasanya sudah memiliki daun sebanyak 4 sampai 5 helai. Hal itu menandakan bahwa bibit sudah siap untuk dipindahkan ke media atau lahan yang lebih permanen.

Baca juga:

4. Pengolahan Lahan Tanam Bibit Selada

Sebelum memindahkan ke lahan yang permanen, hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan pengolahan lahan tanam itu sendiri. Lahan tanam perlu diberi suatu treatment tertentu agar daya produktivitas lahan semakin meningkat. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengolah lahan tanam tumbuhan selada agar semakin subur dan siap ditanami.

  • Sediakanlah lahan tanam bibit selada di area yang terbuka.
  • Lakukanlah sterilisasi lahan dengan melakukan penyiangan atau pemberantasan gulma.
  • Lakukanlah penggemburan tanah.
  • Cangkul tanah dengan kedalaman sekitar 10 cm. Bisa Anda sesuaikan dengan ukuran bibit selada.
  • Berikan dan campurkan pupuk kandang atau pupuk kompos ke lahan Anda.
  • Diamkan lahan Anda selama kurang lebih 2 hari.
  • Cangkullah lahan untuk menghaluskan tanah dengan pupuk dan arang sekam.

Setelah lahan disiapkan, maka langkah selanjutnya dalam cara menanam selada dan perawatannya adalah pemindahan bibit selada ke lahan yang lebih permanen.

Baca juga:

5. Pemindahan Bibit Selada

Pemindahan bibit dapat dilkaukan jika bibit sudah siap tanam dan lahan sudah siap untuk ditanami. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan pemindahan bibit selada. Kuncinya adalah hati-hati. Lakukanlah sesuai dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Robeklah polybag yang Anda gunakan untuk menanam bibit selada.
  • Jika menggunakan pot, lakukanlah penyangkulan sederhana di sekitar bibit selada.
  • Pastikan bahwa proses menyangkul tidak mengenai akar bibit selada.
  • Angkatlah bibit hingga ke akarnya.
  • Jika ada tanah yang yang terangkat, dibiarkan saja.
  • Tanam bibit selada ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.
  • Timbun bagian akarnya dengan tanah.
  • Padatkan tanah.
  • Posisikan bibit selada tegak lurus.
  • Siramlah dengan air secukupnya secara berkala.

Baca juga

5. Perawatan Tanaman Selada

Rawatlah tanaman selada dengan menyiram, melakukan penyiangan, dan memastikan sistem drainasenya sudah sangat baik untuk mencegah tanaman gagal panen! Anda dapat mencoba hal-hal berikut ini untuk merawatnya.

6. Penyiraman

Siramlah tanaman selada secara berkala, yaitu dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Jika cuaca hujan, Anda bisa mengurangi frekuensi penyiraman. Intinya, jagalah kelembapan kondisi tanah.

7. Penyiangan

Lakukanlah penyiangan atau pencabutan tanaman liar di sekitar tanaman selada. Mengingat selada merupakan tanaman dengan akar yang dangkal, maka daya saingnya dalam menyerap nutrisi dalam tanah akan lebih tipis dibandingkan dengan tanaman lar di sekitarnya. Penyiangan wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari gagal panen.

8. Pengairan

Pengairan atau drainase dari tanaman selada perlu untuk dipantau dan diperhatikan untuk menghindari terjadinya genangan air yang dapat merusak tanaman selada. Dengan memperhatikan sistem drainase, ini berarti Anda sekaligus dapat mencegah atau mengendalikan hama penyakit tanaman selada.

Baca juga:

9. Proses Panen Selada

Jika selada sudah mencapai usia 40 sampai 60 hari sejak masa penyemaian, maka tanaman selada dianggap sudah siap untuk dipanen. Berikut ini adalah cara yang tepat untuk memanen selada.

  • Cabutlah selada sampai ke akarnya.
  • Pilahlah selada daun yang masih segar.
  • Jika daun selada sudah layu atau kering, buanglah!
  • Cuci selada dengan air mengalir hingga bersih.
  • Kelompokkan selada berdasarkan besar daun yang sama.
  • Kumpulkan dalam satu keranjang bersih.
  • Panenlah selada dengan gerak yang cepat, mengingat masa selada yang baik berada dalam kurun waktu singkat.

Baca juga:

Cara Budidaya Selada di Pot

Berikut ini adalah cara mudah untuk menanam selada dengan menggunakan media pot.

  • Siapkan bibit selada yang berkualitas
  • Siapkan media tanam seperti tanah, pupuk kandang atau kompos, dan padi sekam
  • Siapkan pot yang sudah dilubangi di bagian bawahnya.
  • Campurkan media tanah, pupuk, dan padi sekam dengan perbandingan 2:1:1
  • Penuhi pot dengan campuran tersebut
  • Tanam benih ke dalam media tanam
  • Siramlah secara berkala
  • Lakukan perawatan secara intensif
  • Selada siap dipanen setelah 40 sampai 60 hari setelah pembibitan

Baca juga:

Syarat Tumbuh Selada

Beberapa syarat tumbuh yang perlu Anda ketahui untuk menanam selada adalah sebagai berikut.

  • Ketinggian wilayah tanam sekitar 500 sampai 2000 mdpl
  • Suhu udara 15 sampai 20 derajat Celcius
  • Jenis tanah: tanah liat berpasir
  • Kondisi tanah: gembur, remah, tidak mudah tergenang air
  • PH tanah 6,0 sampai 6,8
  • Intensitas cahaya matahari cukup
  • Cuaca tidak banyak awan
  • Lahan tanam di tempat terbuka

Berikut ini adalah panduan lengkap cara menanam selada di pot:


Demikianlah cara menanam selada dan perawatannya. Sebenarnya cukup mudah bukan? Selamat bercocok tanam!

Baca juga: