Buah Buahan

11 Cara Menanam Rambutan Agar Cepat Berbuah

Rambutan, Nephelium Lappaceum, adalah salah satu buah yang cukup mudah ditemui. Selain cukup mudah dalam menanamnya ternyata rambutan juga memiliki banyak penggemar. Pasalnya, buah rambutan adalah buah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tapi, walaupun seperti itu, pada kenyataannya tidak banyak orang yang tahu cara menanam rambutan dengan baik dan benar.

Seperti telah disinggung diawal, buah rambutan adalah buah yang memiliki banyak manfaat. Itulah alasan semakin hari semakin banyak saja orang yang mencari buah ini.

Dan jika anda penasaran apa saja manfaat dari buah rambutan ini, berikut beberapa manfaat buah rambutan:

  • Menyembuhkan penyakit akibat kekurangan vitamin A dan C,
  • Menyembuhkan Hipertensi,
  • Menyembuhkan Diare,
  • Menyembuhkan Radang, dan
  • Mencegah Kanker

Selain banyaknya manfaat utnuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan tubuh, ternyata buah rambutan adalah buah yang memiliki kandungan karbohidrat yang berguna sebagai sumber tanaga tambahan bagi tubuh.

Jika anda mulai tertarik dengan buah rambutan dan ingin membudidayakannya, berikut adalah cara menanam rambutan yang harus anda tahu agar rambutan yang anda tanam berbuah lebat dan cepat:

Baca juga:

  1. Syarat Tumbuh

Rambutan adalah salah satu jenis tanaman tropis. Jadi tidak heran rambutan banyak ditemukan di Indonesia. Namun walaupun seperti itu, salah satu syarat menanam rambutan sehingga menghasilkan buah yang lebat dan manis adalah ketinggian dataran. Buah rambutan hanya dapat tumbuh dengan maksimal jika berada di dataran rendah dengan ketinggian sekitar 30-500 mdpl.

Selain ketinggian, syarat tumbuh rambutan yang lain adalah banyaknya curah hujan yang didapatkan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, curah hujan yang dibutuhkan oleh rambutan berkisar 1500 sd 2500 mm secara merata sepanjang tahun.

  1. Menentukan Lahan

Menanam rambutan sebenarnya bisa dilakukan di dua media. Media lahan dan juga media pot. Untuk media lahan, hal yang harus diperhatikan adalah jenis tanah yang akan menjadi media tanamnya. Tanah yang digunakan untuk media tanam haruslah tanah yang subur, gembur, serta mengandung sedikit pasir. Untuk Ph nya sendiri, agar rambutan tumbuh secara maksimal berkisar 6,5 sampai dengan 7.

Baca juga:

  1. Bibit

Untuk menanam rambutan, ada beberapa cara mendapatkan bibit rambutan. Pertama, anda bisa mendapatkannya dengan cara generatif yaitu menanam dari biji. Kedua, anda bisa mendapatkan bibit rambutan dengan cara vegetatif seperti mencangkok. Jika anda ingin tahu bagaimana cara mendapatkan bibit rambutan dengan cara mencangkok, berikut cara–cara yang bisa anda jadikan panduan:

  • Untuk mencangkok, ada beberapa peralatan yang harus anda siapkan terlebih dahulu seperti pisau, tanah subur yang sudah dicampur dengan pupuk kandang, plastik yang berlubang atau sabut kelapa, dan tali.
  • Pemilihan dahan. Ciri-ciri dahan yang bisa dicangkok minimal harus memiliki panjang 80cm dan telah berumur minimal 5 bulan. Selain itu, pastikan juga pohon indukan yang akan anda cangkok adalah pohon indukan yang berkualitas. Jangan sampai anda asal dalam memilih pohon indukan. Karena jika anda mencangkok pohon indukan yang berpenyakit, sudah pasti pohon rambutan anda kelak akan berpenyakit juga karena sifat dari pohon indukan akan terbawa ke bibit cangkokan yang anda tanam.
  • Jika sudah menentukan dahan yang ingin di cangkok, kupas kulit batang sepanjang 20cm dan bersihkan cambium yang menyelimuti bagian dalam dahan tersebut.
  • Setelah batang dibersihkan, selanjutnya batang dibiarkan mengering.
  • Jika batang sudah kering selanjutnya anda harus membalut dahan tersebut dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang dengan plastik berlubang atau sabut kelapa dan kedua ujung balutan tersebut diikat dengan tali yang telah anda siapkan sebelumnya.
  • Setelah pencangkokan dilakukan, tahap penting yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyiram cangkokan tersebut setiap hari selama dua bulan lamanya sampai akar keluar dari balutan cangkokan untuk kemudian dipindahkan ke media tanam yang diinginkan.
  1. Penanaman di lahan

Seperti sudah disinggung diawal, menanam rambutan sebenarnya bisa dilakukan di lahan tanam ataupun di pot. Hanya saja, walaupun seperti itu, menanam rambutan di lahan adalah yang paling umum dan paling disarankan. Pasalnya jika anda menanam di lahan tanam, perkembangan serta pertumbuhan rambutan yang anda tanam akan lebih pesat jika dibandingkan anda menanamnya dengan media pot. Hal ini bisa terjadi karena ruang gerak serta ruang tumbuh tanaman tidak terbatasi.

Untuk media tanamnya sendiri, anda bisa menggunakan campuran tanah, kompos, serta pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau dengan jumlah takaran yang sama pada ketiganya. Dan berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menanam rambutan di lahan:

  • Usahakan sebelum proses tanam dilakukan, area lahan sudah terbebas dari tanaman liar atau gulma. Hal ini karena tanaman liar atau gulma berpotensi sebagai sumber penyakit dan hama tanaman. Tanaman yang sudah dibabat harus dibakar bukan ditumpuk dan dibiarkan membusuk karena justeru akan menjadi sarang baru bagi hama dan penyakit.
  • Pembuatan lubang. Sebelum menanam di lahan tanam, yang perlu anda lakukan pertama kali adalah pembuatan lubang tanam dengan ukuran 1,5m x 1,5m dan kedalaman lubang 1,5m. Namun, ukuran lubang ini tentu saja tidak baku karena besarnya lubang harus disesuaikan dengan besarnya bibit yang akan ditanam nantinya. Pembuatan lubang ini harus dilakukan 2 minggu sebelum proses penanaman bibit dilakukan.
  • Hal lain yang harus diperhatikan sebelum anda menanam rambutan dilahan adalah memastikan bahwa lahan tanam memiliki pohon lain yang lebih besar disekitar bibit yang ditanam. Fungsi pohon yang lebih besar ini adalah agar bibit yang baru anda tanam tidak mendapatkan sinar matahari dan angin secara berlebihan.
  • Jika tidak ada pohon besar yang berada di sekeliling bibit yang anda tanam, yang perlu anda lakukan adalah lebih banyak menyiram bibit dengan air untuk mencukupi kebutuhan air bibit tersebut dalam proses fotosintesis dengan dosis yang cukup tinggi. Selain itu berikan pula bibit tersebut penyangga agar tanaman tidak ambruk saat tertiup angin yang cukup besar dan akar yang belum cukup kuat dalam menyangga.
  • Jika anda ingin menanam lebih dari satu bibit, usahakan jarak satu bibit dengan bibit yang lain berjarak 10-14m agar kelak pertumbuhan kedua bibit tersebut tidak mengganggu satu sama lain.

Baca juga:

  1. Cara Menanam Rambutan Di Dalam Pot

Untuk menanam rambutan didalam pot, ukuran dari pot haruslah menjadi perhatian utama. Hal ini karena rambutan tidak bisa tumbuh secara maksimal didalam pot yang berukuran kecil. Semakin besar diameter pot yang digunakan akan semakin maksimal perkembangan dari pohon rambutan yang anda tanam. Biasanya, ukuran diameter pot yang digunakan berkisar antara 50cm sampai dengan 1m.

Untuk media tanam yang digunakan, anda bisa menggunakan komposisi yang sama dengan menanam di lahan tanam. Yaitu tanah yang subur, kompos, dan pupuk kandang. Namun karena anda menanamnya didalam pot dengan ruang gerak dari akar yang terbatas, maka penambahan jenis komposisi media tanam perlu dilakukan untuk memperkaya unsur haranya. Jenis bahan yang ditambahkan adalah sekam bakar, sekam biasa, serta sabut kelapa dengan perbandingan 1:1 untuk kesemuanya secara merata. Selain itu, bahan-bahan media tanam tersebut harus sudah dibuat 2 minggu sebelum penanaman dilakukan.

Ada perlakukan khusus yang harus anda lakukan jika ingin menanam rambutan didalam pot. Pada tiga bulan awal setelah bibit ditanam, usahakan bibit tidak terkena sinar matahari secara langsung karena bibit sedang dalam tahap adaptasi karena tumbuh terpisah dari indukan. Setelah lewat dari tiga bulan atau pertumbuhan baik, bibit bisa dipindahkan ketempat lain agar terkena sinar matahari secara langsung.

Baca juga:

  1. Perawatan

Selain diberikan pupuk dasar pada saat awal penanaman, pohon rambutan juga diberikan pupuk lanjutan agar pertumbuhannya maksimal. Untuk jenis pupuknya sendiri, pupuk yang digunakan biasanya pupuk kandang dengan campuran pupuk TSP dengan perbandingan 1:2.

Pemupukan ini biasanya dilakukan setelah pohon rambutan berusia 2 tahun dengan jarak pemberian pupuk sejauh luas area ukuran daun sebagai diameternya.

Baca Juga:

7. Jenis Penyakit Rambutan

Sama seperti tanaman lainnya, pohon rambutan juga memiliki penyakitnya sendiri yang jika tidak segera ditangani, justeru akan menjadikan masalah cukup serius bagi tanaman anda. Beberapa penyakit yang biasa ditemui pada pohon rambutan adalah bercak daun, bercak batang, serta akar putih. Untuk mengatasinya, anda bisa menggunakan bubur Bordeaux atau bubur California untuk bercak daun dan insektisida untuk bercak batang.

8. Jenis Hama Rambutan

Hama yang sering mengganggu pertumbuhan pohon rambutan biasanya adalah semut, bajing, kalong, kutu, kepik, ulat penggerek buah, dan ulat penggerek batang. Untuk mengatasinya, biasanya cara yang cukup ampuh adalah dengan menggunakan insektisida serta fungisida.

9. Pemangkasan

Perawatan lain dalam merawat pohon rambutan adalah proses pemangkasan. Pemangkasan ini biasanya dilakukan dengan cara memotong atau memangkas dahan atau batang yang tidak produktif atau rusak dan mati. Fungsi dari pemangkasan ini adalah agar pasokan nutrisi pohon terfokus kepada dahan atau batang yang produktif sehingga menghasilkan buah yang lebih banyak lagi.

Baca juga:

10. Pemanenan

Rambutan adalah salah satu tanaman yang membutuhkan waktu cukup lama untuk berbunga dan berbuah. Namun walaupun seperti itu, waktu panen tentu saja ditentukan dari cara anda menanamnya diawal. Jika anda menanamnya mulai dari biji, sudah tentu dibutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan ketika anda menanamnya dengan tehnik cangkok. Dengan tehnik cangkok, biasanya rambutan akan mulai panen pada tahun kedua atau ketiga. Sedangkan waktu pemanenan sendiri biasanya dilakukan pada saat musim hujan. Yaitu berkisar antara bulan November sampai dengan Februari.

Untuk memanen buah rambutan  yang sudah masak anda tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Anda membutuhkan alat potong yang tajam untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Bagian yang dipotong adalah tungkai utama dari serumpun rambutan yang sudah matang. Sangat tidak disarankan memotong rambutan langsung dari pangkal dahannya karena dikhawatirkan akan mengganggu produktifitas pohon pada pemanenan selanjutnya.

11. Perawatan Pasca Panen

Jika masa panen sudah lewat, ada perawatan khusus yang harus anda lakukan sehingga panen selanjutnya juga menghasilkan panen yang maksimal. Perawatan tersebut adalah pemupukan yang dilakukan sekitar 3 minggu setelah panen lewat. Jenis pupuk yang digunakan biasanya adalah NPK dan Urea dengan perbandingan 2:1. Selain pemupukan, perawatan yang dilakukan selanjutnya adalah pemangkasan dimana dahan atau batang yang tidak produktif atau rusak dan patah dipotong.

Baca juga:

Untuk lebih jelasnya, inilah video panduan lengkap cara menanam rambutan agar berbuah lebat:


Itulah cara menanam rambutan yang bisa anda jadikan panduan sehingga pohon rambutan yang anda tanam menghasilkan panen yang berkualitas. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.

Recent Posts

6 Pupuk untuk Tanaman Hias Agar Subur

Selain air dan sinar matahari, pupuk merupakan salah satu hal yang tidak boleh ketinggalan untuk…

9 months ago

5 Penyebab Kutu Putih pada Tanaman

Seperti gulma yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, kutu putih juga merupakan salah satu hama yang…

10 months ago

Cara Menanam Euphorbia dalam Pot

Euphorbia merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman ini…

11 months ago

Sekam Padi : Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Sekam padi adalah salah satu sisa pertanian yang sering diabaikan, tetapi memiliki potensi besar untuk…

1 year ago

Dampak Menggunakan Sekam Padi

Sekam padi adalah sisa kulit luar butir padi setelah proses penggilingan beras. Sekam ini berwarna…

1 year ago

4 Cara Menanam Cabe Langsung di Tanah

Cabe merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam…

1 year ago